CINTA SETELAH MENIKAH 13
"aisya.."
"sentuh aku" tantang aisya, tangannya meraih tangan ahkam dan diletakan keatas pundak. Ahkam mengerjap kaget.
"ngga, sya"
"kenapa? Bukannya mas pengen nikahin amelia karna pengen melepas nafsu mas? Kalo gitu cepat sentuh aku"
ahkam memalingkan kepala hingga wajahnya menjauh dari wajah aisya.
"apa aku harus melepas baju mas?"
dengan gusar aisya membuka kancing atas kemeja yg dikenakan ahkam. ketika tangan aisya menyentuh kancing terakhir, ahkam cepat2 memegangi kedua tangan aisya hingga aisya terhenti dari pekerjaannya.
"Berhenti, aisya!" mereka bertatapan sangat dekat. Hanya dua centi saja jarak yg tersisa.
"kenapa? Kenapa mas menolak bersentuhan denganku?" aisya memberontak ingin lepas dari pegangan ahkam. namun ahkam mengeratkan pegangannya sehingga aisya tak bisa berkutik.
"menolak?" ahkam meninggikan alis.
"iya, buktinya tanganku dipegangi gini?"
"aku ngga mau kita melakukan ini atas dasar kemarahan"
Ya! Bukannya ahkam menolak, justru tangannya ingin sekali menyentuh aisya. ia pun tak mau menyiakan kesempatan yg sudah ada didepan mata. Namun, melakukan hubungan atas dasar kemarahan tidaklah benar. Ahkam tidak ingin aisya menyesal nantinya.
"aku sakit mas, lihat kamu dipeluk wanita lain"
ahkam tersenyum senang.
"kenapa malah senyum?"
ahkam diam. Ia senang melihat aisya arogan karna terbakar cemburu.
"aku ga terima kalo mas sama perempuan lain, aku sayang sama kamu mas" suara aisya benar-benar terdengar lirih. Tangisnya pun pecah.
Kata-kata sayang yg terucap dari bibir aisya membuat hati ahkam menjadi tersentuh.
Dirangkulnya punggung aisya dan menahannya hingga kepala aisya jatuh didadanya. Ahkam mengelus punggung aisya dengan penuh kasih sayang.
Memang benar,
-Wanita mampu menyembunyikan cinta selama 40 tahun, tapi tidak mampu menyembunyikan cemburu meski sesaat (Ali bin Abi Thalib)-
"sya, aku sama sekali ga suka sama amelia, aku hanya menganggapnya sebatas teman. Aku juga ga ada niatan poligami, apalagi ninggalin kamu"
ucapan ahkam, menghentikan tangisan aisya yg langsung membuka matanya lebar-lebar.
"serius? Beneran mas ga akan poligami?"
ahkam menggeleng cepat.
"udah jangan mikir macam-macam, sekarang kamu tidur" perintah ahkam dengan suara lembut. Aisya mengangguk kemudian berbaring.
"Sya" panggil ahkam
"iya" aisya menoleh.
"boleh ngga gulingnya disingkirin? Biar ga jadi pengganggu"
ucap ahkam wajahnya memohon. Aisya berpikir sejenak lalu tersenyum.
"boleh"
"Yes, yes, yes!" seru ahkam girang.
Mereka pun akhirnya tidur dengan nyenyak.
.
Prak! Prak!
Suara benda berjatuhan mengalihkan perhatian ahkam yg baru saja keluar dari kamar mandi. Langsung ia mengenakan pakaian santai karna hari ini libur kerja, dan keluar kamar.
Suara benda tadi berasal dari dapur.
"Hah!" terdengar jeritan aisya.
"aduh ko minyaknya nyiprat-nyiprat sih" aisya kewalahan saat sedang menggoreng ikan yg akan dibalik.
Ahkam datang, kemudian mengecilkan api kompor.
"kalo masak ikan apinya dikecilin" ucap ahkam sambil mengambil alih kodek dari tangan aisya, lalu membalik ikan yg sudah hampir gosong.
"ya maaf, aku kan ga tau" balas aisya menunduk.
"ko tumben masak?" tanya ahkam.
"aku juga pengen pinter masak, biar kamu ga makan masakannya amelia"
ahkam terkejut mendengar jawaban aisya.
Apa aisya masih cemburu? Batin ahkam.
"mau aku ajarin?" aisya mendongakan wajahnya menatap ahkam.
"mau" aisya mengangguk senang.
Ahkam tersenyum.
"yaudah sini"
ahkam
Mengambil sayuran dan pisau, lalu membalikan badan aisya. dipeluknya aisya dari belakang. tangan ahkam menuntun kedua tangan aisya mememotong sayuran.
Aisya tak fokus, ekor matanya selalu melirik wajah tampan ahkam yg berada dipundak sebelah kanannya.
Jantungnya dag dig dug. Ternyata begini rasanya jatuh cinta. Batin aisya.
.
Makanan yg dibuat oleh ahkam dan aisya sudah tersaji diatas meja makan.
Ahkam menarik kursi dan menyuruh aisya duduk.
"sya, duduk"
Aisya masih berdiri bingung, harusnyakan istri yg melayani suami, kenapa ini dibalik.
"duduk sayang" ahkam menarik tangan aisya. Aisya pun terhempas duduk dikursi yg ditarik.
Ahkam mengambil piring. menyiduk nasi ke piring, melengkapinya dengan ikan goreng serta sayur dan menaruhnya didepan aisya.
"Ayo makan, tapi jangan lupa berdoa" ujarnya tersenyum, lalu duduk disisi aisya.
"ko cuman sepiring mas?" tanya aisya.
"makan sepiring berdua dengan istri merupakan sunnah Rosul" jawab ahkam. Aisya mengangguk memahami.
"Baiklah" aisya menyendok nasi serta sayur lalu memasukannya kedalam mulut.
"gimana? Enak?" tanya ahkam. Aisya masih terus mengunyah.
"enak enak" jawab aisya seraya menunjukan ekspresi WAH, berasa makan masakan koki gitu.
"mas ga makan? Malah ngeliatin aku?" aisya menghentikan aktifitas makannya, ketika melihat ahkam yg terus saja memandanginya.
"kirain mau nyuapin" ucap ahkam.
"Manja deh, kan bukan anak kecil lagi"
"emang anak kecil aja yg mau disuapin?" balas ahkam. Mas ahkamnya lagi pengen dimanja wkwk...
"ngga juga sih" aisya menggeleng.
"kalo gitu suapin dong"
"harus?"
"iya, ga ada penolakan"
Aisya menuruti, ia mengiris ikan dan menyertakan nasi kesendoknya. Lalu mengarahkan sendok ke mulut ahkam. Belum sampai masuk ke mulut, aisya membelokan tangannya dan memasukan sesendok nasi tadi pada mulutnya sendiri "ammm..."
"Aisya..." alhasil perbuatan aisya membuat ahkam gemas.
"yg bener. kalo ngga, aku cium nih" ancam ahkam lembut.
"ehh iya iya, aku serius" aisya panik, langsung saja menyuapinya lagi kemulut ahkam.
"gitu banget ancemannya" batin aisya.
Ahkam mengambil sendok, membalas sesuap nasi yg masuk kemulutnya dengan menyuapi aisya.
Selain mendatangkan kebahagiaan, ternyata makan sepiring berdua dan saling menyuapi. Bisa mengubah masakan yg rasanya biasa saja, menjadi sangat lezat.
Silahkan mencobanya di rumah masing2, tapi sama yg udah halal loh ya haha :-D
Mereka melalui hari ini bersama-sama. Hanya berdua saja.
.
*MALAM*
ahkam yg baru pulang sholat isya dari masjid, membuka pintu kamar.
Di lihatnya aisya dengan masih memakai mukena tengah membaca Al-Qur'an.
Sadar akan kedatangan ahkam. Aisya menyudahi dan menutup Al-Qur'an nya.
"Mas udah pulang?" tanya aisya sambil mencium tangan ahkam. Ahkam mengangguk, ia selalu terharu karnanya.
Ahkam meraih tangan aisya saat akan melipat sajadah. Gerakan aisya pun terhenti. Matanya yg indah menatap ahkam dalam-dalam. Membuat jantung ahkam berdetak kencang.
Ahkam menyentuh wajah aisya perlahan sehingga matanya terpejam. Tanpa sengaja ahkam menyentuh bibir aisya.
Mata aisya terbuka hingga mereka bertatapan dalam diam. Ya Allah... Aku ingin sekali menciumnya. Aku inging sekali menjadikannya milikku seutuhnya, apa yg harus aku lakukan? Batin ahkam.
"aisya, boleh?" ahkam bertanya meminta izin. Aisya terdiam.
"sya, aku ga mau maksa kamu melakukannya jika kamu belum siap"
aisya nampak kaget mendengar kata-kata ahkam.
"sekarang kita istirahat. kayanya kamu kecapean" ucap ahkam lembut.
Aisya tiba2 saja memegangi tangan ahkam saat hendak menjauh darinya. Wajahnya menunduk.
"ngga apa-apa, mas boleh memiliki apa yg udah jadi milik mas" ucapnya pelan.
"maksud kamu?"
"aku akan menjalankan kewajibanku sebagai seorang istri mas" jawab aisya dengan pipi merona.
"Maaf, aku baru ngizinin mas menyentuhku sekarang, harusnya aku menyerahkan saat malam pertama"
"Hustt..." ahkam menyentuh bibir aisya dengan telunjuknya. Hingga aisya berhenti bicara.
"sya, udah diizinin aja aku udah seneng banget" ucap ahkam dengan bibir mengembang. Akhirnya penantian dan kesabarannya selama ini berbuah manis.
"kita sholat sunnah dulu" kata ahkam. Aisya mengangguk.
Mereka melaksanakan sholat sunnah, setelah itu penyatuan ibadah terjadi...
.
.
#bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
cinta setelah menikah♡☆
RomanceSeorang pria yang begitu taat pada agamanya yaitu islam selain itu ia juga baik, sopan, soleh, dan tampan yang bernama Hafizul Ahkam yang kerap dipanggil Ahkam, Yang baru saja menamatkan sekolah di yaman, Dijodohkan dengan seorang wanita yang begitu...