Aleta tersenyum senang karena pagi kali ini dia ikut bergabung sarapan dengan keluarga Devano,setelah sekian lama dan ini pertama kalinya dia kembali merasakan kehangatan keluarga Pandegla di dalam meja sarapan
"Ayah,kira kira jam berapa kita ke rumah Aleta?"tanya Devano
Satria yang sedang mengunyah makanannya pun dengan cepat menelannya
"Sekitar jam 10 nanti kita kerumah Aleta"jawab Satria"Jangan pernah mikirin apapun ya sayang, semuanya bakalan baik baik aja"ucap Fradilla menenangkan
Aleta hanya mengangguk sambil tersenyum karena dirinya memang benar benar merasa lega, karena apapun hasilnya nanti Aleta tidak akan pernah mundur
Dengan atau tanpa restu orang tuanya pun, Aleta sudah benar benar tak perduli. Cukup Devano dan keluarga nya selalu ada untuk Aleta saja itu sudah membuat Aleta lega
Saat semua orang sedang menikmati sarapan,tiba tiba saja mang Pardi datang menghampiri ke meja makan dengan tergesa gesa
"Tuan,nyonya,maaf diluar ada tuan Ruslan yang sedang mengamuk dengan beberapa orang suruhannya,menyuruh tuan untuk keluar sekarang juga"ucap mang Pardi sedikit terengah engah
Satria dengan cepat menyelesaikan sarapannya begitupun dengan Fradilla, Devano dan Aleta
Mereka semua langsung menuju untuk keluar dari rumah
"KELUAR KAMU SATRIA,SAYA TAU KAMU MENYEMBUNYIKAN ANAK PEREMPUAN SAYA. KELUARGA TIDAK TAHU DIRI"
"Jaga mulut papa"ucap Aleta yang langsung membalas ucapan Ruslan
"Sudah papa duga kamu benar benar ada disini"ucap Ruslan
"Harusnya papa yang malu, teriak didepan rumah orang kaya sekarang. Mau papa apa sih?"tanya Aleta tak habis pikir
"Anak kurang hajar"umpat Ruslan
"Ruslan"panggil Satria
"Bedebah kamu Satria,kamu racuni anak saya dengan apa sampai sampai dia selalu membangkang dengan ucapan saya?"tanya Ruslan marah
"Taa kita pulang ayo"ajak Kelvin
Aleta dengan cepat menggeleng menolak ajakan Kelvin
"Gue bukan adik Lo lagi Kelvin"ucap Aleta"Sayang jangan kaya gini"ucap Nita dengan suara lirih,matanya sudah terlihat sembab karena Nita terus saja menangis sejak menghilangnya Aleta
Fradilla sudah akan mendekat ke arah Nita karena merasa tak tega,namun dengan cepat Devano dan Aleta menahannya
"Bunda jangan mendekat ke arah mama,karena itu gaakan merubah apapun!"ucap Aleta"Tapi-"
"Bun udah"ucap Devano
Aleta menatap sengit keluarga nya secara bergantian
"Aleta udah bilang kan kemarin kalau Aleta bener bener gabisa lagi bertahan di keluarga kalian? Aleta udah mutusin buat nikah sama kak Devan besok"ucap Aleta"Ruslan,saya bisa jelaskan semuanya-"
"Saya tidak butuh penjelasan kamu Satria,kita pulang sekarang Aleta!"ucap Ruslan tak mau dibantah lagi
Ruslan sudah akan mendekat ke arah Aleta namun Satria langsung bergerak menjadi tameng untuk Aleta
"Kami tidak pernah mengajarkan yang tidak tidak kepada anak kamu Ruslan"ucap Satria tak terima dengan ucapan Ruslan sebelumnya"Bohong! Disaat anak saya kehilangan ingatan pun istri kamu lah yang selalu mengganggu pikirannya dengan cara mengingatkan masalalunya! Kalian sama sama biang masalahnya"ucap Ruslan sinis
"Cukup om! Om harusnya berkaca siapa disini yang om maksud biang masalah,asal om tahu om itu juga egois! Aleta pergi bukan karena dihasut oleh orang tua saya tapi itu murni Aleta yang menginginkan,andai om ga egois kaya sekarang mungkin Aleta masih menjadi anak penurut!"ucap Devano membuka suaranya
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Love (Completed)
Romance"Morning Kiss nya belum" Aleta menatap tajam kearah Devano "Jangan mulai deh, aku gamau nanti ketauan lagi terus nikahnya malah dimajuin jadi besok. Engga banget kak! Aku denger kata secepatnyaa aja udah mau pingsan apalagi kalau beneran dinikahin b...