T I G A P U L U H T U J U H ✔

190K 4.6K 96
                                    

Author pov#

"Nghhhh"
Suara desahan dari vinia yang baru saja terbangun dari mimpinya karena cahaya matahari memasuki kamarnya. Wajah pertama yang ia lihat hadalah seorang pangeran tampan dan bersabar ada di depan wajahnya.

Chup~
Satu kecupan mendarat di bibir veno.vinia hanya tersenyum. Baru kali ini ia berani mencium veno, entah veno merasakan ciumanya atau tidak vinia tetap mencintainya.

"Udah berani cium duluan ya sayang"
Ujar veno terbangun karena bibirnya merasakan benda kenyal mendarat dengan lembut. Vinia hanya menyengir malu.

Veno mencium bibir vinia sekilas lalu memejamkan matanya lagi. Vinia yang merasa kesal karena tertidur lagi pun memencet mencet roti sobek milik veno, namun veno tetap memejamkan matanya.

"Sayang, kamu gak kerja? "
Tanya vinia, veno tetap memejamkan matanya.

"Besok saja, biarkan angga yang mengurusnya"
Ujar veno santai tanpa dosan dan melanjutkan acara tidurnya. Vinia yang merasa kesal pun memukul roti sobek veno dengan bantal berulang kali. Bagaimana tidak? Veno menyuruh angga mengurus semua perudahaanya, sedangkan veno malah bermanja manja denganya. Vinia merasa bersalah karena angga pasti sangat kelelahan mengurus pekerjaan veno.

"Aduhh! "
Seru veno karena perutnya di pukul dengan bantal berulang kali oleh vinia.

"Kenapa sayang? "
Ujar veno malah memeluk bantal yang tadi vinia gunakan untuk memujuknya.

"Bangun veno! "
Ujar vinia dengan volume yang tinggia karena veno sangat susah sekali bangun.

"Nanti yang, masih ngantuk nih"
Ujar veno masih memejamkan matanya.

"Kamu ini, kasihan angga yang ngurus kerjaan kamu semua"
Ujar vinia bersabar.

"Toh dia mau melakukanya dengan iklas"
Ujar veno santai.

"Oke, kalo kamu gak mau kerja, jangan harap dapet jatah nanti malam"
Ancam vinia pada veno. Veno yanh mendengar ancaman vinia pun langsung membuka matanya dengan lebar dan berlari menuju kamar mandi.

Vinia hanya terkekeh dan menggelengkan kepalanya saat melihat kelakuan veno yang seperti anak kecil menurutnya.

.
.
.

"Pagi bik"
Sapa vinia pada bik inah yang sedang bermain dengan alat yang ada di dapur.

"Ehh, pagi juga non"
Ujar bik inah dengan ramah.

"Lagi masak apa bik? "
Tanya vinia yang melihat bik inah yang memasak dengan telaten.

"Masak nasi goreng non, buat sarapan non sama tuan veno"
Ujar bik inah melanjutkan aksi masaknya.

Vinia hanya ber oh dan memilih untuk duduk di sofa ruang tamu dan membaca novel yang ia suka. Veno selalu membelikan vinia novel setiap minggu. Sampai veno membuatkan ruangan khusus untuk vinia membaca novel. Beruntung vinia memiliki suami seperti veno, ia sangat bersyukur.

Chup~~
Satu kecupan mendarat di pipi vinia. Vinia tersontak kaget karena veno datang datang menyambarnya dengan ciuman.

"Morning kiss sayang"
Ujar veno lalu duduk di samping vinia. Veno memeluk tubuh vinia dengan posesive dan menciun kening vinia lembut.

"Kalo aku kerja kamu diem di rumah aja ya, jangan kemana mana"
Ujar veno mengelus rambut vinia.

"Hmm"
Vinia hanya berdehem dan mengangguk.

"Kalo ada apa apa hubungi aku"
Ujar veno sekali lagi

"Hmm"
Vinia hanya berdehem dan melanjutkan membaca novelnya.

My Husband Is A CEO [COMPLETED] ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang