Five

271 14 0
                                    

"Kei, Kei. Hati hati ishh.. Gua takut jatoh nih!" Teriak Abel.

Saat ini, Abel dan Keira sedang terburu buru. Mereka menaiki motor hasil pinjaman.

"Iya ini gua hati hati Bel." Keira agak risih jika Abel terus teriak tepat ditelinganya. Bisa bisa, Keira kehilangan fokus untuk menyetir.

"Keira cepetan astagfirullah. Lambat banget lo taik."

"Mati aja lo anjing!" Oke sepertinya kesabaran Keira mulai habis. Jika saja dia tidak sedang menyetir, maka Keira akan membogem wajah cantik Abel saat itu juga.

"Yaelah nyelow dong. Gua aja selow." Ujar Abel berusaha menenangkan Keira.

"Selow nenek lo ompong!" Tetapi percuma, karena emosi Keira memang sudah tersulut dari awal.

"Ehh ehh.. Lah kok?" Tiba tiba saja ada seorang polisi yang menghentikan Keira. Dengan terpaksa, Keira mengikuti arah polisi itu.

"Ada apa ya pak?" Tanya Keira sok tidak tahu. Padahal gadis itu sangat tahu apa kesalahannya. Pura pura bego itu lebih baik. Begitulah prinsip Keira.

"Anda saya tilang. Karena tidak memakai helm saat berkendara." Ujar polisi itu sok tegas. Padahal wajah pak polisi itu tidak telihat menyeramkan sama sekali.

"Lah? yaudah kalau gitu, bapak juga saya tilang." Keira tetap tidak mau kalah. Polisi itu mulai merasa kebingungan.

"Loh? kenapa saya ditilang?" Tanya polisi itu.

"Saya tilang karena bapak pake helm, tapi kagak ada motornya." Ucap Keira dengan raut wajah yang cukup mengesalkan.

"Heeuuhh.. Itu mah jokes lama." Pak polisi itu malah tertawa. Malah dia juga sempat menepuk lengan kiri Keira.

"Aduh pak, jangan pedo deh!" Keira mengusap usap tangan kirinya, seolah olah sedang membersihkan sesuatu disana.

"Pak, kalau bapak pedo, saya laporin ke kak Seto ya!" Abel mulai ikut berbicara.

"Kok gaada hubungannya?" Pak polisi itu kembali merasa bingung.

"Iya pak! saya sama doi emang gaada hubungan apa apa. Sedih akutu dia gak peka peka." Abel malah memasang raut wajah pura pura sedang sedih.

"Duh, kalian malah memperpanjang waktu tilang tau gak? Sini motornya saya sita." Pak polisi itu mencoba mengambil alih motor yang masih Keira tumpangi.

"Pak janganlah pak. Ini motornya si Jaya pak." Keira berusaha sekuat tenaga agar polisi itu tidak mengambil motornya. Bisa bangkrut mendadak jika Keira harus mengganti motor temannya.

"Jaya itu siapa?" Tanya pak polisi.

"Bapak ae gak kenal. Gimana saya." Jawaban Keira membuat pak polisi itu mengelus elus dadanya, menahan sabar.

"Kamu ini dari tadi bercanda terus!" Sepertinya sang polisi itu tidak bisa menahan kesabaran lebih lanjut lagi.

"Pak! kalau saya ditilang, nanti saya babak belur gegara dipukulin sama Udin." Keira berujar meminta dikasihani.

"Nanti kalau kita berdua babak belur. Saya lapor ke bapak saya, terus nanti saya bilangin semuanya gara gara..." Abel melirik name tag yang berada diseragam polisi itu. "...Pak Suripto Prasetyo."

Black TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang