Mark

781 133 20
                                    

~Mari-Baca~

"Hai," ujar seorang lelaki berperawakan tinggi yang tak Suzy kenal.

Dengan menengok ke kanan dan ke kiri Suzy mencari orang yang di sapa lelaki yang er, tampan itu.

"Kau bicara pada ku?" tanya Suzy yang kini menunjuk dirinya sendiri.

"Apa ada orang lain di ruangan ini?" Tanya Mark balik, yang kini duduk di bangku kosong disamping Suzy.

Suzy hanya mengelengkan kepalanya. Sebab di kelas hanya baru ada dia dan lelaki itu saja.

Lagian siapa yang iseng jam 06:00 am sudah ada di kelas.

Suzy sih ngak iseng, soalnya dia ada piket kelas hari ini. Cuma karena masih males dia duduk-duduk dulu sambil stalking oppa-oppa tamvan.

Kalo lelaki di sebelahnya ngak tau deh, liat ajah jarang. Dan kayanya bukan temen sekelasnya karena wajahnya asing dan sama sekali ngak Suzy kenal.

Jangan-jangan...

"Kamu hantu bukan?" tanya Suzy, yang kontan membuat lelaki di sebelahnya terkekeh.

"Menurut mu?" tanya lelaki itu balik.

"Entahlah, makanya aku nanya kamu. Kalo aku tahu, aku ngak mungkin nanya." jawab Suzy yang benar-benar penasaran sama identitas mahluk di sebelahnya.

"Cup"

"Sekarang udah tau jawabnya?" tanya Mark yang baru saja mengecup bibir gadis manis di sebelahnya.

Sedang Suzy hanya mengedip-ngedipkan matanya lucu.

Bingung baru ajah bibirnya di tempelin sesuatu yang kenyal dan lembut.

"Eh, tadi kita ciuman?" pekik Suzy heboh.

Mark mengelengkan kepalanya. Kemudian mendekatkan kembali wajahnya ke wajah Suzy, mengikis jarak di antara mereka dan kembali mengecap bibir merah muda manis milik gadis di sebelahnya disertai lumatan-lumatan pelan yang teratur plus permainan membelit lidah.

Dan baru di lepaskan saat mereka hampir kehabisan nafas.

"Ini baru namanya ciuman." ucap Mark seraya mengusap bibir Suzy yang basah dan juga jadi sedikit bengkak karena ulahnya.

"Jadi kau manusia?" tanya Suzy yang  belum mendapatkan jawabannya.

"Apa ciuman tadi belum membuktikan bila aku manusia dan bukan hantu, yang bisa menyentuhmu hingga membuat bibir mungil manis ini bengkak?

Apa kau ingin membuatnya lebih bengkak dari ini?"

"A-aniyo."

Sontak Suzy langsung menutup bibirnya dengan kedua tangan, takut bila bibirnya di buat semakin bengkak.

Hal tersebut sontak membuat Mark terkekeh karena tingkah polos gadisnya.

"Tapi kenapa wajah mu sangat asing?" tanya Suzy lagi yang masih penasaran.

"Karena aku bukan teman sekelas mu." jawab Mark yang kini asik memperhatikan raut wajah Suzy yang kebingungan.

"Lalu?" ucap Suzy lagi yang tak puas dengan jawabannya.

"Lalu?"

Bukan menjawab Mark malah mengulang ucapan Suzy membuat gadis itu mengerucutkan bibirnya kesal atau malah minta dicium lagi.

Eh?

"Lalu kau siapa?
Kenapa kau ada di kelas ku kalau kau bukan penghuni kelas ini?" tanya Suzy bingung.

"Aku kakak kelas mu dan mulai hari ini aku adalah kekasihmu." jawab Mark dengan senyum yang sangat manis.

"Jadi jangan pernah berani dekat-dekat dengan lelaki lain selain aku, kekasih mu. Oppa ke kelas dulu, anyeong chagia." setelah mengecap Suzy sebagai sang kekasih, Mark pergi ke kelasnya dengan senyum merekah di bibirnya. Karena berhasil menjadikan sang pencuri hati sebagai kekasihnya.

Dan seperti itulah cara Suzy menjadi kelasih Mark Tuan.

End

Ini muka kebingungan Suzy yang pagi-pagi udah dapet kiss plus pacar ganteng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini muka kebingungan Suzy yang pagi-pagi udah dapet kiss plus pacar ganteng. (>.<)

With SuzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang