D U A P U L U H L I M A ✔

187K 5.3K 24
                                    

Author pov#

Hari ini adalah hari yang membuat vinia tegang dan degdegan.

"Sarapan dulu sayang"
Ujar veno yang melihat vinia lari tergesa gesa menuruni anak tangga dengan rambut yang masih acak acakan.

Veno menghampiri vinia lalu manarik tanganya menuju meja makan dan menyuruhnya sarapan.

"Kamu sarapan dulu"
Ujar veno lalu pergi kelantai atas untuk mengambil sisir vinia.

Vinia yang masih mengunyah makananya pun kaget karna veno menyisiri rambutnya dengan rapi dan lembut.

"Kalo habis mandi itu sisiran, untung belom berangkat"
Omel veno yang terkekeh melihat vinia

Vinia hanya nyengir "lupa ka-"
Ucapan vinia terpotong karena satu kecupan lembut mendarat mulus di bibir vinia dan membuat vinia membulatkan matanya sempurna.

"Manggil kak lagi aku cium ya.."
Ancam veno dan vinia hanya berdecak sebal karnanya. Bagaimana tidak veno selalu menciumnya dan selalu membuat pipinya memerah karena malu. Dan veno hanya terkekeh melihat istrinya yang blushing.
.
.
.

"Ayo berangkat"
Ujar veno lalu berdiri dari kursinya dan menarik tangan vinia menuju garasi.

"Bik inah, tolong rapiin ya! "
Ujar veno yang memanggil bik inah yang lagi di depur. Btw bik inah udah dateng dari kampungnya kemarin malem.

"Iya tuan"
Ujar bik inah lalu merapikan meja makan.

"Ayo sayang"
Ajak veno yang mengenggam tangan vinia menuju halamn depan.

Pak tono sudah memanaskan mesin mobil veno dan menaruhnya di depan halaman .

"Masuk sayang"
Ujar veno yang membukakan pintu mobilnya untuk vinia.

Vinia pun segera masuk ke dalam mobil veno. Vinia hanya diam karena veno begitu perhatian padanya.

Veno pun melaju dengan kecepatan sedang keluar dari gerbang rumahnya yang luar bagaikan istana.

Didalam mobil pun vinia hanya menatap luar jendela yang membuat veno merasa diacuhnya olehnya.

"Vinia kamu kenapa sayang? "
Ujar veno yang memegang tangan vinia, tanganya begitu dingin.

"Gak apa apa"
Ujar vinia yang sadar dari lamunanya.

"Kamu kan udah belajar kemarin, jadi tenang aja, aku yakin sidang skripsi kamu bakal bagus, belive me baby"
Ujar veno yang meyakinkan vinia.

"Thank's honey"
Ujar vinia lalu mencium pipi veno.
.
.
.
.
Mereka pun sampai di depan kampus vinia.

"Semangat ya! "
Ujar veno mengacak rambut vinia. Dan dibalas senyuman oleh vinia.

Vinia beranjak untuk keluar tapi veno menarik tangan vinia dan
Chup~ satu kecupan mendarat di bibir vinia. Dan veno hanya terkekeh melihat vinia yang bengong.

"Buruan sana"
Ujar veno yang membuyarkan lamunan vinia.
.
.
.
.

Vinia pun memasuki ruangan sidang nya yang berisi 3 dosen penguji yang siap mendengarkan isi skripsi nya.
Saat sedang mempersiapkan laptopnya
Notif pesan masuk ke dalam hp vinia. Dan itu dari veno. Vinia pun membuka notifnya.

Veno:
Semangat ya!
Love you 😘😘

Love you too 😗😗

.
.
.
.

Vinia pun tersenyum  karena veno telah mengajarinya dengan serius kemarin dan ternyata pertanyaan yang veno veno keluar  kemarin ternyata ditanyakan juga oleh dosen nya.

Vinia pun menjawab semua pertanyaan dosen dengan lancar terkait isi dari skripsi yang ia buat. Tak henti henti wajah vinia tersenyum karena hari ini sidang nya dilancarkan.

.
.
.
.

Sidang pun berakhir tak lupa juga vinia mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbingnya,ia pun keluar. Betapa kagetnya ia melihat veno yang berdiri di hadapanya. Veno yang melihat vinia keluar dari ruangan langsung menarik tangan vinia menuju mobilnya.

Disaat mereka berjalan dikoridor kampus banyak sorotan mata yang tajam tertuju pada vinia.

Ehh cowoknya tampan sekali

Wahh itu bukanya pemilik kampus ini ya? Tampan sekali.

Banyak bisikan para perempuan di koridor kampus yang membuat vinia kesal mendengarnya. Kecuali veno yang tersenyum melihat vinia yang kesal.
.
.
.
.
Di dalam mobil menuju pulang pun vinia hanya diam karena kesal oleh para perempuan yang mengakatan suaminya tampan.
Veno hanya terkekeh melihatnya ia tau kalau vinia cemburu.

"Jangan cemburu dong sayang"
Ujar veno yang tersenyum.

"Sangat menyebalkan para gadis itu, kalau sempat aku akan menghajarnya"
Ujar vinia yang kesal.

Veno hanya terkekeh dan tertawa terbahak bahak melihat vinia yang marah.
"Ohh ya? "

"Terserah"
Ujar vinia lalu menatap ke arah jendela. Dan veno hanya terkekeh melihat vinia kesal.
.
.
.
.

My Husband Is A CEO [COMPLETED] ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang