Part 12

13 3 0
                                    

Barra mengajak Kedua sahabatnya itu kerestoran besar dekat hotel,tak butuh waktu lama jika berjalan kaki pun.

"Barra"

Barra tidak menengok kearah Seseorang yang memanggilnya,ia sudah tidak perduli apa yang terjadi disekelilingnya. Barra sangatlah cuek,ia tidak mau tau hidup orang lain,Dia tipe orang yang keras.

"Huffffttttt....Barra,Naya panggilin loh berkali-kali budek"

Barra menengok kearah meja makan yang berada disudut ruangan,Barra tidak menyangka bahwa Naya secantik itu.

"Cubit gue"Pinta Barra.

Jigla mencubit Barra dengan keras. Setelah itu pergi meninggalkannya.

"Gue tinggal dulu ya bro"Barra menepuk bahu Aksa.

"Good luck"ucap aksa  mengepalkan tangan kanannya dan menyatukan kepalan tangan Barra dan aksa.

____

"Boleh ikut gabung"

Naya mengangguk pelan Kepalanya dan berusaha menelan selivanya.

"Mau kemana?"

"Haha,apa urusannya sama loh ya"Naya memicingkan matanya.

Barra mendekatkan Matanya pada Mata Naya. Jantungnya berdetak kencang,seolah-olah sedang ada gempa didalam tubuhnya.

"Mau ikut gue ngak?"Tanya Barra dengan salting.

"Hmm,bo-boleh kok"Ucap Naya dengan gugup karena Dia belum pernah bertatapan dekat dengan seseorang.

Barra langsung menggandeng Naya dengan tatapan berbinar dan merangkul Naya seolah-olah tidak boleh pergi.

Barra meninggalkan Kedua sahabatnya direstoran. Disampingnya ada Naya,perempuan yang ia suka,sejak dari tadi jantung barra ingin copot. Bagaimana tidak Barra mendekatkan matanya dan mata Naya dengan begitu dekat.

Diperjalanan tidak ada sepatah katapun yang terucap dari bibir Naya maupun Barra.

Barra mengerutkan bibirnya dan menatap Naya dengan penuh kagum.

Bagaimana tidak angin yang berhembus mengibaskan rambut Naya yang terurai. Barra mengajak duduk Naya dikursi taman.

"Loh kenapa Ada disana?"Tanya Barra.

"Tadi tuh gue Diajak Dito-"

"Terus luh pacaran ngak?"Tanya Barra dengan terkaget.

Jika Naya pacaran dengan Dito berarti pupuslah sudah harapan Barra untuk memiliki Naya.

Naya menggeleng dengan wajah masam dan menundukkan kepalanya.

"Apa gue salah ya,masa si Naya marah"Batin Barra.

"Nay-"

"Gue cuma Makan sama Dito,terus Ceweknya itu salah paham"bohong Naya.

Mata barra berbinar,ternyata harapannya tidak pupus melainkan kesalahannya dia yang memotong pembicaraan Naya.

"Pulang yuk"

"Hmm iya"Singkat Naya.

Barra terdiam ketika Melihat sikap Naya yang dingin terhadapnya.

"Maaf ya ka Barra Naya udah bohong,Naya ngak mau aja ka Barra tau"  batin Naya sambil melamun melihat barra yang sedang mengemudi.

"Sebenernya gue mau cerita sama loh Nay,tapi melihat sikap loh terlalu dingin,Gue ngak bisa cerita ini sekarang" ucap Barra memegang kepalanya.

She's MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang