Author pov#
Hari hari yang menyiksa dan menguras otak udah berlalu dan sekarang saatnya menerima hasil sidang nya.
"Pelan pela-"
Ujar veno cemas dan..
Bruk~~
Suara seseorang jatuh dari tangga rumah dan sedang meringis kesakitan."Kan sudahku suruh agar pelan pelan"
Veno yang merasa cemas pun berlari menghampiri seseorang yang terjatuh dan sedang meringis kesakitan itu. Vinia lah yang terjatuh dari tangga tersebut karena berlari dan terpeleset."Sakit- "
Ujar vinia yang dibantu bangun oleh veno."Siapa suruh tadi lari"
Marah veno dengan masang ekspresi datar.
Vinia pun dibawa duduk disofa dan veno menganbil minyak untuk memijat vinia. Ia rasa vinia keseleo karena benturanya sagat keras.Veno pun mulai mengoleskan sedikit demi sedikit minyak pijat ke arah kaki vinia yang berada di bagian pergelangan kaki vinia dan memijatnya dengan perlahan. Vinia pun tetap meringis kesakitan karena kakinya keseleo.
"Aaawwwhh! "
Teriak vinia karena kakinya benar benar terkilir."Mengapa kamu berlari? "
Tanya veno dengan datar karena merasa istrinya sangat ceroboh pada keselamatanya sendiri."Aku mau ke kampus veno, kan sekarang hasil sidang akan dibagikan"
Ujar vinia merengek kepada veno. Veno hanya menghela nafas dengan kasar."Tapi bisakah kamu berhati hati"
Ujar veno mengelus rambut vinia."Tentu, tapi sudah jam berapa ini, aku akan terlambat"
Ujar vinia dengan rasa bimbang."Tenanglah ini masih pagi"
Ujar veno lalu mencium binir vinia dengan lembut."Ayo sarapan"
Ujar veno menarik tangan vinia menuju meja makan. Veno menarik kursi untuk vinia dan menyuruhnya duduk.Mereka pun makan dengan romantis, veno yang mulai menyuapi vinia makananya begitu pun sebaliknya hingga makanan mereka habis tertelan perut.
"Ayo berangkat"
Ajak vinia menarik tangan veno .tapi veno menahan tangan vinia."Tak usah buru buru"
Ujar veno dengan santai lalu melingkarkan tanganya di pinggang vinia dan mencium leher vinia. Hal yang filakukan veno membuat bulu kuduk vinia mulai merinding dan jantungnya tak berhenti berdegub dengan kencang."Akhemm... "
Deheman vinia membuat veno menghentikan kecupanya di leher vinia.Veno pun mulai berdecak sebal"ayo lah"
Ujar veno dengan memasang wajah datar dan mulai jalan duluan tanpa menghiraukan vinia. Vinia hanya terkekeh melihat kelakuan veno yang sedang menganbek denganya.Vinia pun mulai mengejar veno lalu memasuki mobilnya.
Tak ada satupun oembicaraan didalam mobil. Vinia hanya tersenyum dan tertawa didalam hatinya karena ia tahu veno sedang marah padanya.
.
.
.
.
Sampai di kampus veno tetap memasang wajah datarnya tanpa melihat ke arah vinia."Ayolahh jangan marah terus denganku"
Ujar vinia mengelus pipi veno dengan lembut dan menciumnya sekilas. Veno yang mendapatkan perlakuan itupun kaget."Aku pergi dulu! "
Ujar vinia membuka pintu mobil veno namun langkah vinia berhenti karena veno manarik tanganya.Veno mencium bibi vinia dengan nafsu yang tinggi dan semakin dalam dan membuat nafas vinia terengah engah. Vinia mendorong tubuh veno agar ia berhenti menciumnya.
"Maafkan aku"
Ujar vinia lalu mendekatkan dirinya ke wajah veno.Chup~
Satu kecupan mendarat di bibir veno dan membuat dirinya kaget karena ulah vinia. Vinia hanya tertawa terbahak bahak melihat veno"Bye sayang"
Ujar vinia turun dari mobil veno dan melambaikan tanganya.
.
.
.
.
.
Hasil sidang pun di bagikan Semua mahasiswa berteriak dengan histeris dan bahagia saling meneluk temanya masing masing.
Vinia pun mulai mendekati arah papan pengumuman tersebut dan jantungnya mulai berdegub kencang karena takut.1.Vinia burke : 4.00
2.aurel hardis: 3.99
3.aliska gabriel: 3.80Mata vinia membulat dengan sempurna melihat nilainya yang tertinggi membuat air matanya mulai menetes.
Apakah aku sedang bermimpi?. vinia menatap nilainya tak percaya. Seseorang memeluknya dari belakang dan berbisik di telinga vinia "good score baby"
Vinia membalikan tubuhnya dan menghadap ke arah seseorang yang memeluknya tadi dan betapa kagetnya vinia melihat veno dihadapanya. Tanpa aba aba vinia langsung memeluk veno dengan erat begitu sebaliknya.
"Vinia"
Vinia pun melepaskan pelukanya karena veno memanggilnya.Veno mengeluarkan bucket bunga mawar berwarna putih dan merah dari tangan kanan veno dan memberikanya pada vinia.
"Thank's veno"
Ujar vinia memeluk veno dengan erat."Ayo kita pulang"
Ujar veno mengenggam tangan vinia dengan erat dan melangkah keluar dari kerumunan pada siswa."Veno, kenapa kamu ada disini? "
Tanya vinia karena vinia merasa tadi veno berangkat ke kantor."Mana mungkin aku melewatkan hari bahagia istriku"
Ujar veno sesekali mencium kening vinia."Lalu pekerjaan mu bagaimana? "
Tanya vinia terus menyamakan langkahnya bersama veno."Aku menyuruh angga yang mengurusnya"
Ujar veno yang tersenyum dan terus berjalan."Kamu ini! "
Ujar vinia mencubit pinggang veno dan membuat veno meringis kesakitan."Aawwhh..."
Jerit veno karena kesakitan tetapi tetap terkekeh melihat vinia."Kenapa sayang"
Ujar veno mengelus rambut vinia."Kamu seharusnya tak usah datang, kamu merepotkan angga"
Ujar vinia dengan kesal dan memajukan bibirnya yang membuat veno gemas."Aku tak menyusahkanya, ia dengan senang hati membantuku"
Ujar veno dengan terkekeh. Padahal ia yakin bahwa angga kesal dan pusing karena mengurus perusahan veno..
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is A CEO [COMPLETED] ✔✔
Romanceyang kepo silahkan dibaca but, jangan lupa follow and vote y guys PLAGIAT MENJAUH!!! Dijodohin sama CEO? Di umur gw yang masih belasan? GW BELOM SIAPP!! #romantis #husband #alive #rumah tangga #dijodohkan #love