cinta setelah manikah♡part 14

9.6K 164 0
                                    

CINTA SETELAH MENIKAH 14

-Pagi Hari-
.
"Sya.." panggil ahkam yg tengah mengenakan kemeja putih kerjanya.
Aisya yg berada di dapur, langsung masuk kamar ketika suara ahkam memanggilnya.
"iya mas, ada apa?" tanya aisya
"kancingin dong" pinta ahkam. Dengan segera tangan aisya menyentuh kancing atas kemeja ahkam dan mengkancingnya satu persatu.
Ahkam meraih tubuh aisya, melingkarkan kedua tangan di pinggangnya. Membelai lembut rambut panjang aisya penuh kasih sayang.
Wanita itu ibarat bunga, mereka harus diperlakukan dengan lembut, baik hati dan dengan penuh kasih sayang (Ali bin Abi Thalib).
"Mas" aisya memejamkan mata saat ahkam menempelkan hidung ke hidung miliknya.
Ahkam menyisakan Sedikit jarak untuk bisa menatap mata aisya
Lalu berbisik pelan
"boleh sya?" aisya mengangguk menyetujui.
Ahkam memiringkan kepala dan mendekatkan bibirnya pada aisya.
Ting nung!!
Belum sempat menyentuh, suara bell rumah menggagalkan rencana ahkam yg akan mencium aisya.
"siapa sih? Pagi2 udah namu, ganggu aja" decak ahkam kesal. Aisya cekikikan sambil memakai jilbab. Kemudian membuntuti ahkam yg menuju pintu.
Pintu terbuka, menampakan gadis berjilbab dengan senyum lebar disudut bibirnya.
"LIA!" ucap ahkam dan aisya secara bersamaan.
"assalamu alaikum" ucap lia.
"wa alaikumsalam" jawab ahkam dan aisya berbarengan.
"ada apa li? Tumben pagi2 udah kesini?" tanya ahkam, mukanya masih terlihat bete.
"eeh, aku ganggu ya? Sorry deh, aku mau ketemu aisya, aku kangen" jawab lia sambil menghambur memeluk aisya.
"iihh ngga ko li, aku juga kangen kamu" aisya membalas pelukan lia dengan erat.
"Oya, aku ga disuruh masuk nih?" kata lia.
"astaghfirullahal'adzim.. Ayo masuk li" aisya menarik tangan lia, membawanya masuk dan menyuruhnya duduk di sofa. Karna itu merupakan salah satu cara memuliakan tamu.
Hadeeehh... Ahkam menggaruk kepalanya yg tak gatal, lalu berjalan masuk kamar bersiap siap berangkat kerja.
"sya, aku berangkat kerja ya" ucap ahkam, pakaiannya sudah rapih dengan beberapa berkas ditangan kirinya.
Aisya menghentikan perbicangannya dengan lia, kemudian bangkit berdiri.
"tunggu mas" aisya lari ke dapur, dan kembali lagi membawa bekal makanan.
"ini bekal nya, mas hati2 ya. Semoga Allah meridhoi setiap langkah mas" aisya memberi bekal, setelah ahkam menerima, ia mencium tangan ahkam.
"Aamiin, makasih sayang. Aku mencintaimu" jawab ahkam seraya mengecup puncak kepala aisya.
"Oh no! Ada orang disini" lia menutup mata dengan kedua tangannya.
"hehe, suruh siapa datang pagi2, makanya cepet nikah sana" seru ahkam tersenyum simpul kearah lia.
"ahh, mas ahkam ini" lia pun nyengir malu2 kucing.
"Yaudah, aku berangkat. lia tolong temani aisya ya, biar ga kesepian"
"siap bos, laksanakan" jawab lia sambil memberi hormat. Seketika ahkam dan aisya tertawa melihat tingkahnya.
"assalamu alaikum"
"wa alaikumsalam"
ahkam pergi dari pekarangan rumah dengan motor.
"cieee aisya, ga nyangka dulu waktu dijodohin bilang sama aku ga mau. Eehh sekarang romantisnya melebihi film ayat ayat cinta" ucap lia meledek
"ishh, lia. udah deh, nanti juga kamu ngerasain kalo udah nikah"
pipi aisya merona
"dihh, kenapa sya? Merah gitu pipinya"
"Liaaa..." teriakan aisya memecahkan tawa gadis didepannya itu.
"udah udah, jangan meledek lagi. Jadi kamu kesini beneran kangen sama aku atau ada sesuatu yg pengen kamu sampein?" tanya aisya.
"ya sebenernya maksud kedatangan aku kesini itu, mau kasih tau kamu kalo besok malam ada acara reuni sekolah angkatan kita" ucap lia lalu memakan biskut yg ada di meja.
"Ya Allah... Ko mendadak sih kasih taunya?" desis aisya.
"sorry2, tapi kamu dateng kan sya?"
"kalo mas ahkam mengizinkan, aku pasti dateng. Karna Ridho seorang suami merupakan Ridho Allah Subhanallah Ta'ala" kata aisya. Lia mengangguk mengerti.
"Tuh kan.. jadi kepengen nikah deh" ucap lia.
"Hah! Yaudah nikah sana" sahut aisya.
"sama siapa?" tanya lia.
"sama Aban kalo ngga Azmi. Haha... " aisya tertawa sekarang malah dia yg meledek.
"iihh aisyaa..." lia memukul pelan aisya dengan bantal sofa yg ada ditangannya.
"Haha.." aisya tertawa lepas.
.
Ting nung!
"assalamu alaikum" ucap ahkam setelah menekan bell rumahnya.
"wa alaikumsalam" terdengar jawaban aisya ketika pintu terbuka.
Ahkam tersenyum melihat sosok cantik istrinya yg berdiri diambang pintu.
Saat ahkam masuk, Aisya segera melepas jas dan dasi kerja yg seharian melekat ditubuh ahkam.
Rasa letih nan penat yg tadi menyerang ahkam seketika hilang. Betapa bahagia dirinya mendapat perlakuan dari sang istri yg semakin hari makin perhatian.
"mas mandi dulu, terus sholat isya. Nanti aku buatin teh" kata aisya. Ahkam mengangguk.
"iya sya" diciumnya puncuk kepala aisya, lalu bergegas mandi.
.
Setelah 15 menit, aisya masuk kamar dengan membawa segelas teh hangat.
Ia melihat ahkam yg baru saja melipat sajadah.
"ini teh nya mas" ucap aisya saat sampai di depan ahkam.
Ahkam mengambil dan meneguknya hingga tersisa setengah.
"manis ga mas?" tanya aisya sambil menaruh gelas di meja kecil yg berada didekatnya.
"Manis. Lebih manis lagi yg bikinin" ucap ahkam dengan senyum menggoda.
Aisya senyum2, pipinya merah merona.
"Gombal" tangan lembut aisya memukul pelan dada ahkam.
Ahkam meraih kedua tangan aisya dan menahannya tepat di dada.
"Aisya, tatap mataku, rasakan detak jantungku. Apa menurutmu aku bisa gombal? Ngga, setiap aku memujimu itu bukan rayuan. Tapi benar adanya dan datang dari hati. Jika aku bisa, aku ingin menulis namamu di semua bintang, agar semua orang tau kalau aku sangat mencintaimu"
kata2 ahkam membuat aisya terpaku mematung, rasanya seperti ada aliran listrik menjalar keseluruh tubuh. Hatinya berbunga bunga.
Inikah yg namanya cinta? Batin aisya.
Tak bisa berkata, aisya hanya tersenyum menatap ahkam yg lebih tinggi darinya.
"Tuh kan, tambah manis kalo senyum" ucap ahkam. Aisya semakin malu dibuatnya.
Keadaan hening sejenak. Sampai suara aisya kembali mencairkan suasana.
"mas" panggilnya. kali ini aga berbeda, lebih manja gitu. Wkwk
"iya sayang?" jawab ahkam. Tangannya menggenggam tangan aisya.
"aku pengen ngomong sesuatu, tapi mas jangan marah ya?" kata aisya.
"mau ngomong apa sya? Bilang aja"
"jadi gini mas, sekolahku ngadain reunian dan acaranya itu besok malam. Aku boleh ya pergi kesana? Izinin ya mas" ucap aisya merengek.
"Reuni sekolah? Berarti ketemu fahri dong. Ngga, aku ga izinin" ahkam melangkah menjauh dengan ekspresi cemberut.
Melihat itu, aisya mendekati dan memeluknya dari belakang.
"Mas masih cemburu ya sama fahri? Mas, aku kesana bukan ingin ketemu fahri ko. Aku memang kangen sama teman2ku" suara lembut aisya membuat ahkam merasa nyaman dengan posisinya sekarang.
"Tapi tetep aja pasti ada fahri" jawab ahkam tanpa melepas tangan aisya yg melingkar dipinggangnya.
"fahri pasti ada disana, tapi aku ga akan nemuin dia mas, izinin yaa" ucap aisya.
Merasa tak tega istrinya memohon seperti ini, ahkam jadi berpikir dua kali untuk mengambil keputusan.
"Baiklah, aku izinin"
"beneran? Makasih mas" aisya langsung berbalik dan mencium pipi kanan ahkam, hingga si empunya pipi tersenyum girang.
"Tapi ada syaratnya?" ucap ahkam
"Syarat? Apa?"
"aku harus ikut di acara reuni sekolah kamu"
aisya membulatkan mata, seakan terkejut. Ini serius?
"mas yakin mau ikut? Ini acara reuni sekolah ku loh" seru aisya.
"Yakinlah. Ya terserah sih, aku bakal kasih izin kamu pergi kalo aku ikut. Tapi kalo aku ga boleh ikut terpaksa aku ga izinin" sahut ahkam.
"jangan gitu dong mas. Bukannya mas pulang kerjanya malam?"
"aku tinggal pulang cepet, Gampang kan. udah ya pokonya aku ikut, oke sayang" ahkam mencolek dagu aisya. Lalu berjalan menuju ranjang sambil tertawa kecil karna berhasil menjahili istrinya.
Aisya membuang nafas pelan. mau gimana lagi, Daripada ngga ikut. Akhirnya aisya menyetujui.
"iya deh, mas boleh ikut" kata aisya menghampiri ahkam.
"gitu dong" balas ahkam tersenyum.
"Eh iya, tadikan cium pipi kanan, masa yg kirinya ngga. Nanti iri lagi" goda ahkam sambil menunjuk-nunjuk pipi kiri.
"Masss..." aisya memukul ahkam pakai bantal.
Dengan gerakan cepat, Ahkam menarik bantal dari tangan aisya. Sehingga aisya terjatuh menindih badannya. Keduanya saling pandang dan tertawa...
.
.
#bersambung...

cinta setelah menikah♡☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang