Ok Taec-yeon

738 108 22
                                    

Happy Reading

.
.
.

"Nona jangan terlalu lama berendam, kita akan segera berangkat." teriak Taecyeon sekeraris atau lebih tepatnya pengasuh dari Nona BaeSuzy.

"Hm,"

Dan hanya ditanggapi gumaman oleh Suzy.

Badan Suzy begitu lelah hari ini. Setelah memeriksa laporan yang bertumpuk-tumpuk, bertemu klien dan rapat tentang peluncuran produk baru yang sungguh menguras tenaga karena debat alotnya, malamnya malah harus mengantikan sang ayah yang untuk hadir di acara ulang tahun salah satu kolega besarnya.

'Ah, sungguh menyebalkan!' gerutu Suzy dalam hati. Kemudian membenamkan kepalanya ke dalam air.

"Nona kita akan teelambat bila kau tak segera keluar dari bak mandi mu." ujar Taecyeon lagi, yang membuat Suzy makin mengerutu kesal.

Tapi tetap menuruti perintah sang sekeraris.

'Cklek,' pintu kamar mandi pun terbuka dan segeralah di tarik tangan Suzy untuk di bimbing duduk di depan meja rias.

"Selesaikan dandanannya dalam 10 menit." titahnya pada penatarias pribadi sang nona.

"Aku akan tunggu di mobil." setelah berucap demikian, Taecyeon pergi dari kamar Suzy.

'Kenapa sikapnya makin dingin saja, ish menyebalkan.' gerutu Suzy dalam hati.

***


'Membosankan!'

Itulah kata yang cocok untuk mengambarkan keadaan pesta malam ini.

Bagaimana tak bosan, bila ia harus memasang senyum pada orang-orang bermuka dua yang terus berkeliaran disekelilingnya tanpa henti.

Belum lagi banyak lelaki hidung belang yang menatapnya dengan tatapan lapar, membuat Suzy makin kesal dan ingin mencolok mata mereka.

Dan yang terparah ia tak di perbolehkan minum oleh sang sekeraris menyebalkan, karena besok pagi mereka harus bertemu klien dari Amerika yang akan melakukan investasi pada perusahaan.

"Ayo pulang," rengek Suzy seraya menarik jas milik Taecyon yang berdiri di sampingnya.

"Sebentar lagi nona, acaranya baru saja akan di mulai." ujar sang sekeraris dengan suara pelan.

"Berikan aku alkohol bila aku harus berada disini lebih lama." ujar Suzy dengan puppy eyesnya.

"Tidak,

"Hanya satu gelas, ku mohon." bujuk Suzy lagi dengan wajah melasnya.

"Sekali ku bilang tidak, ya tidak."

Dan sang sekeraris seperti biasa selalu konsisten dengan ucapannya, yang sungguh sangat menyebalkan.

"Bila kau tak ingin mengambilkan minumannya, aku bisa mengambilnya sendiri." ujar Suzy kekeh lalu beranjak dari duduknya mendekati meja yang disana minuman berkandungan alkohol sedang berbaris rapi.

"Grep,"

Tangan Suzy di cekal kemudian di bawanya ia ke ujung ruangan yang cukup sepi.

"Berhenti bersikap kekanakan, nona." Ujar Taecyeon dengan nada rendah menyeramkam yang malah membuat ego Suzy tersentil.

"Kekanakan?" ulang Suzy pada kalimat menjengkelkan yang tertangkap indra pendengarannya.

"Maaf bila gadis kekanakan ini selalu menyusahkan mu. Bila kamu tak bisa lagi sabar untuk mengatasi sikap kekanakanku maka pergilah. Aku juga tak butuh bimbingan lelaki dewasa keras kepala seperti mu yang selalu mengatur hidup ku." ujar Suzy penuh penekanan disetiap kalimatnya kemudian dengan langkah kaki yang di hentak-hentakan ia pergi ke tujuan utamanya tadi mengambil satu gelas cairan berwarna merah pekat dan meneguknya habis.

"Glek... glek..." setelah gelas pertama habis Suzy melemparkan senyum remeh ke arah sang sekertaris. Tapi sosok sang sekeraris sudah tak ada disana membuat Suzy merengut sebal.

"Dasar Ok Taecyeon si beruang kutub menyebalkan." gerutunya sembari mengambil kembali gelas kedua dan langsung di teguknya hingga kandas tak tersisa.

***

"Hiks, apa dia benar-benar pergi?" rancau Suzy pada pengawal yang di tugaskan Taecyeon untuk mengantar Suzy pulang dengan selamat ke rumahnya.

"Apa yang harus aku lakukan?
Apa yang bisa aku lakukan tanpanya?
Hiks.. Hiks.." suzy terus-terusan merancau dan menangis di bangku penumpang membuat para pengawal bingung harus berbuat apa untuk menenangkan sang nona muda.

Usia Suzy baru menginjak 21 tahun bulan kemarin, tapi sudah terlilit berbagai aturan perusahaan, etika serta norma yang harus di junjung tinggi sebagai seorang penerus dari perusahaan raksaksa Bae's Company.

Menjadi penerus serta pewaris dari perusahaan raksaksa tentu terllihat menyenangkan dan sangat nyaman bila hanya di lihat dalam sebuah drama. Tapi pada kenyataannya beban berat yang di pikul membuat Suzy lelah dan kadang tak bersyukur dan malah berdoa tiap sebelum tidur semoga perusahaanya bangkrut agar dia tak terlalu kerepotan mengurusi banyak pekerjaan, banyak uang serta nasib banyak orang.

Untungnya ia punya sang sekeraris setia dan sangat kompeten yang selalu membantu dan meringankan pekerjaannya tapi sekarang dia akan semakin kerepotan karena mulut kasarnya menyebabkan satu-satunya orang yang dapat ia andalkan pergi dan entah mungkin tak akan pernah kembali.

"Huaaa~ miane, aku salah. Aku memang kekanakan dan menyebalkan tapi jangan tinggalkan aku sendirian. Aku bisa mati mengurusi perusahaan sendirian." teriak Suzy dengan suara ultra sonicnya yang membuat orang-orang yang berada di mobil gendang telinganya hampir saja pecah.

Dan untung saja jalanan sedang lengang, sehingga mereka bisa sampai dengan segera di kediamab keluarga Bae. Karena bila berada lebih lama bersama sang nona bisa-bisa para pengawal akan mengalami budek berjamaah.

Suzy masih terus menangis dan berteriak memangil nama sang sekeraris saat pintu mobil di buka oleh orang yang ia teriaki namanya.

"Taecyeon, sekeraris ku." ujar Suzy dengan raut wajah yang mendadak sangat ceria.

"Hm,"

"Kau kembali?" tanya Suzy langsung menghambur ke pelukan Taecyeon.

"Hn,"

"Terimakasih sudah kembali." ujar Suzy seraya menatap haru lelaki yang kini di peluknya.

"Jangan pernah pergi dan meninggalkan ku sendiri. Aku memanglah kekanakan, jadi tetaplah di sampingku, untuk membimbing anak nakal ini." ujar Suzy yang kini menatap penuh permohonan pada lelaki di depannya.

"Bodoh, mana mungkin aku bisa pergi jauh dari mu saat kau tak akan bisa apa-apa tanpa ku."

Mendengar kalimat yang sebenarnya terdengar sangat sombong itu membuat Suzy cekikikan dan mulai memanjat tubuh tinggi kekar sang sekeraris.

"Ayo kita ke altar untuk mengikat janji suci agar kau bisa selamanya disisi ku." ujar Suzy semangat dan selanjutnya menjatuhkan kecupan singkat ke bibir Taecyeon.

'Cup,'

"Mari pesan undangan, sewa catering dan cari ke gereja sekarang." ujar Suzy dengan semangat.

Setelah mengucapkan hal tersebut Suzy pun terlelap dalam gendongan Taecyeon.

"Dasar bocah." gumam Taecyeon dengan bibir tertarik keatas yang kemudian membopong sang nona mudanya.

Sebenarnya salah satu alasan Taecyeon tak memperbolehkan gadis itu minum adalah Suzy akan terus merancau dan memintanya untuk menikah.

Mungkinkah mereka akan benar-benar menikah?


















.

.

.








































***

EnD

With SuzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang