Epilog

1.1K 45 2
                                    

Nafasmu sudah terengah-engah, tubuhmu sudah mencapai batas. Tak ada lagi yang bisa kau lakukan untuk terbebas dari labirin mematikan ini selain menyerahkan dirimu padanya. Dia, pria yang kau cintai dengan segenap jiwamu. Sekaligus pria yang paling kau benci di dunia ini.

"Katakan, aku mencintaimu." dia tersenyum penuh kemenangan. Mengelus pipimu dengan penuh cinta. Tersenyum di atas rasa sakit yang kau derita saat ini.

Kau sudah kalah, kau sudah tak berdaya, kau sudah tamat. Hidupmu telah berada didalam genggemannya. Dan tak ada lagi yang bisa kau lakukan.

"A-aku mencintaimu." ya, hanya ini yang bisa kau lakukan untuk menyelamatkan semuanya.

Kau benci pada dirimu sendiri. Terutama pada hati kecilmu. Kau ingin sekali membuang benda tak berguna itu hingga ke dasar jurang.

Karena, kau tak mengerti. Bagaimana bisa hati kecilmu masih menyimpan rasa setelah apa yang telah dia perbuat kepadamu?

.
.
.
.
.

END

A.n :

Wuiiihhhh! Udah tamat nih, gengs! 😂 dengan penuh perjuangan dan pergumulan batin. Akhirnya, work gue yang ini tamat juga :v #plak

Gue ngucapin makasih buat reader yang selalu pantengin lapak gue. Dan makasih juga buat yang selalu ngasih support. Baik berupa komentar maupun vote! :')

Bye-bye, guys! See you next time!

Darkness ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang