"Morning Kiss nya belum"
Aleta menatap tajam kearah Devano
"Jangan mulai deh, aku gamau nanti ketauan lagi terus nikahnya malah dimajuin jadi besok. Engga banget kak! Aku denger kata secepatnyaa aja udah mau pingsan apalagi kalau beneran dinikahin b...
Baru saja sampai di tempat tujuan, Aleta langsung terkesima melihat pemandangan didepannya,danau tidak terlalu besar tapi mempu membuatnya nyaman membuat Aleta bersorak senang
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lo suka?"
Aleta menoleh pada Devano lalu kemudian tersenyum "Banget"
Kemudian Aleta memejamkan matanya untuk merasakan hembusan angin yang menerpa wajahnya
Tempat ini benar benar tepat untuk menenangkan pikiran,banyak pepohonan disekitar danau membuat suasana menjadi lebih sejuk
"Lo mau tau?"
"Kenapa?"
"Tiap kali gue punya masalah dan merasa stres gue selalu kesini"
Aleta terkekeh pelan lalu kemudian bertanya "Manusia dingin dan kaku kaya Lo bisa punya masalah juga?"
Devano menatap jengah ke arah Aleta "Gue juga manusia kalau Lo lupa"
"Oh berarti salah ya kata kata gue,gue dikira cuma orang normal aja yang punya masalah"
"Maksud lo gue ga normal gitu?"
Aleta menahan tawanya lalu kemudian menjawab "Ya gitu"
"Sialan"
"DEVANO GABOLEH KASAR!"
"Udah berani manggil nama sekarang?"
Wajah Aleta langsung merah seketika,dia baru menyadari bahwa dirinya baru saja meneriaki nama Devano tanpa menggunakan embel-embel 'kak'
Tak berniat menjawab Aleta memalingkan wajahnya
"Taa,tatap gue deh"
Dengan polosnya Aleta menurut dan menoleh pada Devano
"Kena-"
Aleta menghentikan ucapannya kala Devano mengecup bibirnya dengan cepat
"Itu tandanya gue normal"
What?
Siapapun tolong sadarkan Aleta sekarang,Devano baru saja menciumnya tepat dibibir ranum milik Aleta
"FREEZER SIALAN"
"Normal kan?" Devano malah tertawa terbahak,respon Aleta yang lucu benar benar membuat Devano merasa gemas ingin cepat menikahi
"MESUM LO! MAKSUD GUE ITU NORMAL DALAM HAL LAIN,BUKAN-"
"Dalam hal apa?"
Skakmat
Aleta berhenti mengoceh sambil berteriak ke arah Devano
