12

12.6K 2.2K 214
                                    

Maaf diriku yang menelantarkan kalian yaaa:( tugasku bertumpuk sistah sistah

Hiatus w ngadet ngadet ya, dulu bilang sebulan terus update beberapa part abis itu ngilang lagi, update lagi, ngilang lagi. Gitu aja terus sampe kalian kabur huhu:(



oOo




Guanlin nggak salah. Pikir Xerim.
Dari awal memang Beby yang lebih dulu deket dengan Guanlin, Xerim nggak punya hak untuk cemburu atau marah karna mereka berdua lengket.

Yang salah itu Xerim, udah ditolak masih aja deketin Guanlin.

"Kelompok 7, Xerim Guanlin."

"cieeeee" sorak sekelas terdengar riuh saat ketua kelas membaca daftar kelompok tugas Bahasa Indonesia. Tak ayal membuat Xerim tersadar dari lamunannya.

"kenapa, Som?" tanya Xerim yang masih belum mengerti keadaan.

"lo sama Guanlin sekelompok."

"kok bisa? Lo sama siapa?"

"Gue sama Daehwi. Depan belakang-depan belakang bagi kelompoknya."

Xerim mengangguk mengerti.

"mau ngerjain kapan, Rim?" tanya Guanlin dari belakang.

Xerim berpikir sejenak, lalu teringat ucapan Beby pagi tadi mengundang menghadiri ulang tahunnya malam minggu nanti. "Malem minggu aja gimana?"

"ngerjain tugas udah berasa ngapel." celetuk Daehwi.

"oke" Guanlin menyetujui dengan enteng.

"kalo kita yang ngerjain lo aja ya, Hwi. Lo tau sendiri gue sibuk. Biasa, cecan." wajah Somi berlagak sombong.

"iya gampang, abis itu tinggal gue laporin aja ke Douma."

"ih anjir!"




oOo




Guanlin merapihkan kerah kemejanya untuk kesekian kali, memeriksa apakah pakaian yang ia gunakan malam ini cukup membuat terpesona Xerim atau tidak. Cringe memang.

Sebelum berkunjung ke rumah Xerim, Guanlin berinisiatif datang di pesta ulang tahun Beby, walaupun hanya sebentar, setidaknya ia menongolkan diri. Daripada ia membuat kecewa gadis yang sering meluangkan waktu untuk mendengarnya bercerita.

Rimie
Guan, xerim nitip martabak coklat keju boleh gaaaa?

Guanlin tersenyum melihat pesan dari Xerim, dan membayangkan bagaimana jika gadis itu meminta langsung dengan ekspresi gemasnya.

iya, nanti dibeliin. Mau apalagi?

Rimie
Itu aja, kejunya yang banyak ya hehehehe

Jam setengah 8an otw rumah ya

Rimie
Hooh, xerim tunggu

Guanlin meletakkan ponsel tersebut di nakas samping ranjang, kemudian mengambil parfum dan menyemprotkan ke bagian tubuhnya.

Tak menunggu waktu lama, Guanlin bergegas ke lokasi yang di beritahu Beby sebelumnya. Sesampainya disana pun ia melihat begitu banyak siswa-siswi sekolahnya dengan dresscode merah marun dan hitam. Tunggu.

Merah marun dan hitam?

Guanlin seketika melihat warna baju yang ia pakai. Putih. Guanlin tidak mungkin salah dengar, Beby benar-benar menyuruhnya menggunakan baju berwarna putih. Bahkan gadis itu beberapa kali mengingatkan.

Secret ¦ Lai GuanlinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang