Darkness - 03

1.8K 94 10
                                    

I'm your nightmare, babygirl.

•••

Gedung-gedung mewah tak selamanya menyiratkan keindahan bagi yang merasakan. Ada kalanya, mereka hanyalah cover untuk goresan-goresan luka yang begitu menyakitkan.

Luka yang mungkin tak dapat terobati oleh sang waktu.

"Akh ... Aahh ... Aakkhh!"

Gadis itu. Ah, tidak. Mungkin kata gadis sudah tak pantas ia sandang. Itu terlalu menjijikkan untuknya. Sudah lebih dari 3 bulan yang lalu, ia kehilangan apa yang dinamakan dengan harga diri.

Bagaimana perasaanmu saat kau baru saja sampai dirumah dengan peluh keringat yang masih menempel di seragam. Kau tiba-tiba dikejutkan dengan ucapan ibumu? Ucapan yang membuatmu tak mengerti lagi artinya kasih sayang orang tua yang katanya murni nan suci.

Sekarang, ia tak lebih dari jalang murahan yang harus memuaskan para pelanggan yang mendatanginya. Namun, nasibnya masih bisa dibilang lebih beruntung dibandingkan mereka. Karena, dia hanya melayani 1 orang.

"Ma-Master! Ahh ..."

"Silvie! Aahh! Fuck!"

Dia—Silvie Jung—memekik kuat saat benda kebanggaan pria itu menusuk bagian terdalamnya. Ditambah tamparan-tamparan keras yang menghantam kedua sisi bokongnya. Membuat Silvie merasakan sensasi pedas dan panas bercampur menjadi satu.

Ingin rasanya ia menangis. Menumpahkan rasa sakitnya walau sebentar. Namun, ia tahu 'tuannya' paling benci mendengarkan suara tangisan setiap kali mereka bercinta.

"Uuuuhhhh! Aaahhhh!" Silvie menenggelamkan wajahnya diantara tumpukan bantal. Tangannya bergerak gelisah. Mencari-cari apapun yang bisa ia cengkeraman sebagai pelampiasan. Lututnya terasa ngilu karena terpaksa menjadi tumpuan selama 1 jam lamanya.

"Ahhh! Shit! I coming, Silvie! Aaahhh!"

Silvie menggeram lemah saat merasakan sensasi hangat yang mendera rahimnya. Selalu seperti itu. Dia sama sekali tak peduli apa akibatnya jika benih-benih yang ia tumpahkan didalam tubuhnya. Andaikan Silvie tak mengambil inisiatif untuk mengonsumsi obat penunda kehamilan. Entahlah, bagaimana nasibnya sekarang.

Kejantanan pria bajingan itu benar-benar luar biasa menyakitkan. Ukuran dan hentakan kasarnya yang membabi buta. Dalam sehari, ia tak cuma melayaninya sekali. Namun, berkali-kali.

Untuk ukuran Silvie, ini sudah keterlaluan.

Terkadang ia tak mengerti, kenapa dia mau menumpahkan hasrat seksual kenapa dirinya yang sama sekali tak memiliki pengalaman dalam memuaskan pria diatas ranjang. Padahal diluar sana Silvie yakin banyak sekali wanita-wanita yang bersedia menjadi partner ranjang tuannya ini.

"Aahhh ..." Silvie terkulai lemas di atas ranjang saat dia melepaskan penyatuan mereka. Nafas Silvie terengah-engah, ia menutup pelupuk matanya sembari menahan sensasi ngilu yang menyerang seluruh tubuhnya. Silvie bahkan sempat tak yakin apakah besok ia dapat berjalan dengan baik di sekolah.

Silvie setidaknya masih bisa bernafas lega. Karena, tuannya masih berbaik hati membiayai sekolahnya hingga ia menginjak kelas 3 semester awal saat ini. Tentu dengan timbal balik pastinya.

"Silvie." Silvie merasakan tangan besar sang tuan menyentuh punggungnya lembut lalu bergerak ke arah bahunya, merubah posisi tidunya yang tadinya tengkurap menjadi terlentang bebas.

Silvie mengoyak pelupuk matanya. Tak mengeluarkan sepatah katapun saat dia mengelus lembut permukaan pipinya. Ia tak mau merusak kebahagiaannya saat ini. Jarang sekali tuannya memperlakukannya dengan manis.

"Ah, Ma-master ..." Silvie menggigit bibirnya saat tuannya memasukkan buah dadanya kedalam mulutnya. Menghisapnya lembut dan sesekali menjilati ujung kemerahan itu. Setelah puas, ia melepaskan mulutnya dan mendaratkan ciuman singkat di bibir mungil Silvie.

"Good girl."

Dengan posisinya yang seperti ini. Ia dapat dengan jelas melihat wajah tampan sang tuan.

 Ia dapat dengan jelas melihat wajah tampan sang tuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Thanks for today, my babygirl."

Perkenalkan, dia adalah tuannya, Oh Sehun.

.
.
.
.
.

END

A.n :
Gue mau numpang nanya nih, guys. Jawab aja, enggak usah ditahan. Sebenarnya, kalian suka enggak sih sama cerita aku ini :') ?

Darkness ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang