part 13

18 4 0
                                    

"Ma-maaf pak,ini pesanannya"Seseorang memberikan ice cream.

Barra kira yang mengetuk pintunya adalah kedua sahabatnya. Tapi ia salah orang ketika melihat seseorang membawa pesanannya yaitu pelayan hotelnya.

"Hmmm.. maaf gue udah salah orang"Ucap Barra menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Ga apa-apa ko"Pelayan hotel.

Barra mengambil ice cream yang ia pesan kepada pelayannya.

"makasih ya"Ucap Barra.

"Sama-sama"Pelayan hotel.

Barra menutup pintu kamar,Ia memberikan Naya ice cream. Mata Naya langsung berbinar ketika  Melihat Barra memberikan banyak ice cream. Dengan cepat Naya menerimanya.

"Nay"

"Hmm"

"Loh udah bilang ke keluarga loh?"tanya Barra.

Naya terhenti ketika Barra  menanyakan hal itu,ia sungguh tidak ingin membahas keluarganya.

"Kenapa harus bilang?"

"Hmm. Nay bayangin mereka pasti lagi nyariin loh"

"Apa loh tega sama mamah loh yang nyariin loh?"

Mendengar hal itu Naya kembali meneteskan air matanya. Ia bingung apa yang harus ia lakukan.

"Apa gue salah?,Apa gue egois?"Tanya Naya sambil memeluk Barra.

"Loh ngak salah,dan ga egois"Balas Barra singkat.

"Yaudah loh Bersih-bersih,gue mau kekamar Aksa dan jigla"ucap Barra mencubit pipi Naya dan meninggalkan Naya dengan perlahan.

"Mba"ucap Seorang wanita yang lebih tua dari Naya sambil membuka pintu kamar.

"Iya"Ucap Naya pelan.

"Ini Baju salinnya"Seorang wanita memberikan Baju tidur Kepada Naya.

"Makasih ya Mba"ucap Naya tersadar dari lamunan.

"Mbak,beruntung ya Dapet pak Barra,Saya bisa liat pak Barra sangat peduli dengan Mbak. Padahalkan Pak Barra orangnya cuek,Dan pak Barra meminta Semua pelayan melayani mbak dengan baik"Ucap Wanita itu.

Mendengar perkataan wanita itu,perlahan air matanya jatuh. Naya tak ingin wanita itu melihatnya menangis,maka Naya memberikan senyuman tipis.

"Yaudah mbak saya pergi dulu"Pamit wanita itu.

Naya mengambil baju tidur yang diberikan pelayan hotel tersebut. Ia menangis dengan keras dan ia merasa bersalah. Siapa pun yang berada diposisi ini pasti akan hancur.

____

Pletak

Barra melempar gelas yang ada dihadapannya. Ia tak mampu membendung rasa kecewanya.

"Gue emang playboy,tapi gue ngak pernah segila ini saat memikirkan cewek"ucap Barra agak keras.

Barra menarik rambutnya dengan keras,ia sangat frustasi memikirkan perjodohan itu. Rasanya ia ingin membawa Naya ke planet Mars. Agar semua orang yang mengganggunya tidak ada.

"Loh kan udah berubah Nyet"Ucap Aksa.

"Dan gue yakin loh pasti bisa miliki Naya"Sambung Jigla.

Barra merapihkan penampilannya,bukan karena ingin Terlihat ganteng dimata Naya. Melainkan ia ingin menutupi kekacauan yang terjadi pada dirinya saat tahu bahwa Naya akan dijodohkan.

Barra Keluar dari kamar dan masuk kekamar Naya yang bersebelahan. Sungguh ini merupakan sandiwara terbesar yang pernah Barra alami.

****

She's MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang