Author pov#
Perlahan lahan vinia mulai membuka matanya. Ia melihat cahaya yang terang dan bau obat obatan yang menyengat. Ia merasa seseorang memegangi tanganya dengan erat. Vinia menoleh di samping terdapat seseorang yang ia cintai sedang tertidur dengan posisi duduk sambil memegangi tangan vinia. Tak terasa senyum pun muncul di wajah vinia.
Vinia ingin bengun dan mengambil posisi duduk. Namun ia kesulitan karena katanga sedang di infus.
"Aakkhh"
Jerit vinia karena tanganya merasa sakit .Veno yang mendengar suara vinia pun langsung membuka matanya dan dengan sigap membantu vinia dengan posisi duduk.
"Makasih"
Ujar vinia pelan namun bisa didengar oleh veno. Veno hanya tersenyum karena istrinya sudah sadar."Sayang, apa kau masih marah pakadu? "
Ujar veno lembut. Vinia tak menoleh ia memalingkan wajahnya. Veno mengarahkan wajah vinia agar ia menatap mata veno."Didalam rumah tangga harus ada kepercayaan sayang.di dalam keluarga juga harus ada cinta dan kasih sayang.
Dalam suami istri harus saling percaya satu sama lain sayang."
Ujar veno lembut. Vinia menatap mata veno mencari kebohongan dimatanya namun hasilnya nihil veno memang benar benar tulus mengatakanya. Tak terasa air mata menetes perlahan dan mengalir di pipi vinia. Veno memeluk vinia dengan erat begitu juga vinia ,ia membalah pelukan dari veno."Udah jangan nangis nanti dedek bayinya ikut nangis ma"
Ujar veno sambil mengelus perut vinia.
Vinia hanya tersenyum lembut."Darimana kalo ada dedek bayi diperut aku? "
Tanya vinia heran karena ia belum memberitahu veno."Dari hatimu"
Ujar veno nyengir. Vinia hanya menatapnya heran. Baru kali ini veno gombal padanya karena dari dulu veno selalu dingin dan jarang romantis."Belajar darimana tuh gombalan? "
Ujar vinia. Veno dengan percaya diri mengelus rambutnya."Gimana? Baguskan? "
Ujar veno dengan percaya diri yang besar. Vinia hanya menggeleng."Udah basi yang"
Ujar vinia membuat veno memajukan bibirnya karena sebal. Vinia tertawa terbahak bahak melihat wajah veno yang kesal."Setidaknya aku udah usaha sayang"
Ujar veno kepada vinia yang sedaritadi tertawa. Vinia menghembuskan napasnya pelan karena tertawa terlalu semangat."Ihh, mama jahat, masa gombalan papa dibilang basi"
Ujar veno menirukan suara anak kecil dan mengelus perut vinia dengan lembut."Iya deh, gombalan papa kamu emang basi tapi menyentuh hati mama"
Ujar vinia terkekeh karena veno terus merebahkan telinganya di perut vinia agar bisa mendengar suara bayinya."Ngapain? "
Ujar vinia karena sikap veno yang dibolang cukup aneh dan lucu."Mau denger dedek nyanyi"
Ujar veno yang membuat vinia terkekeh lagi."Mana bisa sayang, kan masih 2 minggu usianya"
Ujar vinia. Memang saat ini usia kandungan vinia sudah mencapai 2 minggu. Veno tetap menaruh telinganya di perut vinia. Vinia hanya terkekeh geli melihatnya."Bagaimana jadinya wanita itu?"
Ujar vinia, veno hanya menghela nafasnya lembut."Kamu bisa melihat CCTV yang ada di kantorku sayang"
Ujar veno mengelus rambut vinia. Vinia masih menunjukan rasa ingin tahunya yang dalam."Wanita itu siapa? Kenapa dia menciumu? Apa dia tidak tahu kalau kamu udah punya istri? "
Tanya vinia pun semakin banyak. Veno hanya menghela nafasnya dan ia memutuskan untuk menjelaskan semuanya."Yakin mau denger? "
Ujar veno dengan cepat vinia menganggukan kepalanya. Veno pun mulai menceritakan asal usul wanita bernama hana tersebut dari awal ia bertemu dan pacaran lalu ditinggalkan tanpa memberitahu dan sekarang kembali dan ingin merebut semuanya. Vinia hanya menggelengkan kepalanya dengan penjelasan veno."Sudahlah tak usah dipikirkan"
Ujar veno mengelus rambut vinia dan mengecup keningnya"Sebaiknya kamu istirahat"
Ujar veno lalu dibalas anggukan oleh vinia. Vinia pun merebahkan tubuhnya dan mulai terlelap dalam mimpinya.
.
.
.
.Ceklek
Suara pintu ruangan yang dibuka oleh seseorang. Veno pun menoleh dan mendapatkan kakak dari istrinya. Vernonlah yang membuka pintu tersebut. Ia membawa sebuah bingkisan dan tas ransel yang berisi pakaian vinia."Gimana, udah baikan lo sama vinia? "
Ujar vernon, veno hanya mengangguk dan tersenyum."Syukur deh kalo gitu, gw balik dulu ya, gw cuma nganterin ini buat vinia"
Ujar vernon menaruh tas dan bingkisan tersebut di atas meja rumah sakit."Oke"
Ujar veno lalu vernon pun keluar dari ruangan tersebut. Karna merasa bosan veno pun memutuskan untuk menyelesiakan masalahnya dengan hana agar tidak semakin menjadi jadi.Veno mengambil benda pipih miliknya lalu menelphone seseorang yaitu angga sahabat yang membantu sekaligus secretarisnya.
"Hallo angga"
"Hallo veno, kenapa? "
"Gw mau lo cari hana sampe ketemu dan jebloskan dia ke penjara"
Ujar veno dalam telephonenya"Oke boss"
"Thank's angga"
Tutt
Veno pun mematikan ponselnya dan tertidur di sofa rumah sakit karena ia kelelahan.
.
.
.Hi guys aku update.
Sorry ya baru updateSorry juga nih ceritanya dikit plus garing
Sorry juga karna ceritanya rumit dan bertele tele
Yang penting gw updateBabaaayy 😉😉
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is A CEO [COMPLETED] ✔✔
Romanceyang kepo silahkan dibaca but, jangan lupa follow and vote y guys PLAGIAT MENJAUH!!! Dijodohin sama CEO? Di umur gw yang masih belasan? GW BELOM SIAPP!! #romantis #husband #alive #rumah tangga #dijodohkan #love