U (Umbrella)

1.2K 172 8
                                    

GS
Dan kali ini pendek ya yorobun~ 😊

Capcuuus~

.

.

.

Namjoon melihatnya lagi.

Kali ini dia mengenakan sweater abu-abu dan syal besar warna hijau. Kacamata bulat yang membingkai wajahnya membuat gadis itu terlihat imut. Dia berdiri tak jauh dari tempat Namjoon duduk sehingga pemuda itu bisa leluasa mengamatinya.

Gadis itu berdiri menunggu kereta dengan tak sabar. Berbeda dengan Namjoon yang terlihat begitu santai. Kedua tangannya tampak penuh membawa beberapa barang yang dari kelihatannya seperti alat-alat untuk membuat dekorasi. Mungkin di sekolahnya mau ada acara? Di sana juga terselip sebuah payung lipat. Namjoon terkekeh tanpa suara.

'Memangnya hari ini bakal turun hujan?'

Sayangnya kesenangan Namjoon mengamati gadis itu harus terhenti kala kereta mereka datang dan gadis itu memilih masuk ke gerbong pertama yang khusus perempuan. Sedangkan Namjoon berada di gerbong empat. Itu berarti jarak mereka cukup jauh.

.

.

.

Namjoon menatap payung biru polos di tangannya. Tadi pagi sebelum ia berangkat, ibunya memaksanya untuk membawa payung itu. Ramalan cuaca bilang kalau hari ini bakal hujan, kata ibunya. Namjoon menatap langit yang nampak cerah.

'Cerah begini masa bakal hujan?'

Namjoon cemberut. Lebih cemberut lagi ketika sampai keretanya datang ia tak melihat gadis itu sama sekali.

.

.

.

Sepertinya Namjoon harus bersyukur dipaksa ibunya membawa payung. Pagi hari yang begitu cerah tak menjamin cuaca di sore hari akan sama. Hujan deras mengguyur seisi kota begitu dia turun dari kereta dan hendak pulang ke rumahnya.

"Giliran aku tak bawa payung seperti ini malah turun hujan. Huh!"

Mood Namjoon yang seharian ini jelek mendadak sirna ketika dilihatnya si gadis yang keluar dari kereta yang datang selanjutnya. Untung saja tadi Namjoon memilih untuk menunggu dulu dan tak langsung keluar stasiun. Dia jadi bisa melihat gadis itu lagi.

Kali ini gadis itu mengenakan jaket hitam dan syal biru. Syalnya senada dengan warna payung Namjoon.

Ketika gadis itu berjalan keluar stasiun, Namjoon cepat-cepat mengikutinya. Beruntung jalan gadis itu tidak buru-buru.

"Apa aku terobos hujan saja, ya? Tapi ini sangat deras..." gadis itu asyik berbicara sendiri sambil sesekali menatap guyuran air dari langit yang begitu melimpah.

Entah keberanian dari mana, Namjoon nekat menghampiri sang gadis, menggenggam tangannya, lalu memberikan payungnya. "Kau bisa pakai payung ini..." ucapnya cepat. Dan tanpa menunggu respon sang gadis yang terkejut, Namjoon segera berlari menerobos hujan agar cepat sampai rumahnya yang hanya berjarak seratus meter dari stasiun. Sangat dekat. Jadi dia merasa tak masalah kalau harus hujan-hujanan.

"Hei! Tunggu dulu!"

Teriakan gadis itu tak Namjoon dengarkan. Dia terlalu malu, bahkan untuk sekedar menatap wajah cantik sang gadis. Yang dia inginkan sekarang adalah segera sampai rumah dan bergelung dalam selimutnya.

.

.

.

"HAAATSYIIIII!!!"

"Bless you, bro. Sudah berapa puluh kali kau bersin hari ini?"

"Cerewet, Jackson..." Namjoon membersit hidungnya dengan tisu yang disodorkan teman sebangkunya itu. Kemarin dia hanya kehujanan sebentar, tapi efeknya luar biasa mengganggu.

Namjoon flu berat.

Sedikit beruntung karena kelas hari ini banyak jam kosong akibat rapat guru. Tapi sedikit menyesal juga karena ia nekat masuk sekolah karena ada satu pelajaran yang akan mengadakan tes mingguan, tapi ternyata mata pelajaran itu juga jadi jam kosong.

"Sana ke UKS, tidur saja. Kalau ada guru akan kuizinkan..."

"Thanks..." Namjoon menuruti ucapan Jackson dan segera menuju UKS. Yang dia butuhkan saat ini memang tidur.

.

.

Namjoon sengaja pulang telat. Dia takut dan malu kalau harus bertemu gadis itu. Tapi nasibnya entah harus dibilang mujur atau sial. Begitu menginjakkan kakinya di peron, hal pertama yang Namjoon lihat adalah gadis itu yang sedang berdiri tepat di depan pintu gerbong tempat Namjoon keluar. Menunggunya. Ingin rasanya Namjoon masuk lagi ke dalam kereta.

"Sudah kuduga, kau pasti akan sakit setelah nekat terobos hujan deras dan angin kemarin." ucap si gadis seraya menarik tangannya untuk duduk. Namjoon hanya bisa menurut. Dilihatnya gadis itu membuka tasnya dan mengeluarkan termos tahan panas. Ia membuka tutupnya lalu menuangkan isinya ke gelas plastik yang dibawanya.

"Ini teh jahe. Minumlah..."

Namjoon menerima sodoran gelas berisi teh itu dan meminumnya perlahan. Dia salah tingkah saat gadis itu menatapnya lekat.

"Tadinya kupikir kau tidak masuk sekolah dan aku nyaris pulang. Tapi aku memutuskan untuk menunggu sebentar lagi dan kau muncul..." gadis itu menjelaskan tanpa diminta. Tangannya kembali merogoh ke dalam tasnya dan mengeluarkan payung biru milik Namjoon.

"Payungmu kukembalikan. Terima kasih, ya..."

"Sama-sama..."

"Dan maaf membuat jadi flu begini."

Namjoon tertawa pelan. "Tak perlu minta maaf. Kemarin kulihat kau seperti kebingungan karena tak bawa payung. Lagipula rumahku dekat sini. Makanya kupikir tidak masalah kalau kehujanan sedikit. Tapi ternyata malah sakit.

"Kau menyukaiku, ya?"

Namjoon tersedak mendengar pertanyaan yang terlalu gamblang itu. Dilihatnya si gadis tertawa seraya menepuk bahunya. "Hahaha! Aku cuma bercanda..."

Namjoon mengusap tengkuknya sendiri. Kikuk.

"Ka-kalau memang benar, bagaimana?"

Tawa gadis itu terhenti dan berganti jadi senyum manis. "Ya tidak apa-apa. Meskipun aku bingung bagaimana kau bisa suka padaku padahal kita tak pernah bertemu langsung dan berbicara."

"Aku sering melihatmu. Nyaris setiap hari saat hendak berangkat sekolah, dan beberapa kali saat pulang sekolah seperti sekarang. Biasanya kau selalu bawa paper bag kecil yang berisi payung dan botol minum. Tapi kemarin kau tak membawanya."

"Kau hafal kebiasaanku? Daebak! Berarti akunya saja yang tak pernah memperhatikanmu, ya?"

Namjoon tertawa mendengar ucapan si gadis. Tak disangka, gadis itu mengulurkan tangan. Mengajaknya bersalaman. "Kalau begitu ayo berkenalan dengan benar. Siapa namamu?"

Namjoon balas menjabat tangan sang gadis yang terasa hangat. "Kim Namjoon." ucapnya memperkenalkan diri.

"Aku Jung Hoseok. Salam kenal, Namjoonie~"

Ooh~

Panggilan akrab yang sangat manis...

.

.

Kkeut~

[NamSeok] ✔️ - A <=> Z Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang