T I G A P U L U H S E M B I L A N✔

180K 4.6K 228
                                    

Author pov#

Vinia terbangun dari  tidurnya tengah malam .ia melihat kesamping terdapat wajah tampan dari suaminya veno.ia tertidur dengan pulas sambil memeluk perut vinia yang besar.

Vinia merasakan sesuatu yang aneh di perutnya.serasa ada yang menendang dan ingin keluar.tubuh vinia mulai berkeringat dingin .

Tak terasa air mata keluar dari mata indah milik vinia.
'Veno.... hiks"
Ujar vinia memegangi perutnya.

Veno yang mendengar suara isakan vinia pun langsung terbangun .

Veno melihat wajah vinia yang berlumur keringat sambil memegangi perutnya.

"Tenang sayang"
Ujar veno.ia langsung mengambil benda pipihnya di atas nakas.
Ia mengetik beberapa nomor dan menelphone seseorang.

"Halo dokter gave , tolong segera kemari !"
Ujar veno tegas .

"Baik tuan veno"
Ujar dokter tersebut dengan cepat.

Veno langsung menenangkan vinia agar ia tidak menangis .

"Sakit veno...hiks"
Ujar vinia memeluk tubuh veno dengan erat.hingga veno merasakan sebuah cakaran di punggungnya.

"Tenang sayang, dokter akan segera kemari"
Ujar veno mengelus rambut vinia.
Vinia mulai menarik nafas perlahan.sungguh tubuhnya berkeringan sekarang.perutnya serasa ada yang menendang dan meminta keluar.

Beberapa menit kemudian dokter yang di panggil veno pun sampai dengan sehat walafiat karena veno menyuruhnya kemari tengah malam. Veno pikir sang dokter akan bertemu pocong di dalam perjalanan ternyata dugaanya salah sang dokter selamat sampai tujuan.

"Cepat  gave"
Ujar veno cemas.
Ya gave dan veno memang berteman sejak mereka masih kecil.sehingga veno memanggil namanya tanpa rasa canggung.dokter gave hanya mengangguk dan mengecek keadaan vinia.saat ia memeriksa keadaan vinia .mata dokter gave langsung membulat sempurna yang membuat veno semakin cemas.

"Hey gave! Ada apa ?"
Ujar veno cemas. Dokter gave memandang veno dengan cemas. Pasalnya vinia akan melahirkan sekarang dan ia baru mempelajari pelajaran bersalin tiga hari yang lalu. Dan sekarang ia mendapatkan pasien yang akan melahirkan.

"Istri lo akan melahirlan sekarang"
Ujar gave cepat. Ia meyakinkan dirinya dan menelan levisnya dalam . Ia memanggil anak buahnya untuk mengambil peralatan yang ia bawa.

"Jadi lo tunggu diluar dulu"
Ujar gave .veno dengan cepat menggeleng.enak saja ia menyuruh veno keluar dan meninghalkan istrinya berduaan dengannya.

"No! Gw mau disini , gw gak mau ninggapin istri gw berduaan dengan orang macam lo"
Ujar veno tegas. Gave hanya menggelengkan kepalanya .pasalnya sifat veno yang posesife tetap melekat.

"Baiklah"
Ujar gave sabar. Ia mulai berdoa karena sekarang ia menentukan hidup mati seseorang dengan tenaganya.
Dengan segenap kepercayaan dan doa gave mulai membantu persalinan vinia dengan hati hati .

.
.
.

"Uueekk uueekkk"
Suara tangisan bayi bersamaan  terdengar saat gave berhasil mengeluarkan bayi tersebut dari rahim vinia. Tubuh dan wajah gave pun berlumuran keringat. Pakaian dan sarung tanganya pun berlumuran darah.

"Selamat veno, anak lo kembar , laki laki dan perempuan"
Ujar gave dengan senang.

Veno yang mendengar itu pun mengeluarkan air matanya .pasalnya ia melihat vinia yang begitu kesakitan dan kelelahan saat proses persalinan.

Veno mengecup bibir vinia lembut.
" makasih sayang"
Ujar veno .lalu melihat bayi yang di gendong oleh gave.

"Boleh gw menggendongnya?"
Ujar veno lalu di balas anggukan oleh gave.

My Husband Is A CEO [COMPLETED] ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang