PART-82

602 16 0
                                    

"Aku meminta yang terbaik, tapi aku sendiri belum melakukan yang terbaik. Lucu ya!"

~ Still Same ~
___________________________________________

" Hallo !" Sapa Nadya sedikit serak, pada si penerima telpon. Ya, Nadya langsung memutuskan untuk curhat pada seseorang setelah mamanya keluar dari kamarnya.Nadya butuh yang mendengarkan.

" Kenapa?"

*......*

" Nad? Masih disana kan?" Ujarnya sedikit khawatir karna sang penelpon tidak bersuara.

" iya Hallo "

" Kenapa? Mau cerita?"

Nadya mengangguk meskipun ia tahu Rafiz tidak bisa melihatnya. " iya "

" Yaudah kebalkon yah?"

" Iya " Jawab Nadya dan langsung memutus panggilannya.

Nadya langsung berjalan kearah balkonnya, meskipun ia tahu ini sudah cukup malam, tapi mau bagaimana lagi, Nadya butuh seseorang untuk mendengarkan kegelisahannya.

Nadya melihat Rafiz yang sudah ada dibalkonnya, entah sejak kapan orang itu berada disana, Namun sepertinya Rafiz masih segar seperti baru habis mandi beda dengan Nadya.

Merekapun duduk di kursi yang ada di balkon kamar Nadya, sengaja untuk bersantai katanya.

" Ada apa?" Rafiz yang memulai pembicaraan, ia tahu sepertinya Nadya sedang gelisah, terlihat dari raut wajahnya.

" Mama mau nikah lagi " Ujarnya lirih, dan seperti ada kekecewaan disana.

Rafiz sendiri tahu apa jawaban Nadya. Karna ia tahu bagaimana Nadya terhadap papanya.

" Kamu Ngelarangnya?" Tanya Rafiz dengan lembut, dan jangan aneh Rafiz kembali menggunakan aku-kamu karna saat situasi seperti ini, harus penuh dengan kelembutan. Persetan dengan siapa dan apa statusnya dia sekarang dengan Nadya. Yang pasti menurut Rafiz, kalo dia menggunakan lo-gue saat berbicara pada Nadya saat ini, Nadya tidak akan mau mendengarkan sarannya.

Nadya menjawab pertanyaan Rafiz hanya dengan gelengan kepalanya.

" Aku belum jawab apa-apa. Takut!" Kata terakhir yang Nadya katakan sangat lirih bahkan seperti tidak jelas terkalahkan dengan angin malam.

" Nad! Liat sini!" Ujar Rafiz sangat lembut dan menyuruh Nadya untuk menatap matanya, karena sedari tadi Nadya hanya menundukan kepalanya.

Nadya menuruti apa yang dikatakan Rafiz, dan saat itu juga sorot mata teduh dan hangat menghipnotis Nadya saat itu juga.

" Aku mau tanya sama kamu, alasan kenapa kamu berat kalo mama nikah lagi?" Tanya Rafiz langsung ke intinya, meskipun ia sedikit tahu apa alasan Nadya.

" Aku gak mau papa dikhianati Raf!" Ujarnya dengan bergetar, sepertinya sebentar lagi ia akan menangis, Rafiz menjamin itu.Karna Nadya, meskipun ia sudah dewasa bahkan jadi mahasiswapun sudah lulus, ia tetep seperti anak kecil.

" shh...gak boleh gitu! Aku tau kamu pasti masih punya alasan lain!"

" Aku takut, Takut kalo suami mama yang baru gak sama kaya papa, aku takut mereka bertolak belakang Raf! Aku takut!! Hiks " Dan akhirnya, lolos dengan sempurna airmata yang sudah Nadya tahan dari tadi, dan Rafiz langsung bergeser untuk merengkuh Nadya dengan hangat.

Still Same ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang