PART-62

648 18 0
                                    

"Bukan aku bermaksud memanfaatkanmu, tapi kamu yang terlalu baik terhadapku, hingga orang lain menganggapnya aku yang memanfaatkanmu.

Da apakah kamu tahu?

Dituduh seperti itu, adalah hal yang membuatku sakit.

.......
Senja yang menyambut datangnya malam, menemani indahnya perjalananku sore ini,ditengah keramaian jalannya perkotaan, namun masih merasakan kehangatan sang senja yang menutupi kebisingan kendaraan.

Menyusuri jalan perkotaan memang tak akan ada habisnya.

Seperti halnya menyusuri kenangan masa lalu yang tak akan pernah bertemu pada sebuah penghujung.

Sepi.

Itulah yang kurasakan saat ini di dalam sebuah mobil yang dirasa cukup nyaman untukku, sebagai tempat singgah kedua sesudah rumahku, bahkan ketiga setelah nyamannya dekapan seseorang yang menjadi milikku.

Sore ini ku berniat untuk keluar rumah sendirian, tanpa ada yang mengetahui aku akan pergi kemana, begitupun aku sendiri yang tak mempunyai tujuan yang jelas.

Bukan karena aku sedang dirundung masalah.

Tapi terkadang, aku ingin menyendiri tanpa seorang pengganggu meskipun dia kekasihku, aku akan menolaknya.

***

40km/jam.

Itu hal yang cukup untuk ku kendalikan saat ini.

Bersahabat dengan alunan musik dari sebuah ponsel yang tak tersentuh, cukup menjadi temanku dalam perjalanan sepi ini.

Namun,

Sedikit demi sedikit aku mengalami kejanggalan.

Kerisauan dan kekhawatiran menghampiri ketenanganku.

Sudah dekat.

Kejanggalan itu semakin menakutkanku.

Kulihat ada sesuatu dibelakang mobilku.Mencoba untuk tenang, dan terus tenang hingga kekhawatiran yang terus memuncak.

Keringat dingin membasahi pelipisku, gemetar yang muncul pada kemudiku, hingga sampai ku hilang kendali dengan arah.

Jalanan sangat sepi, mungkin karena waktu menjelang malam.

Ku keraskan volume musik dari earphoneku, dengan harapan menghilangkan ketakutan.

Namun itu semua tak ada gunanya,

Ketakutan itu malah semakin menjadi.

Langsung ku tancap gas sejadi-jadinya, tanpa memikirkan apapun lagi, yang ku pikirkan hanyalah ingin berada ditempat yang ramai tak sesepi ini.

Kulihat mobil dibelakangku terus mengejarku.

Berpacu dengan kecepatan yang diluar batas wajar.

***

"Tuan Putri Rachman...!"ujar seseorang dengan senyum devilnya.

Still Same ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang