Tak terasa sudah tiga bulan berlalu setelah acara pertunann Aleta dan Devano di laksanakan,makin hari hubungan mereka semakin lengket dan tak terpisahkan
Contohnya seperti saat ini,rutinitas Devano mengantar Aleta menuju kelasnya sudah menjadi kegiatan yang harus Devano lakukan semenjak bertunangan dengan Aleta. Orang so dingin jika sudah menjadi bucin beginilah contohnya
"Kak"
Mereka menghentikan langkahnya sejenak
"Iya?""Aku bingung"
"Kenapa?"
"Bingung aja kenapa aku bisa sejauh ini sama kamu"
"Takdir"
"Takdir?"
"Besok besok jangan terlalu banyak bergaul sama Sarah ya,kamu jadi oon aku gasuka"
"Gaboleh gitu,Sarah itu sahabat aku. Lagian aku bukan oon. Cuma sedikit lemot"
Devano mengecup pelipis Aleta sekilas,demi apapun Aleta ingin mengumpat rasanya. Dengan santainya Devano mencium Aleta di lingkungan sekolah seperti saat ini
"Sama sama lama kan kalau mikir?"
Aleta hanya memutar bola matanya malas
"Bodo amat""Jadi gini,kita bisa dipertemukan dan dipersatukan kaya sekarang itu udah takdirnya kita Taa. Ngerti gaa? Kalo masi ga ngerti juga aku cium lagi kamu"
"Eh eh,iya iya ngerti!"
"Ngerti beneran atau pura pura ngerti?"
"Ngertii kak beneran,yaampun segitunyaa pengen cium aku terus"
Devano malah terkekeh pelan,Aleta melanjutkan langkahnya dan diikuti oleh Devano
"Pulang ke danau yuk?""Pulang sekolah?"
Aleta mengangguk
"Mau pulang apalagi kalau bukan sekolah kak""Aku udah ada janji sama bunda buat nganter belanja bulanan"
"Ohh yauda gpp besok besok lagi aja kali yaa"
"Ikut aja sama aku sama bunda"
"Gamau,aku takut ganggu acara kalian"
Devano mendengus geli mendengarnya
"Aku cuma nganter bunda belanja sayang,bukan dinner. Ganggu dari mana coba?"Devano pun memilih untuk merangkul Aleta dan menggiring nya seperti anak domba untuk segera masuk kedalam kelasnya
"Masuk gih belajar yang bener"
Tangan Devano terulur untuk sedikit merapihkan anak rambut Aleta yang sedikit acak acakan"Iya iya,kaka juga masuk kekelas bentar lagi bell"
"Iyaa sayang"
Kemudian Devano pun berbalik untuk segera menuju kelasnyaAleta memandang kepergian Devano dengan tatapan sulit di artikannya,entah kenapa tiba tiba saja perasaannya merasa tak enak
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Love (Completed)
Romansa"Morning Kiss nya belum" Aleta menatap tajam kearah Devano "Jangan mulai deh, aku gamau nanti ketauan lagi terus nikahnya malah dimajuin jadi besok. Engga banget kak! Aku denger kata secepatnyaa aja udah mau pingsan apalagi kalau beneran dinikahin b...