PART-28

748 16 0
                                    

"Sekarang gue ngerasa kehilangan, dan gue mau, gue gak akan pernah merasakan kehilangan lagi.Karena saat ini pun, gue merasakan sebuah kehampaan yang benar-benar hampa dengan kehilangan itu"

..............

Nadya pun tiba di sekolah tepat waktu.
Tapi pada hari ini, Nadya merasakan sebuah kejanggalan, ketidaktenangan bahkan ke khawatiran yang benar-benar ditakutkan terjadi.

Nadya sedari tadi kurang fokus dan pikirannya malah ngelantur memikirkan ke khawatiran itu.

Nadya merasakan tidak enak hati, dan rasanya ia tidak ingin pergi ke sekolah karena malah aka percuma karna tidak fokus.

Rafiz pun baru menyadari sikap Nadya yang kurang fokus dan tidak bersemangat itu.

"Kenapa lu?"tanya Rafiz.

Tapi Nadya tidak menjawab dan malah diam memikirkan perasaan khawatirnya itu.

"Woy...Nad, kenapa lu bengong aja?"tanya Rafiz sambil menyenggol lengan Nadya.

"Hah..apa Raf?"tanya Nadya yang baru tersadar ada orang yang memanggilnya.

"Lo kenapa bengong terus?"

"Gue penge balik Raf"

"Pulang maksud lo?"tanya Rafiz sedikit bingung.

"Iya, pulang yu Raf, gue males sekolah"

"Gila ya lo nad, lo kenapa tiba-tiba pengen pulang aja?"

"Gak tau, bawaannya gue pengen pulang"

"Baru aja nyampe udah mau pulang lo, yu ah kekelas"ajak Rafiz.

"Anterin gue pulang ya Raf?"

"Gak"

"Raf, anterin gue balik lah..sekali ko, gue pengen balik..."ujar Nadya sambil berusaha terus merayu Rafiz.

Baru saja Nadya mau terus mohon-mohon sama Rafiz, bel masuk pun berbunyi.
Dan terpaksa Nadya pun ikut masuk ke dalam kelas, dengan perasaan yang campur aduk dan pikiran yang entah kemana.

Nadya berpikir, terkadang sebuah firasat selalu benar da terkadang juga salah.
Tapi kali ini Nadya sangat yakin, bahwa firasatnya itu benar.Karena sebuah firasat terhadap orang yang tulu akan selalu terhubung, atau dalam kata lain, ada sebuah ikatan yang dapat menyatukan sebuah perasaan.Dan biasanya, sebuah ikatan batin dengan orang yang tulus, atu dengan orang terdekat kita, firasatnya selalu benar, dan kemungkinan kecil melencengnya hanya sedikit.

Dan kali ini, apa yang dirasakan Nadya benar benar membuatnya khawatir dan sangat kalut.bahkan Nadya benar benar tidak fokus untuk belajar.

Di dalam kelas pun, Nadya hanya melamun dan melamun dengan perasaan yang entah bagaimana saat ini.

Zahra teman sebangkunya pun, tidak mengerti dengan Nadya yang dari tadi hanya melamun tidak mendengarkan guru yang sedang meerangkan.

"Woy...nad"panggil Zahra sedikit berbisik.

"Apaan?"

Still Same ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang