CINTA SETELAH MENIKAH 2
"Oya, aisya nya mana?" tanya pak ahmad, abi dari ahkam.
"iya bun, Aisya mana? Ko belum kesini" mustofa ikut menanyakan aisya pada istrinya.
"ngga tau. ehh, nah itu Aisya" bu fatma menujuk anaknya yg sedang menuruni tangga.
Seketika semua mata tertuju pada aisya, tak lain ahkam yg trus memandang. Balutan jilbab berwarna cream dengan gamis warna senada, begitu serasi.
Merasa diperhatikan, wajah cantik aisya yg tadi memandang kedepan, kini ditundukan.
Aisya berasa jadi artis dadakan, karna dijadikan pusat perhatian.
"Masyaallah cantiknya, kenapa aku dag dig dug serrr gini ya?" batin Ahkam.
Aisya menyalami orangtua ahkam dengan mencium tangan keduanya, sementara sama Ahkam, dia hanya tersenyum kaku.
"Subhanallah, aisya, kamu cantik sekali" puji bu nuri. Aisya tersenyum sambil bilang
"makasih tante" kemudian duduk disamping bundanya.
"Ahkam" panggil umi, namun yg dipanggil tak merespon. Matanya fokus kearah Aisya.
"Ehem.. Ahkam, jaga pandangan" kali ini kalimat Abi menyadarkan ahkam.
"Astaghfirullah, maaf, maaf" Ahkam langsung beristighfar. Rasa malu karna ketauan mandang Aisya, membuat ahkam pengen pake helm detik itu juga saking muuualunya.
"aduhhh, si ahkam ini udah ga kebelet ya mau nikahin aisya" godaan pak mustofa, sukses bikin ahkam salah tingkah, sontak suara tawa memenuhi ruangan. Sedangkan aisya hanya diam menunduk.
"iya nih, ahkam sudah bersedia dijodohkan sama Aisya, kalo aisya nya bagaimana?" ucapan abi nya itu, membuat ahkam melotot.
"kapan ahkam ngomong bersedia?" tanyanya dalam hati.
"Alhamdulillah, aisya juga mau dijodohkan sama ahkam, iyakan aisya?" ucap mustofa sambil melirik putrinya dengan senyuman.
"aku ga pernah bilang mau, Ayah" teriak batin Aisya. Tak mampu berkata, aisya hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Alhamdulillah" ucapan gembira dari masing2 keluarga.
"jadi, kapan kita langsungkan pernikahannya?" seru pak ahmad.
"minggu depan bagaimana?" usul bu nuri
"saya setuju" sahut bu fatma semangat.
"HAH, MINGGU DEPAN?!" refleks ahkam dan aisya kaget bersamaan.
"cieee barengan gitu" goda bu fatma.
Ahkam dan aisya saling pandang, kemudian buang muka kesembarang arah.
"memangnya kenapa sih, kalo minggu depan?" tanya umi ahkam
"Kecepetan" lagi lagi ahkam dan aisya berucap secara bersamaan.
"wahh, jodoh ini mah" mustofa terkekeh.
"Ayah..."aisya menunduk malu, mungkin pipi cabby nya semerah tomat.
"sudahlah, anggap saja keduanya setuju. Minggu depan kita urus repsesi pernikahannya, In sya Allah lancar" ucap pak mustofa mantap. Disetujui oleh pihak keluarga Ahkam.
.
*seminggu kemudian*
.
Seminggu rasanya seperti sehari, bagi Ahkam dan juga Aisya. Baru kemaren diomongin, ehh sekarang udah duduk dipelaminan.
Sebelum ijab kabul diucap dan kata SAH terdengar, ahkam maupun aisya tak diperbolehkan duduk berdekatan.
Jadi aisya duduk agak jauhan ditemani bundanya, umi ahkam dan para sahabat. Sedangkan ahkam lagi jantungan dan gemeter dihadapan penghulu.
"Sodara ahkam siap?" tanya penghulu yg kini menjabat tangan kanan ahkam. Entah apa yg ada dipikirannya, ahkam malah bilang
"SAH PAK!" dengan kencangnya. Sontak gelak tawa menggelitik memenuhi rumah Aisya yg dipenuhi para saksi pernikahan.
"ahkam, belum ijab kabul udah main sah aja" pak mustofa ketawa paling kenceng.
"ehh, siap maksudnya pak" ahkam mengulang kalimatnya dengan malu.
"Duhh.. Malu banget, Emaakk helm mana helmm.." hati ahkam berteriak.
"ahkam, Bismillah.." ucap sang abi yg duduk disamping.
"Bismillahirohmannirohim..."
tawapun mulai tak terdengar, suasana menjadi serius.
"baik, Saya nikah dan kawin kan Ahkam binti Ahmad dengan Aisya binti Mustofa, dengan Mas kawin dan seperangkat alat solat dibayar tunai!" penghulu
"Saya terima nikah dan kawinnya Aisya binti Mustofa dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!"
"Bagaimana para saksi, Sah?" ucap penghulu
"SAH"
"alhamdulillahirobil 'alamin.."
Aisya dituntun duduk disamping ahkam yg sudah bergelar Suami.
Ahkam memasang cincin dijari manis aisya dan sebaliknya, aisya juga memasangkan cincin ke jari manis ahkam, lalu mencium tangannya.
Kemudian Ahkam menyentuh ubun2 aisya sambil membacakan doa, lalu mencium pucuk kepala sang istri, dijamin siapapun bakal iri dan baper ngeliatnya, Aseeekk wkwk...
"kapan aku kaya gitu" jerit sahabat aisya yakni Lia, ketika melihat andegan sweet antara ahkam dan aisya.
"Ahkam mau dong di cium" teriak Aban, sahabat ahkam satu ini memanglah konyol.
"Astaghfirullah, sadar ban sadar, Dosa. Masa cowo minta cium sama cowo" Azmi, sahabat ahkam yg bercita cita jadi ustadz mengingatkan Aban.
"bercanda ah,mi" balas aban sambil nyengir.
.
Tamu undangan berdatangan, aisya yg sejak tadi berdiri merasa pegal, mau duduk ga enak. Setelah ga ada tamu barulah bisa duduk.
"Cieee yg udah nikah" tiba2 saja...
.
.
#bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
cinta setelah menikah♡☆
RomantizmSeorang pria yang begitu taat pada agamanya yaitu islam selain itu ia juga baik, sopan, soleh, dan tampan yang bernama Hafizul Ahkam yang kerap dipanggil Ahkam, Yang baru saja menamatkan sekolah di yaman, Dijodohkan dengan seorang wanita yang begitu...