Jin ~

629 90 29
                                    

Lulu masih sangat syok akan pengumuman SM dan surat dari Chen jadi belum bisa mikir buat nulis cerita baru karena otak sepenuhnya masih Blank.

Warning!!!

Part ini hasil remake cerita yang lain. Ngak suka jangan baca!

Happy Reading


Lari dari masalah dan berkencan dengan lelaki lain memang bukan solusi. Tapi cukup dapat menenangkan hati Suzy yang tengah kalang kabut.

"Apakah menyenangkan?" Tanya Jin seraya membenahi rambut Suzy yang tertiup angin.

"Hm, oppa memang selalu bisa di andalkan." Jawab Suzy yang kini tersenyum lebar.

"Tapi sayangnya aku tak pernah bisa kau jadikan prioritas, hanya sampingan bukan?" Ujar Jin lagi masih dengan ekspresi yang sama tapi cukup bisa membuat tubuh Suzy kaku.

Suzy terdiam cukup lama, hatinya serasa di cubit karena lagi dan lagi ia akan berlari kepelukan Jin kala ia bertengkar ataupun memiliki masalah dengan kekasihnya.

"Oppa, mi..."

"Tak perlu merasa bersalah,  selama kau senang aku pun akan senang. Tapi cobalah untuk bersikap dewasa dan jangan selalu lari dari masalah mu." Ujar Jin menasihati.

"Ya aku memang masih kekanakkan, manja dan menyebalkan." Ujar Suzy sambil cemberut.

"Hm dan sangat mengemaskan." Ujar Jin seraya mencubit pipi Suzy gemas.

"Oppa! Sakit!!" Ringis Suzy yang kini matanya berkaca-kaca.

"Haha, pipi ini terlalu mengemaskan untuk di abaikan." Ujar Jin seraya mengelus pipi Suzy yang merah karena ulahnya.

Tapi karena tambah mengemaskan Jin tak kuasa untuk kembali mengunyel-unyel pipi tembem itu.

"Oppa hentikan, sakit!!"

"Hahaha..., jangan menangis, nanti oppa belikan eskrim okay?" Bujuk Jin seraya membawa Suzy kedalam dekapannya, menyembunyikan gadisnya yang mengemaskan dari tatapan liar lelaki lain.

"Tapi beli eskrimnya yang banyak." Pintar Suzy yang kini menatap Jin dengan mata berbinar.

"Tentu, sebanyak yang kau mau."

"Yey!! Aku sangat menyayangi mu, oppa."

"Hm,  aku juga menyayangi mu."

Dalam hati,

'tapi kau tak pernah mencintai ku'.

***

"Zy, " Panggil Sehun, kekasih cadel Suzy. yang entah tahu dari mana bisa sampai kesini, padahal Suzy sengaja mematikan ponselnya agar tak di temukan lelaki itu.

Suzy diam memegang tangan Jin erat. Ia masih kecewa pada kekasihnya yang berbohong dan malah berkencan dengan gadis lain.

"Aku tak ingin bertemu dengannya." Ujar Suzy lirih.

"Masuklah ke mobil disni dingin, biar oppa yang akan menghadapinya." Ujar Jin seraya membukakan pintu mobil untuk Suzy.

"Tapi, oppa harus janji tidak akan menyakitinya." Pinta Suzy dengan suara pelan.

"Hm,"

Setelah memastikan Suzy aman, barulah Jin menemui Sehun.

"Sekarang apalagi yang kau lakukan?
Bukankah sudah ku bilang bila kau tak bisa menjaganya aku akan merebutnya dari mu." Ujar Jin to the point.

"Ini semua hanya salah paham, aku tak bermaksud menyakitinya. Aku hanya pergi ke mall bersama sepupu ku untuk membeli kado untuk keponakan kami yang baru lahir dan tak ku sangka ada yang mefoto dan melaporkannya padanya hingga membuatnya salah paham." Jelas Sehun frustasi karena kekasihnya marah besar dan menuduhnya selingkuh.

"Kau pikir aku akan mempercayai mu?" Ujar Jin sinis lalu mengusir lelaki itu.

"Pergi dari sini, dia tak ingin bertemu dengan mu."

"Jadi itu gadis kecil yang kau sukai?" Ujar seorang wanita yang baru saja keluar dari mobil Sehun.

"Kau?"

"Tak perlu memasang wajah kaget seperti itu, aku sepupu laki-laki cadel ini jadi ku rasa kau bisa percaya bukan bila aku tak punya hubung dengannya. Karena aku jelas tengah mengejar mu" Ujar wanita itu lagi.

Jin diam menatap Seulgi, wanita gila yang beberapa bulan ini terus menerornya dengan pernyataan cinta hampir setiap hari.

"Oppa," panggil Suzy yang entah sejak kapan berada di belakang Jin.

"Kenapa, kau bosan? Mau pulang?"

Suzy menganggguk menjawab pertanyaan Jin.

"Sayang, maafkan aku. Ini semua hanya salah faham. " Ujar Sehun seraya mencekal tangan Suzy tak membiarkan kekasihnya itu pergi lagi dengan kesalahan pahaman diantara mereka yang belum selesai.

"Zy ku mohon dengarkan penjelasanku dulu. Aku hanya mencintai mu dan tak mungkin menghianati mu, tolong percayalah pada ku." Pinta Sehun lirih.

"Gadis manis, lelaki cadel ini sungguh mencintai mu jadi kau harus cukup percaya bila dia tak mungkin berselingkuh dari mu dan lagi aku adalah sepupunya.

Lagi pula aku lebih suka pada lelaki dewasa di samping mu, jadi bisakah kalian menyelesaikan masalah kalian sendiri dan membiarkan ku berbicara lelaki ku." Ujar Seulgi lagi yang kini menatap Jin dengan tatapan mengoda.

"Ayo pergi." Ujar Jin seraya menarik Suzy bersamanya.

"Oppa miane," Ujar Suzy menghentikan tarikan Jin.

"Seperti kata oppa, aku harus belajar menghadapi masalahku bukannya terus lari dan merepotkan mu.
Terimakasih banyak untuk hari ini, aku sangat menyayangi mu. Tapi maaf aku tak bisa mencintai mu karena di hati ku telah ada orang lain." Ujar Suzy seraya menunduk tak ingin melihat wajah kecewa lelaki di depannya.

"Miane, aku harap oppa bisa membuka hati untuk gadis lain dan menemukan kebahagiaan oppa sendiri." Ujar Suzy yang setelahnya pergi bersama Sehun, kekasih gadis itu.

"Bagaimana rasanya di tolak?? Apa sekarang kau akan menyerah dan bersedia bersama ku?" Ujar Seulgi yang kini merangkul Jin dengan wajah berseri-seri.

"Sayangnya aku tak berniat untuk menyerah, jadi kubur semua khayalan mu untuk bersama ku. Karena hatiku tak akan pernah berubah." Ujar Jin tegas seraya melepaskan lilitan tangan Seulgi kemudian pergi dari sana.

END

With SuzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang