Min Yoongi

828 131 14
                                    


Hallo Readmu,
I'am Comeback :')

Do you miss me

?
?
?












Happy Reading

.

.

.

"Mengapa hanya kau yang tak ku ingat?" tanya Suzy pada lelaki berjas putih yang kini baru selesai memeriksanya.

"Bukankah sudah sangat jelas, bila aku bukan seseorang yang penting untuk diingat." jawab lelaki itu dengan nada dan tampang datanya.

"Aku hanya dokter yang merawat mu, jadi tak perlu memaksakan diri untuk mengingat ku." ujar Yoongi lagi setelah selesai mengecek kondisi pasiennya.

"Tapi ini aneh, aku bisa mengingat semua orang disini. Dan kata mereka kita cukup dekat, bahkan sangat dekat karena kita bekerja di bidang dan unit yang sama tapi kenapa aku tak mengingat mu." ujar Suzy lagi yang tak puas dengan jawaban dokternya.

Suzy juga merupakan dokter, tapi karena sebuah kecelakaan ia kini harus terbaring sebagai pasien.

"Tak perlu berfikir macam-macam. Istirahatlah agar kau cepat sembuh dan tak menambah beban pekerjaan ku."

"Bila aku memang penting bagi mu, cepat atau lambat kau akan mengingat ku." ujar Yoongi pelan, tapi sungguh dapat menohok hati Suzy.

"Selamat malam."

'Grep,'

Tubuh Yoongi menegang kala tangan ramping Suzy membelit di perutnya.

"Bisakah dokter menemaniku disini." pinta Suzy, mencoba menahan lelaki yang ia lupakan.

Yoongi menghembuskan nafas pelan kemudian menguraikan pelukan gadisnya.

"Maaf, aku masih banyak pekerjaan." ujar Yoongi kemudian kembali melangkah kearah pintu keluar.

"Dokter, ..." belum sempat Suzy menyelesaikan kalimatnya seseorang lelaki masuk dengan nafas memburu.

"Brak,"

"Apa kau baik-baik saja?
Perawat bilang tadi kepalamu sakit lagi dan pingsan." ujar lelaki tampan yang kini tengah mengecek kondisi gadisnya.

"Aku baik-baik saja, oppa." jawab Suzy menenangkan lelaki itu.

"Kau tak bohongkan?" tanya lelaki itu lagi yang seolah tak percaya akan jawaban Suzy.

"Aku tak akan membohongi mu, oppa." ujar Suzy lagi menyakinkan.

Dan saat kedua pasangan itu tengah asik bercengkrama Yoongi lebih memilih segera pergi dari ruangan itu dari pada menyaksikan lebih lama hal yang menyakiti matanya.

''Blam"

***

Suzy menerima suapan demi suapan dengan tersenyum.

Makanan yang di bawakan oleh Jin Oppanya selalu bisa memuaskan lidahnya yang beberapa hari ini seolah mati rasa karena makanan hambar dari rumah sakit.

"Gumawo oppa." ucap Suzy pada Jin Oppanya.

"Cepatlah sembuh." ujar Jin seraya mengelus penuh sayang rambut gadisnya.

With SuzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang