"Usir aja Barra sama kedua pengikutnya, kelas gue kan disini" Sinis Zain dengan wajah datar dan berjalan memasuki kelasnya.
"Loh ngak masuk?" Tanya Naya dan menepuk lengan kiri Heldery yang sudah disuntik.
Bukkkkkkk
Heldery menepuk lengan kiri Naya yang disuntik. Naya yang barusaja Disuntik itu dengan menjerit dan bergerutu tiada henti yang keluar dari bibir mungilnya.
"Helllll" Ucap Adela dan menatap Tajam kekasihnya itu.
Zain dan yang lain sudah memasuki kelas. Sementara Naya dan ketiga kakak kelas itu masih didepan dan ada hal yang perlu dibicarakan Barra ke Naya.
"Hmmm, Naya mungil maukah kamu mengucapkan kalimat yang bersifat memaafkan" Rayu Barra pada Naya yang masih banyak siswa yang diluar.
"Meleleh deh hati gue Sa" Jigla merangkul Bahu Aksa.
"Diam" Tegas Barra pada kedua sahabatnya.
"E ehmm. Nay maafin gue ya, Soalnya gara-gara gue luh jadi disuntik dan merasakan sakitnya disuntik pertama kalinya" Jelas Barra.
"Iya" ucap Naya singkat dan langsung masuk kekelas.
"Hati-Hati" Ujar Barra.
"Seberapa jauhnya si Barra?" Tanya Aksa dan merangkul Bahu Barra.
"Mau tahu?" tanya balik Barra sambil memalingkan Rangkulan Aksa.
"Ogahhhhh" Sambung Jigla.
Kringggggggggggggg
Bel masuk berbunyi, dan kebetulan semua guru sedang rapat. Jadi swmua murid bisa bersantai dikelas, menikmati waktu yang cukup lama dan mungkin saja hari ini pulang cepat.
"Handphone loh mana Zain?" Tanya Naya, saat Zain sedang melamun.
"Apa gue ungkapin aja, sama Naya kalo selama Ini gue suka Sama Naya" Batin Zain sambil melamun.
"Looohh kenapa si?" Tanya Naya agak keras.
"Ngak Bisa, Dia tuh suka Sama Barra yang sok kegantengan" Batin Zain dan lagi-lagi tidak menjawab pertanyaan Naya.
"Mikirin loh kali Nay" Ucap Heldery yang duduk disebelah Zain.
"Yehhhh, apaan si loh hell, sotoy" Zain tersadar bahwa Teman-temannya membicarakannya
"Gak asik loh Zain" Sinis Naya menghampiri teman sekelasnya yang berada disisi pojok kiri.
"Loh yang ngak asik" Bantah Zain.
"loh dongggg kok gue yang disalahin" Sinis Naya mendekati Zain dan kedua temannya.
"Gue minta maaf Ya Nay" ucap Zain.
"Kenapa Hari ini Banyak banget si yang minta maaf sama gue, ngak Ka Barra, ngak loh" Omel Naya tanpa menjawab permintaan maaf Zain.
"Minta maaf salah, gak minta maaf juga salah" Ucap Adela agak keras sambil memasukan Buku ke dalam tas.
"Ngak gitu maksud_
"Pulang yuk" ajak Zain memotong pembicaraan Naya Dan berjalan keluar kelas sambil membawa Tas Bersama Heldery dan Adela.
"Kita pulang cepet" Tanya Naya pada siswa yang masih merapihkan Bukunya.
"Iyaaaaa" Ucap Bella dengan panjang.
"Tunggu apa Lagi" Teriak Adela yang berada diluar kelas.
"Singaaaa" Teriak Naya dan berlari mengejar Adela.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Mine
Teenfikce"Dia milik gue bukan Milik loh"Teriak Barra. "Hahaha itu kan baru menurut loh"Ucap Zain sambil berjalan meninggalkan Barra. "Sadar diri aja Zain"Ucap Barra pada Zain yang sudah lumayan jauh meninggalkannya.