Kim Soohyun #2

551 59 8
                                    


Melihat kondisi Suzy yang tidak dalam keadaan baik, Lee Seungi mengendongnya dan membawanya masuk ke apartementnya.

Setidaknya gadis itu tak tergeletak menyedihkan di dalam lift.

Entah karena lelah menangis, Suzy telah tertidur saat mereka sampai di kamar tamu.

Menyingkap rambutnya, Seungi mendapati mata bengkak dan hidung merah gadis itu.

Entah mengapa melihatnya membuatnya berfikir gadis ini cukup mengemaskan, berbanding terbalik dengan sikap tegas dan cakapnya saat menjadi sekretaris sahabatnya.

Tapi saat di lihat lebih teliti di leher, tulang selangkang dan atas dada yang sedikit terbuka ada tanda-tanda ambigu berwarna merah dan ungu.

Dan semakin Seungi mencoba melihatnya lebih dekat tanda itu semakin membuat berbagai prasangka buruk di otaknya.

Apakah dia telah di lecehkan?
Atau bahkan di perkosa?

Semakin memikirkannya semakin membuat pusing kepala Seungi, jadi ia hanya bisa pergi dari sana dan menunggu gadis itu sadar dan mencari tahu apa yang sebenarnya telah terjadi dari pada terus menebak hal yang tidak pasti.

_____________________________

Dengan paksaan Lee Seungi  sang pemilik apartemen tempat Suzy selama sepuluh hari bersembunyi.
Suzy akhirnya sampai di depan kantor perusahaan yang sudah lama tidak dia kunjungi.

"Selesaikan masalah kalian dengan kepala dingin. Bila kau butuh bantuan kau bisa datang pada ku." Seungi telah mengerti duduk masalah mereka, tapi sebagai sahabat yang baik dia tidak bisa ikut campur lebih jauh dalam masalah mereka.

Memberikan waktu sepuluh hari untuk mendinginkan kepala mereka dia rasa sudah cukup. Jadi setelah semuanya, keputusan ada di tangan mereka masing-masing.

"Baik, aku harus pergi sekarang." Ujar Seungi seraya melihat jam di pergelangan tangannya kemudian melajukan mobilnya meninggalkan Suzy sendirian disana.

Sambil menggenggam erat tali tasnya Suzy memaksakan untuk berjalan memasuki kantor itu.

Karena ia datang satu jam sebelum jam masuk kantor, belum banyak karyawan yang datang hingga memudahkan Suzy untuk sampai ke ruangannya.

Sesampainya di ruangan Suzy linglung seketika, memandang lelaki yang tengah tertidur di mejanya.

Deg.. Deg..

Jantung Suzy berdegup kencang, semua mental yang ia persiapkan seolah hancurkan begitu saja saat melihat lelaki itu.

Kakinya mendadak lemah dan tanpa sengaja saat ingin mencari pegangan ia menyengol vas bunga dan setelahnya vas itu pecah dan membangunkan lelaki itu.

"Zy," Ujarnya serak.

Di tengah kebingungan tubuhnya di bungkus oleh pelukan hangat yang nyaman.

"Zy, maafkan aku." Bisik suara rendah itu tepat di telinga kiri nya.

Suzy terdiam, memejamkan matanya dan satu persatu airmata luruh dari mata indah itu.

Mendapati suara isakkan di pelukkannya Soohyun mengeratkan pelukkannya dan terus merapalkan kata maaf seraya mengecup lembut puncak kepala gadisnya.

Saat dirasa gadisnya telah tenang ia membawanya ke tempat istirahatnya. Sebuah kamar sederhana yang digunakannya untuk bermalam saat ia lembur.

"Maafkan aku," Belum sempat Soohyun menyelesaikan kalimatnya, Suzy telah memotongnya.

"Untuk apa?" Ujarnya Suzy ketus seraya mengelap ingusnya dengan tisu.

"Saat itu aku tidak sadar, aku membentak mu dan bahkan mengusir mu."

"Oh," Ujarnya dingin.

Menghela nafas berat, Soohyun akhirnya kembali berbicara.

"Aku akan ceritakan siapa wanita yang ada dalam foto dan lukisan itu." Soohyun diam sebentar sebelum kembali melanjutkan.

"Dia mantan adik tiriku, juga wanita yang ku cintai."

Tubuh Suzy terdiam kaku mendengarnya. 

"Namanya Jihyun, kami bertemu saat kami kuliah. Karena mempunyai hobi yang sama, kami menjadi dekat dan akhirnya akhirnya saling jatuh cinta.

Kami sudah berkencan selama setahun, saat ayahku membawa dua wanita ke rumah. Dan ia memperkenalkan mereka sebagai kekasih serta anak haramnya."

Berhenti sejenak, Suzy dapat melihat senyum pahit di wajah lelaki di depannya.

"Aku tentu tak dapat menerimanya, saat mengetahui aku berkencan dengan anak haram ayah ku sendiri. Aku mengusir mereka .....

Dan setelahnya aku mendapati kabar bahwa mereka mengalami kecelakaan."

"Dan... Mereka meninggal di tempat."

Hening ....

Dan dengan sigap Suzy memeluk lelaki yang kini tampak rapuh kala mengungkap lukanya.

"Dan setelah menerima kabar itu ayah ku mendapat serangan jantung dan akhirnya meninggal.

Mereka meninggal karena aku, karena keegoisan ku.

Aku kehilangan semuanya. Keluarga ku satu-satunya dan orang yang ku cintai."

Ia terus melanjutkan ceritanya bahkan saat ia terengah dan terisak dalam tangisnya membuat Suzy tak kuasa ikut menangis bersama lelakinya.

"Kau tau, saat aku sadar di pagi hari dan ingat semua yang ku lakukan padamu dan mengusir mu, aku berlari kemana-mana selama berhari-hari untuk mencari mu tapi aku tak bisa menemukan mu dimana pun. Aku takut, takut bila aku harus kembali kehilangan mu, kehilangan lagi orang yang ku cintai."

"Zy, aku mencintaimu."

"Benar-benar mencintaimu, maukah kau menemani ku di sisa hidupku? Maukah kau menikahlah dengan ku?"

Lamaran yang tiba-tiba membuat otak Suzy kosong seketika

Tapi setelahnya dengan kaku ia mengangguk mengiyakan lamaran dari bosnya.

"Saranghe."

"Nado Saranghe."

EnD

Maaf atas keterlambatan dan ketidak jelaskan tulisan ini 🙏🙏🙏

See u 😘

With SuzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang