CINTA SETELAH MANIKAH 10
Waktu sudah menunjukan jam 1 siang.
Aisya baru saja selesai membaca Al-Qur'an setelah sholat duhur.
Dilipatnya mukena putih itu lalu di taruh ke atas kasur.
Aisya terduduk dengan hati tenang, tapi rasa bosan tak bisa ia sembunyikan.
Biasanya ahkam selalu membuat pipinya memerah. Namun kini, jangankan suara, batang hidungnya saja tak kelihatan.
"jenuh juga ga ada mas ahkam"
gumam aisya.
"eeh, aku ko kaya orang kangen gini sih?" ia merasa ada yg aneh pada hatinya.
"assalamu alaikum"
aisya tersentak, ketika mendengar suara dari ponsel yg ia genggam.
ternyata jarinya tak sengaja menekan tombol memanggil, dan lebih kaget lagi yg ia telfon itu adalah Ahkam!.
"mati aku" katanya
"assalamu alaikum, ada apa sya?" suara ahkam kembali terdengar. Dengan ragu Aisya menyahut.
"wa alaikumsalam"
"ada apa, ko nelfon?"
"ga sengaja kepencet mas"
"ga sengaja apa kangen?"
Mata aisya membulat. Tuh kan mas ahkam kegeeran. Batin aisya.
"ngga ko mas, beneran ga sengaja"
"beneran kangen juga engga apa2"
"Ehh..,yaudah mas,assalamualaikum"
Aisyah memutuskan jaringan dengan jantung degdeggan.
.
Malam hari, tepat jam 8.
"assalamu alaikum" ahkam membuka pintu rumahnya, ia baru saja pulang dari kerja.
"wa alaikumsalam" aisya menghampiri, sambil membawa segelas air putih lalu memberikannya pada ahkam.
"minum mas, pasti cape kan?"
ahkam sempat terdiam melihat perlakuan aisya.
Masyaallah, aisya perhatian banget. Batin ahkam.
"mas, ga mau minum ya?"
"ehh mau, mau banget, masa nolak pemberian bidadari" dengan cepat ahkam mengambil gelas dari tangan aisya. Kemudian meneguk hingga tersisa setengah.
"buat kamu" ahkam menyodorkan sisa minuman tadi pada aisya.
"Rasulullah menyisakan setengah minuman untuk istrinya. Aku juga ingin membaginya sama kamu"
lanjut ahkam dengan senyum semanis madu.
Hati aisya tersentuh, ia pun menunduk.
"sya, jangan nunduk"
ahkam mengangkat dagu aisya.
"tatap wajah aku kalo aku lagi ngomong"
"maaf"lirih aisya.
"jadi mau minum sendiri apa aku yg minumin?"
"minum sendiri mas"
aisya meneguk minumannya sampai habis.
Ting nung!
Suara bell rumah, mengalihkan perhatian ahkam dan aisya.
Di bukannya pintu oleh ahkam. Nampak seorang lelaki yg pernah membuat kesal dirinya.
"fahri" ucap aisya pada lelaki itu
"iya sya" sahut fahri.
"ngapain kesini?" ahkam bertanya dengan nada ga santai.
"mau ganggu aisya?" lanjutnya.
"mas"aisya menatap ahkam.
"ngga, saya kesini cuma mau minta maaf soal yg kemarin, saya baru tau kalo aisya sudah menikah" jelas fahri.
"maaf, saya sudah membuat mas cemburu. Saya ga ada maksud mengganggu aisya" fahri melanjutkan agar tak terjadi salah paham.
"Ohh, bagus deh kalo udah tau. berarti bisa jaga jarak kan?" ucap ahkam masih dengan nada ketus.
fahri mengangguk.
"ri, kamu tau alamat rumahku darimana?" aisya menimbrung.
"dari lia, dia juga yg kasih tau aku kalo kamu sudah menikah" seru fahri.
"ohh, maaf waktu itu aku ga ngundang kamu"
"gapapa ko, sya"
"Ehkeemm, gerah ya disini"
ucap ahkam sambil mengibaskan kerah bajunya.
"ngga ko mas, AC nya nyala" kata aisya yg tak mengerti maksud ahkam.
"hati aku yg gerah sya" ucap ahkam dalam hati.
"Mmm, saya pamit pulang ya, maaf udah ganggu" ucap fahri saat melihat sorot tak suka dari mata ahkam.
"iya, kalo perlu jangan balik lagi" sahut ahkam, rupanya ia cemburu berat wkwk...
"Maaf ya fahri" aisya merasa tak enak dengan perkataan ahkam barusan.
Fahri pun mengangguk dengan senyum disudut bibir.
"assalamu alaikum"
"wa alaikumsalam"
.
"mas, ko gitu banget sama fahri?"
"emang kenapa?, suruh siapa namu malam2, ganggu aja"
"tapi...."
"husttt... Mas mau mandi, badan udah lengket"
"yaudah sana" usir aisya.
"mau ikut ngga?" goda ahkam
"ngga"
"Yakin?"
"iya"
"aku kasih kesempatan satu kali lagi, mau ikut atau ngga?"
usaha terus mas ahkam :-D
"Mas, cepetan mandi atau aku kunciin dikamar mandi"
"mau dong dikunciin dikamar mandi, asal berdua sama kamu"
"Masss...!" teriak aisya.
Ahkam langsung kabur ke dalam kamar.
Aduuhh iseng deh mas ahkam.
.
Ahkam duduk disamping aisya yg tengah menonton acara TV.
"udah sholat isya mas?" aisya bertanya.
"udah" jawab ahkam.
"malah aku doain kamu" lanjutnya.
"doain apa?" aisya penasaran.
"biar cepet hamil"
aisya menatap bingung ahkam.
Apa maksudnya?
"semoga aisya mengerti maksudku" batin ahkam.
"mas, jangan mulai deh"
"kenapa? Ada yg salah dengan doa ku?"
aisya menggeleng.
"sya, apa aku sebagai suami ga boleh sentuh kamu?" pertanyaan ahkam membuat aisya terdiam, bibirnya tertutup rapat. Ia bingung harus menjawab apa.
"Allah, bantu aku" teriak batin aisya.
Ting nung!
Lagi lagi suara bell rumah terdengar.
"biar aku yg buka" ahkam beranjak menuju pintu.
Aisya bernafas lega, akhirnya ia bisa selamat dari pertanyaan ahkam.
"ada apa pak?" tanya ahkam pada lelaki separuh baya di hadapannya.
"maaf den. Saya supir pribadinya non Amelia, suruh mengantarkan makanan ini sama mas ahkam" bapak itu memberikan kotak makanan yg dibawannya pada ahkam.
Ahkam menerima.
"kalo begitu saya permisi dulu mas"
"iya pak, sampaikan terimakasih saya pada Amelia"
"baik mas, assalamu alaikum"
"wa alaikumsalam" ahkam menutup pintu setelah bapak itu sudah menjauh.
"apa itu mas?"
"makanan"
"dari siapa?"
"Amelia"
"Amelia?"
"Teman sekolahku dulu,rumahnya samping mesjid,warna kuning aku baru ketemu tadi pagi"ahkam menjelaskan biar aisya tak salah paham.
"Oh.dia perhatian yah sampai kirimin makanan segala,pasti enak masakannya"
"Semua makanan yang dia masak selalu enak"tanpa ahkam sadari perkataanya menggores hati aisya.
"Ohhh"ekspresi aisya berubah cemberut
"Kamu mau"tanya ahkam.
"Engga,mas aja yang makan aku mau tidur "...
.
.
#bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
cinta setelah menikah♡☆
DragosteSeorang pria yang begitu taat pada agamanya yaitu islam selain itu ia juga baik, sopan, soleh, dan tampan yang bernama Hafizul Ahkam yang kerap dipanggil Ahkam, Yang baru saja menamatkan sekolah di yaman, Dijodohkan dengan seorang wanita yang begitu...