CINTA SETELAH MENIKAH 15
"Tidur yuk mas" ucap aisya sambil bangkit dari atas tubuh ahkam dan mengambil posisi tidur.
"yaudah, sini aku peluk" ahkam berbaring samping aisya. Tangannya akan memeluk tubuh aisya yg membelakanginya.
"ngga ah mas, geli" aisya menggeliat saat tangan ahkam melingkar dibagian perut.
"Ssstt...kalo jadi istri aku, kamu harus terbiasa begini sayang" bisik ahkam sambil meniup leher belakang aisya. Alhasil membuat aisya merinding kegelian.
"Mas jangan ditiup dong" ucap aisya
"makanya tidur" balas ahkam, tangannya menggelitiki perut aisya.
"Haha, tuh kan tangan mas jahil. Gimana aku bisa tidur?" seru aisya tertawa pelan.
"yaudah, kamu hadap sini dong"
aisya menuruti, ia membalikan badan yg tadinya membelakangi ahkam sekarang jadi menghadapnya.
"udah Tidur" perintah ahkam. Aisya pun menutup mata.
Setelah aisya mulai tertidur, ahkam mencium kedua mata aisya secara bergantian kemudian beralih mengecup bibirnya sekilas.
"Mimpi indah. Aku mencintaimu, humairah" lalu tertidur dengan memeluk aisya erat-erat.
.
*Pagi hari*
"aku berangkat ya, sya. Jaga diri baik2" ucap ahkam saat diluar rumah.
"iya, mas juga hati hati" aisya mencium tangan ahkam.
Ahkam membalas dengan mencium kening aisya sambil berdoa didalam hati.
"Ya Allah, lindungi dan jagalah istriku"
kemudian tersenyum menatap aisya.
"assalamu alaikum"
"wa alaikumsalam"
aisya menutup pintu ketika ahkam sudah pergi menjauh dengan motornya.
Tok..Tok..tok.
Tak lama kemudian, terdengar suara pintu diketuk.
Aisya langsung membuka pintu kembali.
"assalamu alaikum, mba aisya" ucap gadis cantik berjilbab lebar ketika pintu terbuka.
Aisya memperhatikan wajah gadis didepannya dengan seksama.
"wa alaikumsalam. Kamu amelia kan?" tebak aisya pada gadis itu.
"iya mba" jawab amelia sambil tersenyum ramah.
"ohh, silahkan masuk" kata aisya. Membawa amelia duduk di sofa.
"aku buatin minum ya" aisya hendak pergi, namun ditahan oleh amelia.
"ngga usah mba aisya. Aku ga lama ko" ucap amelia.
Aisya pun akhirnya duduk disofa dekat amelia.
"Mba aisya, aku kesini mau minta maaf karna sempat membuat mba cemburu waktu itu. Jujur Aku ga tau kalo mas ahkam sudah punya istri. Aku juga ga sengaja memeluk mas ahkam karna aku ketakutan. Kalo malam itu ga ada mas ahkam, mungkin aku udah ga ada disini, aku pasti terpuruk dan masa depanku hancur" ucap amelia menangis.
"mba jangan cemburu. Aku sama mas ahkam ga ada apa2 ko, aku sudah menganggap mas ahkam seperti abangku sendiri. Tolong mba aisya jangan benci aku dan mohon maafin aku"
tanpa sadar air mata aisya menetes mendengar penjelasan dari amelia.
Iya. Dia merasa dirinya egois. Karna sudah cemburu sama gadis sebaik amelia. Yg tentunya tak akan mungkin tega jika harus menghancurkan rumah tangga orang.
"amel, kamu ga salah. Aku yg terlalu posesif. Mana mungkin aku membencimu. Udah ya jangan nangis" kata aisya sambil mengusap lembut pipi amelia. Sehingga Amelia menghentikan tangisannya.
Amelia memeluk aisya dengan erat.
"makasih mba, ternyata benar yg dikatakan mas ahkam. Mba aisya sangat baik" ucapnya sesegukan.
"udah mel, jangan nangis nanti aku sedih" kata aisya.
Amelia melepaskan pelukannya dan tersenyum kearah aisya.
"oya, manggilnya ga usah pake mba ya. Aisya aja" lanjut aisya.
"iya mba, ehh aisya" jawab amelia. Aisya pun tersenyum lebar.
"kalo begitu, aku pamit ya. Ada jam kuliah, aku takut telat" kata amelia setelah merasa aga baikan.
"ohiya deh. Lain kali jangan sungkan main kesini lagi"
"iya sya, kalo kamu butuh apa2 kerumahku aja. Ga jauh ko dari sini"
ucap amelia.
"iya, insyaa allah" balas aisya.
"yaudah, aku pamit dulu. Dahh aisya. Assalamu alaikum"
"wa alaikumsalam. Hati2 mel"
amelia melambaikan tangan kearah aisya lalu masuk kedalam mobil miliknya.
Aisya tersenyum senang. Karna sekarang dia punya teman baru.
.
Hari sudah mulai sore. Ahkam membuka pintu rumahnya yg tak dikunci sambil mengucap salam. Hari ini, ia pulang cepat.
Karna tak ada jawaban dari aisya. Ia mencarinya di kamar namun tak ada juga
Tiba2 terdengar suara merdu dari arah dapur. Ternyata aisya disana sedang membuat puding sambil sholawatan.
.
Ahkam berjalan mengendap-ngendap lalu...
Hap!
Dipeluknya aisya dari belakang.
Aisya yg tengah fokus menghias puding buatannya itu terkejut bukan main, ketika ada sebuah tangan tiba2 melingkar dipinggangnya.
"Lepasin!" aisya memberontak dan berbalik badan.
Mata aisya membulat melihat siapa yg ada didepannya.
"astaghfirullahal 'adzim, mas"seru aisya.
"kenapa? Ko dilepas?" ahkam menghimpit tubuh aisya sehingga keduanya menempel. Aisya tak bisa mundur karna dibelakangnya terdapat meja.
"aku kaget, kirain yg peluk aku tadi maling" jawab aisya sedikit menjauhkan wajahnya dari wajah ahkam. Bukan apa-apa, ia hanya ingin menatap mata elang milik suaminya itu.
Ahkam pun tersenyum mendengar jawaban aisya.
Didekatkan kembali wajahnya ke wajah aisya.
"iya, aku memang maling. Maling hati kamu" ucap ahkam dengan tertawa kecil.
Bisa banget sih mas ahkam bikin pipi aisya memerah.
"pipi tomat" ahkam mencubit gemas pipi cabby aisya yg memerah karna ulahnya.
"Aww.. Sakit mas" ujar aisya. Ahkam malah memeluk aisya dengan eratnya.
"Mas, ko tumben jam segini udah pulang?" tanya aisya setelah ahkam melepas pelukannya.
"Loh, katanya nanti malam ada reuni sekolah kamu" jawab ahkam.
"Oh iya, aku lupa" aisya menepuk jidatnya sendiri.
"huhh...keinget aku mulu sih, jadi lupakan" balas ahkam sambil mengacak kerudung aisya dengan gemas.
"Iihh..mas kepedean banget. Aku tuh lagi banyak pikiran tau" kata aisya seraya membenarkan kerudungnya yg sempat diacak oleh ahkam.
"banyak pikiran? Aku pengen tau, apa sih yg lagi dipikirin sama istri tercintaku ini. Sampe2 bikin lupa" ahkam merapatkan lagi tubuhnya pada aisya.
"mas pengen tau apa yg aku pikirin?" tanya aisya balik. Ahkam mengangguk.
"Ya jelas mas lah yg aku pikirin" jawab aisya tersenyum lebar. Sehingga terlihat gigi kelincinya yg membuat wajahnya semakin imut.
"Masyaa Allah, istri aku sweet banget" ahkam menarik hidung aisya.
"udah sana, mas mandi. Bentar lagi adzan maghrib, aku mau naroh puding dulu dikulkas" ucap aisya sambil membawa puding dan menaruhnya ke dalam kulkas.
Ketika aisya berbalik badan. Ahkam sudah berdiri dihadapannya.
"masih disini mas? Bukannya mandi" kata aisya.
"aku maunya di mandiin" rengek ahkam persis seperti anak kecil minta balon. Wkwk
"udah gede mas" jawab aisya.
"ehh, ga boleh nolak keinginan suami" ucap ahkam lalu menggendong aisya.
"mas turunin, aku udah mandi, masa mandi lagi" teriak aisya saat ahkam membawanya menuju kamar mandi.
"biarin, biar mandi dua kali"
ahkam pun masuk kamar mandi dengan aisya.
.
Azdan maghrib sudah berhenti berkumandang.
"sya, aku kemasijid dulu" ahkam mencium kening aisya yg sudah memakai mukena. lalu meletakan tangan kanannya diubun-ubun sang istri sambil membacakan doa.
Aisya meneteskan air mata setiap kali ahkam melakukan hal ini. Terharu serta bahagia karna Allah Subhanallahu wa ta'ala telah memberikannya Jodoh sesempurna ahkam. Meski semua manusia diciptakan tidak sempurna. Tapi bagi aisya, suaminya lah pelengkap dan penyempurna agama dan kehidupannya.
Ahkam mencium pipi aisya yg basah karna air mata. Hingga aisya terkejut dan langsung mengusap kedua pipi nya.
"maaf mas" ucap aisya.
"aku ga mau liat ada air mata, aku pengen kamu tersenyum dan tertawa saat bersamaku" tangan ahkam mengusap pelan dan membersihkan sisa air mata dari pipi aisya.
Aisya tersenyum kemudian mencium kedua tangan ahkam.
"Terimakasih mas, bimbing aku terus sampai ke syurga-Nya Allah"
"itu tugasku aisya, tanpa diminta aku akan berusaha membawamu dekat ke Syurga-Nya. Yg terpenting kita terus bersama2. Karna tak lengkap rasanya hidupku tanpa kamu, begitupun kamu tak lengkap bila hidup tanpa aku. Benar kan?" ucap ahkam. Aisya mengangguk malu. Ia mengakui bahwa hidupnya memang tidak lengkap jika ahkam tak ada didekatnya.
"yaudah, aku kemasjid. Assalamu alaikum"
"wa alaikumsalam"
.
Sekitar jam 20.15 malam. Aisya tengah sibuk memilih baju yg akan dipakai ke acara reuni sekolahnya.
"mas, kamu lebih suka aku pake baju yg mana?" tanya aisya pada ahkam yg sedang mengkancing kemeja berwarna biru polos...
.
.
#bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
cinta setelah menikah♡☆
RomanceSeorang pria yang begitu taat pada agamanya yaitu islam selain itu ia juga baik, sopan, soleh, dan tampan yang bernama Hafizul Ahkam yang kerap dipanggil Ahkam, Yang baru saja menamatkan sekolah di yaman, Dijodohkan dengan seorang wanita yang begitu...