Darkness - 12

1.1K 53 4
                                    

I'm your nightmare, babygirl.

•••

Entah sudah berapa lama ia berdiam diri seperti orang bodoh. Sebulan, dua bulan? Ah, mungkin ini sudah memasuki bulan yang ketiga ia seperti ini. Menjadi seorang gadis dungu yang selalu menuruti keinginan kekasihnya. Kim Jenny harus mengakui, ia begitu naif dan bodoh. Ia merutuki kebodohannya sendiri yang mau saja percaya dengan semua kata-kata manis yang terlontar dari bibir kekasihnya.

Ketika kau dipaksa meminta maaf atas kesalahan yang kau rasa tak pernah kau perbuat? Menuduhmu tanpa bukti yang jelas. Apa yang akan kau lakukan? Tentu saja kau tak terima jika dituduh yang aneh-aneh, bukan? Begitulah yang Jenny rasakan saat ini.

Jenny sudah jengah dengan semua ini.

Ia tak tahan dengan sikap Do Kyungsoo—kekasihnya—yang mirip seperti roller coaster. Mood pria itu dapat berubah dalam sekejap. Dari sweet boyfie menjadi creepy bastard. Dari sehangat musim semi menjadi sedingin musim salju. Begitu pekat dan dingin. Sungguh, sisi creepy yang dimiliki Kyungsoo benar-benar membuat bulu roman milik gadis itu berdiri ketakutan.

Kyungsoo jauh lebih tua 4 tahun darinya. Dia sudah menginjak bangku kuliah semester 5 sementara Jenny baru duduk dibangku SMA kelas 11. Awal pertemuan mereka juga dibilang biasa-biasa saja. Keduanya bertemu di acara perlombaan yang diadakan di universitas tempat Kyungsoo menimba ilmu. Kebetulan, Kyungsoo menjadi panitia di perlombaan seni yang ia ikuti. Nah, disitulah awal mulanya ia mengenal Kyungsoo.

Sayang sekali, kenangan manis itu hanya bisa ia kenang dalam hatinya. Setelah ia tahu perangai Kyungsoo yang sebenarnya. Jenny memutuskan untuk tidak lagi menaruh harapan pada hubungan yang tengah mereka jalani.

Sekarang, ia sedang berada di dapur. Duduk di atas meja makan sembari menatap punggung tegap milik kekasihnya yang tengah sibuk memotong bahan makanan yang akan ia masak. Bukannya Jenny tak mau membantu Kyungsoo menyiapkan makan malam. Hanya saja, Kyungsoo lah yang memintanya untuk duduk manis di atas kursi. Kyungsoo bilang, ia mau menyiapkan makan malam yang spesial untuk mereka berdua.

"O-Oppa, aku mau …" Jenny menundukkan wajahnya, mengumpulkan segenap kekuatan yang ia miliki saat ini, "Aku mau kita putus."

Krat!

Jenny menelan salivanya, ia mengeratkan kepalan tangannya yang ia sembunyikan dibalik meja. Mendengar gesekan pisau yang menggema disepanjang ruangan seketika membuat nyalinya raib entah kemana. Belum lagi, saat Kyungsoo berbalik, menatapnya dengan sorot kelam yang sangat Jenny takuti.

Jenny sangat mencintai Kyungsoo. Tapi, rasa takutnya lebih besar daripada rasa cintanya saat ini. Kyungsoo tak segan-segan untuk memakai cara kasar. Menyakiti siapapun yang berani mengusik hubungan mereka. Mau teman ataupun keluarga. Dia tak pandang buluh terhadap siapapun.

"Kau bilang apa?" memang terkesan datar. Namun, percayalah. Dalam deretan kata itu terselip amarah yang tak pernah kalian bayangkan sebelumnya.

"Cu-cuma bercanda kok, Oppa. Aku cuma mau ngetes aja. Mana mungkin aku mau putus sama Oppa." Jenny tertawa renyah sembari memamerkan gigi putihnya.

" Jenny tertawa renyah sembari memamerkan gigi putihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hm, begitu ya." Kyungsoo tersenyum tipis mendengar pernyataan Jenny dan kembali menerus kegiatannya yang sempat tertunda.

Jenny menghela nafas berat. Ia menutup pelupuk matanya. Entah harus berapa lama, ia harus tertekan seperti ini.

.
.
.
.
.

END

Darkness ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang