PART-30

783 15 0
                                    

"Pa, kasih aku sosok laki-laki yang bisa gantiin sosoknya papa"

........

Pemakaman pun berlangsung dengan lancar tanpa ada sedikit halangan.da untungnya, Nadya sudah sedikit tenang dan mengikhlaskan kepergian papanya.

Namun, suasa berkabung dirumah Nadya masih begitu terasa.Semua orang-orang pun masih berkumpul dirumah Nadya, begitujuga teman-teman Nadya, Alfi, Emilia, dan Zahra mereka berencana untuk menginap malam ini dirumah Nadya.Begitupun keluarga Rafiz, mereka juga menginap dirumah Nadya,meskipun rumah mereka berdampingan.

Iren sudah sedikit membaik sepulang dari pemakaman, dan Lestari pun sudah sedikir normal lagi karena selalu ada support dari Rafa.

Berbeda dengan Nadya yang masih terus-terusan murung dang tidak berbicara sedikitpun sejak dari pemakaman.

"Nad, jangan murung terus dong, lo harus semangat lagi"ujar Alfi.

"Iya nad ah, lo murung kaya ayam mau betelor tau gak?diem aja terus"ujar Zahra.

"Anjir lu disamain sama ayam bertelor"

"Benran njirr si Nadya mirip"

"Ya alloh si toa, orang laen berkabung, lo malah nyela temen lo...astagpirulloh toa toa"ujar Alfi.

"Gue ngehibur si Nadya bego"

"Ngehibur pala lo"ujar Alfi sambil menoyor kepala zahra.

"Jangan ribut woy"ujar Rafiz dengan kesal.

Dan Rafiz pun membawa Nadya pergi berdua dengan Rafiz, menjauh dari teman-temannya.Karena teman Nadya malah ribut dan berantem sendiri.

***

Nadya sedang berada di taman belakang, ditemani Rafiz.

Sedangkan yang lainnya, masih di dalam rumah membantu mengurus orang-orang yang datang untuk melayat.

Nadya duduk dibangku panjang yang menghadap ke arah depan, dan dikelilingi banyak tumbuhan dan tanaman hias yang asri.Dan Rafiz mengambil duduk disamping kiri Nadya.

Rafiz tidak banyak bicara, karena ia tahu Nadya masih belum ikhlas.Dan Rafiz pun membawa kepala Nadya dan menjatuhkanya pada bahu milik Rafiz.

Nadya tenggelam dalam lekukan leher Rafiz masih tetap tanpa bersuara sedikitpun.

Mereka hanya saling diam, dan Rafiz memberikan waktu Pada Nadya untuk tenang dan merasakan kenyamanan.

"Ada gue, jangan nangis"ujar Rafiz singkat.

"Thanks"ujar Nadya pelan, namun masih bisa didengar Rafiz.

Rafiz pun mengacak rambut Nadya pelan, dan menepuk-nepuknya dengan lembut.

"Senyum lagi"ujar Rafiz.

Tetapi Nadya malah meneteskan airmatanya pada bahu Rafiz.

Rafiz pun membawa Nadya untuk merubah posisinya sehingga berhadapan dan beradu tatap dengan Rafiz.

Still Same ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang