"Mau apa loh?" Tanya Barra pada tiera dan sambil menggenggam tangan Naya.
"Oh ya ini siapa?" Tanya Tiera menatap Naya dengan sinis.
"Dia Onaya pacar gue" Ucap Barra mengaku-ngaku bahwa Naya pacarnya.
"Ngga suka gue sama Naya ini" Ucap Tiera agak keras hingga membuat tingkat kesabaran Barra tak mampu terbendung.
"Loh ngga suka tapi gue suka" Teriak Barra hingga membuat semua pelanggan menengok kearahnya, Naya dan tiera yang berada didepan pintu Cafe.
Naya yang dari tadi itu masih terdiam, ia masih mencerna pembicaraan ka Barra dan Ka Tiera. Bahwa Barra mengaku-ngaku bahwa dirinya pacarnya Barra.
"Loh kenal gue kan?" Tanya Tiera pada Naya.
"Iya emngnya kenapa?" Tanya Balik Naya pada Tiera.
"Ngga apa-apa" ucap Tiera agak keras.
"He, kecebong kecentilan loh ngga usah ngegas ya sama cewe gue" Omel Barra membuat Tiera dan kedua temannya terkaget.
"Udah yuk kita pergi" Ajak Barra dan menarik tangan Naya.
Naya dan Barra pergi meninggalkan Tiera dan kedua temannya di Cafe. Setelah sampai dirumahnya Barra, Naya langsung berpamitan kepada Mamah papahnya Barra yang kebetulan tidak bekerja.
"Ya udah kita kerumah Naya aja" Ucap Larisa setelah mendengar Naya akan pulang kerumah.
"Iya bener banget tuh mah, sekalian kita lebih kenal sama calon besan" Ucap Jessen hingga membuat Naya terkaget.
"Yaudah ayok" Ajak Barra sambil memakan Kue.
Setelah sampai dirumah Naya, Barra dan mamah papahnya dipersilahkan masuk oleh Naya. Suasana dirumah Naya yang ramai, Semua anggota keluarga yang biasanya tidak bisa berkumpul sekarang berkumpul seperti Graura papahnya Naya yang selalu sibuk dengan dunia bisnis, pergi keluar kota bahkan sering keluar negeri mengurusi usaha dan bisnisnya.
"Ya ampun Bu Larisa, pak Jessen silahkan duduk " Narita setelah Naya Bawa Barra dan keluarganya ada dirumahnya.
"Nih mamahnya Barra pengen Mengantar Naya pulang sekalian main kesini" Jawab Jessen.
"Hehe biasa Wanita" Tawa Graura.
"Nayaaaaaaaaaaaa" Teriakan Geri dari atas tangga memanggil Naya.
"Ihhh apaan si, Naya ngga sebudeg itu ka" Teriak Naya sambil menaiki tangga secara cepat.
"Cie yang mau nikah, ajak-ajak tuh ka Nansya biar sekalian aja" Goda Naya setelah sampai dikamar Kakaknya Geri.
"Yehhh tenang aja, selesai ka Geri menikah gue juga nyusul" Ucap Nansya menghela napas keras.
"Lah loh jomblo" Serentak Kedua kakaknya Naya.
"Ngga asik loh ka, gue ngomongnya itu kepernikahan kalian, jadi ke jomblo-jomblo si" Teriak Naya menutup pintu.
"Mentang-mentang udah punya pasangan jadi gue deh diBully kedua kutu kampret itu" Ucap Naya dalam hati sambil menuruni tangga dan menuju kedapur.
" Naya" ucap Graura dengan pelan.
"Iya" Naya mengucapkannya dengan panjang.
Waktu sudah menunjukkan pukul 19:23 WIB. Barra dan keluarganya belum pulang karena diminta mamahnya Barra untuk makan malam bersama-sama. Setelah semua makanan siap Naya langsung memanggil keluarga Barra yang masih berbincang-bincang dengan papahnya Naya.
"Papah sama om tante, yuk makan bersama" Ajak Naya dan menarik tangan Larisa.
"Oh ya Barra kemana ya?" Tanya Larisa sambil jalan menuju ruang makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Mine
Подростковая литература"Dia milik gue bukan Milik loh"Teriak Barra. "Hahaha itu kan baru menurut loh"Ucap Zain sambil berjalan meninggalkan Barra. "Sadar diri aja Zain"Ucap Barra pada Zain yang sudah lumayan jauh meninggalkannya.