Part 25 Ragu

2.5K 93 0
                                    

Saat ini Aleta sudah berada di sekolah,tepatnya diparkiran dalam mobil bersama Devano tentunya

Devano mengelus pelan tangan Aleta,dia tau bahwa saat ini Aleta sedang memikirkan soal kejadian tadi malam
"Kenapa dari tadi diem aja hmm?"

Aleta menoleh dengan tatapan lirihnya kepada Devano
"Aku belum siap kak"

"Kamu gayakin ya aku bakal jadi suami yang baik buat kamu?"

"Bukan soal itu kak"
Air mata Aleta kembali menetes,dia selalu berpikiran yang tidak tidak dari semalam membuat nya frustasi

"Loh ko nangis? jangan nangis dong,sekarang liat aku dan tatap aku!"

Aleta menurut,dia menatap Devano dengan linangan air mata
"Kita jalanin ini semua bareng bareng,aku gaakan ngebiarin kamu ngelewatin masa sulit sendirian sayang. Kan aku udah sering bilang buat kita saling percaya,gaboleh ragu terus terusan dong"

Tangan Devano mengusap air mata Aleta yang terus mengalir,setelah Aleta menghentikan tangisnya Devano mulai menggoda Aleta
"Lagian aku seneng tau bisa nikah sama kamu cepet cepet"

Aleta memukul bahu Devano kesal
"Apaan sih gatau orang lagi sedih apa karena takut,ini malah dibercandain"

"Gpp asalkan bisa bikin kamu ga sedih kenapa engga"

"Lagian ini juga gara gara kaka tau maen cium aku sembarangan"

Devano menatap Aleta sambil menaikkan salah satu alisnya
"Ko salah aku?"

"Kaka kan tau sendiri aku paling gabisa nolak kalo kaka cium"
Aleta bergumam sepelan mungkin,tapi sayangnya Devano mendengar itu

"Bilang aja kamu kecanduan aku cium,alesan amat gabisa nolak"

"Udahlah malesin,aku mau keluar aja"

Devano langsung menarik tangan Aleta saat Aleta berniat membuka pintu mobil miliknya
"Jangan dulu"

"Kenapa lagi?"

"Morning Kiss nya belum"

Aleta menatap tajam kearah Devano
"Jangan mulai deh, aku gamau nanti ketauan lagi terus nikahnya malah dimajuin jadi besok. Engga banget kak! Aku denger kata secepatnyaa aja aku udah mau pingsan apalagi kalau beneran dinikahin besok mati muda kali aku"

"Loh malah aku seneng banget kalau kita mau dinikahin besok,tapi aku rasa jangan besok deh mending sekarang aja gimana? Kalau besok kelamaan"

"KAK DEVANNN"
Aleta mencubit keras perut Devano sampai sang empu meringis kesakitan

"Sakit sayang"

"Bodo amat,aku kesel banget pokoknya. Lagian belum tentu aku mau nikah sama kak Devan,bisa aja kan aku kabur jauh ninggalin kak Devan"

Devano melirik nakal ke arah Aleta
"Yakin? Yang kemaren nangis nangis gamau ditinggalin siapa? Sekarang malah so so an mau ninggalin"

"Gausah bahas bahas soal itu,mau aku marah beneran?"

"Jangan dong mending cium aku beneran aja biar enak"

"Bodo amat aku ga denger setan ngomong"

Setelahnya Aleta benar benar meninggalkan Devano didalam mobilnya sendirian

Devano tertawa terbahak melihat tingkah Aleta,dirinya memutuskan untuk menyusul Aleta. Namun baru saja dirinya menutup pintu mobilnya tiba-tiba ada seseorang yang memanggil namanya

"Vano"

Devano lantas menoleh mencari siapa yang memanggilnya,matanya langsung memutar jengah saat melihat siapa pelakunya

Story Of Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang