Who is he?

6K 472 34
                                    

Dia adalah Paskal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia adalah Paskal. Pacarku, katanya.

Aku nggak tahu bagaimana semuanya bermula. Tapi aku tahu semua nggak lagi sama saat dia tiba-tiba cium pipiku malam itu, di teras kontrakannya.

Setelahnya, kami hampir selalu menghabiskan waktu berdua. Paskal yang selalu mengajak aku keluar di malam minggu, atau aku yang satu minggu sekali selalu merapikan isi kulkasnya. Juga dia yang kemudian menyebut aku sebagai pacarnya di hadapan temannya.

Aku? Pasrah aja mengikuti arus. Tanpa sadar sekarang aku malah menikmatinya, terhanyut oleh arus yang Paskal buat untuk kami.

Harus aku akui, dia hebat. Berani mengambil risiko dan tidak mundur selangkah pun ketika sudah memutuskan sesuatu.

Paskal nggak pernah peduli apalagi takut orang-orang mungkin akan mencap dia sebagai orang ketiga, karena mendekatiku yang saat itu baru satu bulan mengakhiri hubungan. Dia tetap maju dan tidak berniat sedikitpun membuat jarak.

Paskal nggak pernah gentar menjadikan aku pacarnya, meski aku sendiri masih nggak tahu apakah lukaku sebelumnya udah sepenuhnya sembuh atau belum.

Tapi yang pasti, aku berterima kasih pada Paskal. Karenanya aku tidak lagi merasa hampa, kosong, dan kebingungan.

Dia, Paskal, yang sebelumnya terlihat angkuh dan tak terjamah kini sudah kembali seramah dulu. Lelaki yang aku temui saat hari pertama ospek.

Ngomong-ngomong, aku bersyukur juga Paskal punya kebiasaan dingin terhadap perempuan yang belum dia kenal. Jadi aku nggak perlu khawatir dia akan mudah tergoda dan sebagainya.

Walaupun rasa was-was itu pasti ada, karena kepopulerannya di kampus yang mulai merangkak.

Aku nggak tahu harus menyebut ini anugerah atau bukan. Tapi lagi-lagi, pacarku kali ini punya eksistensi yang nggak bisa diremehkan.

Paskal sangat suka mengeksplor diri. Semua hal dia coba. Mulai dari bidang olahraga, bahasa, juga seni semua dia dalami. Aku sampai bingung gimana bisa seseorang menguasai banyak hal sementara aku memasukkan bola ke dalam ring aja nggak mampu, di situlah kadang aku merasa useless.

Dan diantara sederet hobi yang Paskal lakukan selama ini, musik adalah jiwanya. Tidak bisa seharipun dia lewatkan tanpa memainkan atau sekedar mendengar alunan musik.

Paskal bisa memainkan banyak alat musik. Drum, piano, gitar, semua bisa dia mainkan layaknya pemusik handal walaupun dia bilang permainannya biasa aja. Suaranya pun punya daya tarik tersendiri, yang membuat siapapun yang mendengarnya pasti akan merasakan getaran emosi di dalam dada, terutama aku.

Aku paling suka kalau dia sudah memangku gitarnya dan bernyanyi. Matanya akan terpejam, jemarinya akan memetik senar dengan terampil, dan bibirnya akan mengeluarkan rangkaian kata yang lebih dari sekedar kata. Saat itu terjadi, aku selalu merasa dia bukan sedang bernyanyi tapi sedang bercerita.

PACARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang