Prolog

5.7K 115 1
                                    

BANYAK orang yang bilang, janganlan jadi rembulan namun jadilah matahari. Yang mana sinarnya mampu menundukkan pandangan seseorang bahkan setajam apapun sorot mata tersebut memandang.

Namun, bukan definisi itulah yang kali ini akan diukir dalam setiap bait-bait kata ini. Hanya perjalanan hidup seseorang dengan sebuah kepahitan dan juga beberapa keberuntungan dalam hidupnya.

Bukan cerita asmara yang penuh dengan Lika dan liku, namun hanya cerita cinta hambar yang kerap kali tertolak, menciptakan sebuah kekecewaan yang singkat.

Dengan keteguhan prinsipnya yang tak akan pernah goyah, menciptakan sebuah tembok yang kokoh. Namun terkadang dasarnya pun mulai tidak terkendali, sedikit demi sedikit mulai ambruk saat seseorang yang menopangnya mulai kehilangan arah.

Jatuh, bangkit. Jatuh kemudian bangkit lagi. Hingga kemudian sang mentari itu mulai memberikan sinarnya untuk satu dari beberapa milyar orang. 

Menciptakan secercah harapan, sinarnya yang begitu menyilau mampu menundukkan pandangan seseorang. Begitulah ia mulai bermimpi tinggi, berharap ia bisa seperti sang surya yang mana banyak orang begitu menyeganinya.

Kehidupan yang awalnya hanya ada kegelapan, kini mulai berharap kepada sang baskara agar sinarnya yang tak pernah pudar itu, diberikannya walau hanya setitik saja masuk didalam perjalanan hidupnya.

Ia ingin mengejar sinarnya, sinar yang begitu dinanti-nantikan banyak orang. Sinar yang menciptakan senyum dan tawa merekah banyak orang, melenyapkan kegelapan yang sering kali muncul tanpa diundang.

***

Come back again ...

Maaf cerita yang lalu telah dirombak. Semoga kali ini bisa komitmen, dan semoga pula ini cerita terakhir yang mudah-mudahan bisa selesai sampai akhir dan mohon sangat jangan lupa vote :(

Aamiin aamiin ya rabbal'alamin

Magelang, 06 Juni 2021

BaskaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang