Saat ini Aleta telah sampai diparkiran sekolahnya,dia tak ada niatan untuk keluar dari mobil karena masi berdebat dengan pikirannya sendiri
Entah kenapa hari ini dia lebih awal berangkat sekolah dari biasanya,mungkin karena ingin menghindar dari Devano yang akan menjemputnya
Ngomong ngomong soal Aleta dan Devano semua anggota keluarga Aleta sudah mengetahui masalah yang sedang Aleta alami. Nita dan Ruslan bisa memakluminya,mereka mengira mungkin Devano punya alasan melakukan ini semua,cuma hanya belum bisa menjelaskan saja
Namun berbeda dengan Kelvin,dia marah besar karena Devano berani menyakiti adik kesayangannya itu. Bahkan hanya mendengarnya pun sudah membuat dirinyaa ingin segera menghajar Devano,tapi Nita dan Ruslan memperingati Kelvin agar tidak memakai kekerasan dalam menyelesaikan masalah,apalagi ini masalah adiknya
"Sial,tau gitu gue gausah sekolah kalau gini caranya"
Aleta memukul stir mobilnya dengan kesal, bagaimana tidakSaat ini matanya sembab akibat menangis semalaman,dia sudah menutupinya dengan make up tapi tetap saja masih terlihat,sangat menyebalkan. Semua ini gara gara Devano! Pikir Aleta dengan aura kemarahannya
30 menit berlalu dan Aleta masih setia didalam mobilnya,bel masuk hanya tinggal menunggu menit saja
Aleta melirik arloji dipergelangan tangan nya,dengan malas Aleta memutuskan untuk keluar dari mobil
Baru saja Aleta keluar dia sudah melihat Devano yang baru saja sampai dan juga keluar dari mobilnya
Saat mata Devano dan Aleta bertemu,Devano langsung tersenyum kearah Aleta dengan senyuman manis sepertinya biasanya. Namun berbeda dengan Aleta,dia hanya bisa menatap Devano dengan tatapan datarnya
Devano menghampiri Aleta
"Kenapa berangkat ga nungguin aku hmm? Gabiasanya kamu bawa mobil sendiri kaya gini. Tadi aku jemput kamu kata mama kamu udah berangkat pagi banget,tapi ko kamu baru turun dari mobil? Kamu dari mana aja?"Aleta berdecih pelan mendengar rentetan pertanyaan yang di lontarkan oleh Devano,Aleta merasa muak dengan semua itu
"Gausa so peduli sama gue"
Devano tersentak dengan ucapan Aleta,gaya bahasa Aleta berubah saat berbicara dengannya
"Kenapa?""Pembohong!"
Devano tak mengerti dengan ucapan Aleta
"Taa-""Hebat yaa sekarang lo udah bisa bohongin gue dengan alibi bawa bawa nama Bunda,gahabis pikir gue sampe bisa percaya banget sama omongan bulshit lo itu"
"Aku gangerti apa yang kamu omongin,kamu kenapa sih?"
"Gausa pura pura bego,lo pikir gue gatau kemaren lo dimana dan sama siapa hah? Bahkan gue ngeliat dengan mata kepala gue sendiri lo lagi pelukan sama cewe itu"
"Kamu-"
"iya gue liat,sekarang apa alasan Lo buat menghindar dari gue?"
"Kamu salah paham! Aku bisa jelasin-"
Baru saja Devano ingin mengusap pipi Aleta,namun dengan cepat pula Aleta tepis
"Gausa pegang pegang gue!"
Devano menghela nafasnya berat
"Ok,tapi dengerin aku dulu aku bisa jelasin itu semua ga seperti yang kamu liat,kema-"
"Stop it!!! Gue gamau denger apapun itu intinya gue benci sama lo"
Aleta memutuskan untuk meninggalkan Devano yang masih kekeh untuk membela dirinya itu,awalnya Devano ingin mengejar Aleta tapi baru saja ia berjalan untuk mengejar,sahabat sahabat Aleta datang dan menghalangi niat Devano
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Love (Completed)
Romance"Morning Kiss nya belum" Aleta menatap tajam kearah Devano "Jangan mulai deh, aku gamau nanti ketauan lagi terus nikahnya malah dimajuin jadi besok. Engga banget kak! Aku denger kata secepatnyaa aja udah mau pingsan apalagi kalau beneran dinikahin b...