Yuhuuu~ Panda up lagi, nih~ 😆
Langsung aja cekidooot~
.
.
.
"Datang lagi?"
Hoseok menatap sebuah kotak persegi panjang panjang kecil yang terbungkus kertas kado polos dengan hiasan pita hijau.
"Wow! Another gift for Jung Hoseok!"
"Jangan gunakan bahasa inggris. Aku tidak mengerti."
"Makanya belajar. Jangan cuma tidur di kelas..."
"Setidaknya lebih baik tidur daripada sibuk tebar pesona di kelas..."
Hoseok menatap kesal kedua temannya yang sibuk berdebat tak penting. Baru saja ia hendak melepas sepatunya, dua pukulan sudah mengenai kepala mereka.
"Kalian berdua berisik, Jackson Wang, Oh Sehun..."
"Pukulanmu itu menyakitkan, Hyungwon..." Jackson meringis memegangi kepalanya. Dilihatnya gulungan majalah di tangan gadis tinggi bernama Hyungwon itu. Pantas sakit.
"Kau kejam, Hyungwonie..." kali ini Sehun yang merengek. Hyungwon memutar bola matanya malas. Ia memilih tak menanggapi dua pemuda itu dan menghampiri Hoseok yang mengacungkan ibu jarinya. "Good job, Hyungwon. Dari tadi aku sudah gatal mau memukul mereka..."
"Bye the way, kali ini apa hadiahmu?"
"Belum kubuka."
Hoseok duduk di bangkunya dikelilingi tiga temannya itu. Ia menarik pita hijau yang menjadi pengikat kotaknya. Begitu tutupnya dibuka mereka melihat sebuah kotak kacamata hitam dengan merk Gucci. Di dalamnya terdapat kacamata bundar dengan frame tipis berwarna coklat tua.
"Dae~bak! Dua hari lalu kacamatamu baru saja pecah dan sekarang kau mendapat gantinya dengan yang berkali lipat lebih mahal!" Jackson heboh. Hoseok mengambil kacamata itu dan mencobanya. "Minusnya pun sangat sesuai." ujar Hoseok pelan.
"Jadi, sudah berapa hadiah yang kau terima?" Hyungwon duduk di meja Hoseok dan asyik melihat-lihat kotak kacamatanya.
"Dua puluh lima."
"Heol! Dan semua hadiah itu adalah barang-barang bermerk yang harga satu barangnya tak main-main..."
"Sampai sekarang kau belum tahu siapa orang yang memberimu semua hadiah itu?" Hyungwon mengambil kotak kadonya, melihat-lihat barangkali ada identitas tertinggal. Meskipun itu mustahil.
"Kalau aku tahu, pasti sudah kukembalikan semua barang-barang itu."
"Kenapa dikembalikan?" Jackson protes. "Sebagian besar hadiah itu kan barang-barang yang dasarnya memang kau butuhkan, Hoseokie."
Hoseok mengusap wajahnya. "Aku tahu, Jack. Tapi aku merasa tak enak dan sungkan. Aku juga merasa.... tak pantas menggunakan semua barang bermerk itu sebesar apapun kebutuhanku."
Ketiga temannya saling pandang. Bingung mau bicara apa.
"Aku meminta ibuku untuk menyimpan barang-barang itu di tempat yang aman dan bersih, jadi saat bertemu si misterius ini aku tinggal mengembalikannya. Tapi untuk kacamata ini, kurasa aku akan menerimanya. Akan sulit bagiku untuk belajar tanpa kacamata..." Hoseok tersenyum dan merapikan kotak kadonya lalu memasukkannya ke dalam tas.
Hyungwon, Sehun, dan Jackson kembali ke bangku masing-masing saat guru masuk ke kelas dan memulai pelajaran hari ini. Mereka tak sadar jika ada seseorang yang turut mendengarkan obrolan mereka dari luar kelas dengan sebuah senyum tertahan di bibirnya. Posisi meja Hoseok yang paling depan dan pinggir dekat dengan pintu dan jendela luar membuatnya lebih mudah untuk menguping.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NamSeok] ✔️ - A <=> Z Love Story
FanfictionAlfabet Cinta antara aku dan dia ❤ Always NAMSEOK~ Oneshot story collection. BxB bisa, GS bisa. Tata bahasa amburadul. Genre apa aja ada. 😁 Dan beberapa chapter bakal ada enceh. Jadi buat yang ga nyaman sama kontennya, jangan dibaca ya~ 😏😏😏