Ugh..

9.8K 131 3
                                    

Vote please❤ pembaca jauh beda sama Voting😿
Selamat untuk 11k readers(alaynya kumat)

-%-Happy Reading-%-

Hari ini aku senang, karna uncle mau menemaniku jalan-jalan, yah.. Walau hanya ke taman. Tak apalah yang penting aku senang.

Ku lirik uncle mengenakan pakaian yang santai hanya jeans dan t-shirt berkerah Topi hitam dan earphone yg di sumpelkan ke telinga. Jangan lupakan kacamata hitam yang di gantung di antara kerah bajunya.

Sederhana dan santai, namun mampu membuat semua mata Kaum hawa memandang denga berbagai tatapan, mulai dari Kagum, Senyum² sendiri, dan iri mungkin denganku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sederhana dan santai, namun mampu membuat semua mata Kaum hawa memandang denga berbagai tatapan, mulai dari Kagum, Senyum² sendiri, dan iri mungkin denganku. Dann.. Lapar!

Bicara tentang lapar, aku juga lapar, aku belum makan tadi, hanya memakan 1 sandwich kacang yg kubuat sendiri, karna uncle tak memasak. Kau tahu? Dia lama sekali mandinya.

Yah aku lapar..
"Unclee.." aku memanggil nya pelan, tapi tak menoleh, mungkin kurang keras ya?

"Uncle!" oke kali ini agak keras. Tapi tetap tak menoleh

"Uncle sehun!" hais dia masih fokus pada hpnya.

"Sehun!" budek

Aha! Aku punya ide

Cup!

Aish astaga?! Bukan bukan, ideku bukan menciumnya, tapi mau mencopot earphonya lalu berteriak ke telinganya.

Tapi ini? Sudah ku lepas earphonenya, tapi ketika aku sudah berjinjit memajukan tubuhku, hendak berteriak ke telinganya. Dia malah berbalik, menghadapku. Dan yah.. Kau tau apa yang terjadikan?

Tidak sengaja aku mencium bibirnya! Nikmat sih.. Tapi ini di taman! Banyak orang tentunya kan?

"Aish maaf un-uncle ak-aku tidak sengaja" ucapku gugup

"Hahaha tidak apa lish, sengaja juga" hah? Apatadi?

"Apa uncle?" tanyaku memastikan ucapanya?

Ah otaku jadi sangat lola, jika dekat denganya

"Ah tidak lupakan! Kau lapar?" aish.. Aku mengangguk sebagai jawaban, peka sekali dia hehe

"Baiklah, bagaimana jika kita ke Mall sana, aku juga lapar"  apa tadi? Aku? Biasanya dia memanggil dirinya dengan sebutan 'saya'  ada perubahan.. Yey!

"Ayo!" ucapku girang sambil menarik tangan uncle. Kulihar dia terkekeh lalu mengelus puncak kepalaku. Astaga! Aku seperti terkena serangan hati, Eh jantung maksudnya. Jantungku marathon hanya dengan perlakuan kecil uncle.

My Fantasy Uncle ++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang