Darkness - 04

1.6K 82 19
                                    

I'm your nightmare, babygirl.

•••

"Sienna, calm down."

Sienna bergeming, tak ada niatan sedikitpun untuk mengusap air mata yang membasahi pipinya. Sudah lebih dari 1 jam, kedua kakinya masih betah untuk berdiri disini.

Sanak saudara, keluarga serta teman-temannya sudah lama pergi meninggalkan area pemakaman ini. Dan jujur saja, Sienna tak pernah menyukai mereka. Keluarganya sendiri. Sama sekali tidak. Mereka hanya muncul disaat senang dan pergi disaat susah.

Apalagi disaat keluarganya sedang tertimpa musibah yang menyebabkan perusahaan yang mendiang Ayahnya rintis sejak dulu hancur. Tak ada satupun dari mereka yang bisa dimintai bantuan. Mereka semua hilang bak ditelan bumi.

Menurut kalian, apa itu bisa disebut sebagai keluarga? Sienna rasa tidak.

Hanya ada dirinya, sahabat-sahabatnya serta pria berwajah manis bernama Byun Baekhyun. Pria yang masih setia berdiri tegak disampingnya. Menghibur dan mengurung tubuh Sienna dalam pelukannya.

"Ssttttt ... I'm here for you, Sienna. Please, calm down."

Memang, mereka tak terikat hubungan darah namun Sienna sudah menganggap Baekhyun layaknya keluarga. Bagi Sienna, Baekhyun adalah kakak sekaligus sahabat baginya. Sudah lebih dari beberapa tahun terakhir, Baekhyun selalu ada untuknya.

Dulunya, Baekhyun adalah mantan asisten pribadi Ayah Sienna. Jadi, secara tak langsung ia bisa mengenal karakter Bos serta keluarganya. Ia juga sangat mengenal karakter Sienna sejak dulu karena gadis itu sering sekali meluangkan waktunya untuk pergi ke kantor tempatnya bekerja, sekedar menghilangkan rindunya kepada sang ayah.

"Ho-how? How can I calm down, Oppa? How?" tangis Sienna kembali pecah, "Hiks! Tuhan itu tidak adil! Ba-bagaimana bisa Dia menjemput Ayah dan Ibu secepat ini? Hiks! Oppa, kenapa! Hiks!"

Tak ada yang bisa dilakukan Baekhyun selain mengusap punggung mungil Sienna, mengecup lembut puncak kepala gadis itu dan membisikkan kata-kata manis yang mungkin dapat menghibur Sienna. Baekhyun sadar, gadis itu masih terlalu muda untuk hidup sendirian. Apalagi Sienna masih menginjak bangku sekolah menengah atas. Sangat berbeda dengan dirinya yang sudah hidup mandiri dan bekerja tanpa dukungan orang tua disampingnya.

"Kau tidak sendirian, Sienna. Ada aku disini. Aku akan selalu menemanimu."

Baekhyun, dia sedikit mengendurkan pelukannya. Memberi ruang bagi Sienna untuk mengangkat wajahnya, membalas tatapan hangat yang diberikan oleh Baekhyun.

"Ja-janji, Oppa?"

Baekhyun mengangguk antusias, "Kau bisa pegang janjiku, Sienna Kim."

Tak ada yang bisa dilakukan Sienna selain tersenyum dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang Baekhyun. Hatinya tak bisa menolak keduanya. Senyuman dan kata-kata manis Baekhyun. Mereka berdua benar-benar luar biasa. Hanya dengan itu, dia bisa meredakan gejolak rasa sakit yang Sienna rasakan.

Baekhyun mengangkat wajahnya saat merasakan beberapa tetes air jatuh menyentuh helaian rambutnya. Awan-awan putih sudah berganti menjadi kelabu. Angin dengan frekuensi sedang mulai berhembus kencang. Membuat daun yang melekat di pepohonan terlepas dari dahannya.

"Sienna, ayo pulang. Sebentar lagi mau hujan."

Sienna hanya menganggukkan kepalanya, menuruti ucapan Baekhyun. Baekhyun melepaskan pelukannya dan menuntun Sienna untuk mengikuti langkahnya. Sedari tadi, perhatian Sienna hanya terfokus kepada tangan Baekhyun yang terus menggenggam erat tangannya. Begitu erat.

"Sienna, kau mau ... Tinggal bersamaku?"

Sienna sedikit terkejut dengan tawaran Baekhyun yang terkesan berani. Belum lagi, Sienna dibuat heran dengan gelagat Baekhyun. Pria itu memalingkan wajahnya, dia tampak gugup.

"Tinggal bersama?"

"Bukan apa-apa. Aku hanya tak tega meninggalkanmu sendirian dirumah itu. Bukankah minggu depan rumahmu akan disita oleh bank?"

Hening sejenak. Sienna masih sibuk memikirkan kalimat apa yang akan ia ucapkan pada Baekhyun. Jujur saja, ia merasa tak enak dengan Baekhyun. Dia sudah terlalu banyak memberikan support untuknya. Sienna selalu merasa dirinya hanya akan menjadi beban bagi Baekhyun. Namun, sekarang Sienna tak punya pilihan lain. Hanya pria itulah yang bersedia menerima keberadaannya saat ini.

"Baiklah, Oppa. Aku mau tinggal bersamamu."

Sampai-sampai, Sienna tak menyadari jika pria disebelahnya ini tengah mengangkat salah satu sudut bibirnya.

Dia tidak tersenyum mungkin lebih tepatnya dia sedang ...

Menyeringai.

Baekhyun merasakan luapan kebahagiaan yang luar biasa. Ia tak menyangka, rencana busuknya itu membuahkan hasil. Membuat skenario kecelakaan yang merenggut nyawa mantan Bos beserta istrinya. Sekaligus menghapus penghalang antara dirinya dan Sienna. Skenario yang sangat sempurna. Bahkan, ia berhasil mengelabui pihak kepolisian dengan memalsukan semua bukti yang ada.

Hah, itu sangat menegangkan.

Andaikan saja, Ayah Sienna mau merestui dirinya untuk berhubungan dengan Sienna. Pasti, ia tak sampai hati mau melakukan itu semua.

Beberapa bulan yang lalu, hatinya dibuat terbakar saat mendengar cercaan Ayah Sienna yang terkesan dingin dan kasar. Dia merendahkan dirinya. Memandang remeh statusnya yang hanya pegawai biasa.

Lalu apakah pria tua itu mengira Baekhyun hanya diam dan tak dapat berbuat apa-apa? Dia salah. Baekhyun bukanlah pria bodoh yang bisa ia takuti dengan gertakan dan ancaman. Dia adalah pria yang cerdas. Semua hal yang menimpa perusahaan Ayah Sienna. Semua itu tak lepas dari campur tangan Baekhyun.

Saat ini, dia adalah pemenang. Dan gadis disebelahnya adalah hadiah yang sangat ia nantikan.

 Dan gadis disebelahnya adalah hadiah yang sangat ia nantikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Forgive me, God. But, i want her.'

.
.
.
.
.

END


Darkness ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang