T I G A P U L U H T I G A ✔

190K 4.8K 21
                                    

Author pov#

Di pagi hari yang cerah vinia membuka matanya perlahan. Ia menoleh ke samping tetapi ia tak menemukan sang pangeran.
Vinia turun dari kasurnya dan mencari pangeran tersebut di kamar mandi namun hasilnya nihil sang pangeran juga tidak ada disana.
Vinia keluar dari kamarnya menuju ke lantai bawah terdapat bik inah yang sedang membuatkan sarapan.
Vinia menghampiri bik inah yang sedang sibuk melakukan pekerjaanya.

"Bik inah"
Panggil vinia yang berjalan menuju dapur dan duduk di kursi meja makan.
Bik inah yang merasa terpanggil pun langsung menoleh.

"Kenapa non? "
Jawab bik inah yang masih memotong sayuran.
Vinia sedikit berfikir saat ingin bertanya.

"Veno kemana bik? "
Ujar vinia yang masih menatap bik inah yang masih sibuk dengan alat dapur.
Bik inah menghentikan aktivitasnya dan menoleh vinia.

"Tuan veno kerja non, tadi tuan berangkat pagi sekali, tuan veno ingin memberi tahu nona tapi ia tak tega membangunkanya jadi tuan veno memberi tahu saya,tapi saya lupa hehe"
Cengir bik inah yang mentersebut secara panjang lebar.
Vinia hanya menggeleng kepalanya dan mengangguk.

Vinia pergi ke kanarnya dan mengambil handuk untuk mandi.
Saat ia ingin mandi.

Hueekk, huekk
Vinia lagi lagi muntah tak karuan. Ia memuntahkan cairan bening. Hingga ia merasa pusing ia pun kembali terduduk di lantai toilet.

"Masuk angin kalik ya? "
Ujar vinia yang bicara pada dirinya sendiri. Ia pun melanjutkan aktivitas mandinya hingga selesai.

.
.
.

Vinia memainkan benda pipih miliknya di saat ia sedang duduk di atas kasur.
Ia melihat kalender yang berada di hp nya tersebut.
Mata vinia membulat sempurna dan tergesa gesa menuju kamar mandi.
Ia mengambil test pack di laci dan memeriksanya di dalam kamar mandi.

Setelah 5 menit vinia mendapatkan hasilnya betapa bahagianya ia kalau tau hasilnya positif hingga air mata pun mengalir dengan deras di pipi lembut vinia. Ia memegang perutnya yang datar dan mengelusnya.

"Hai baby"
Ujar vinia tersenyum dan mengelus perutnya. Vinia tak tinggal diam dengan kabar gembiranya. Ia akan memberitahu veno secepatnya. Vinia menaruh hasilnya tersebut di atas meja kamar mandi.

Vinia berdanda dengan rapi. Ia ingin menemui suami tercitanya tersebut dan memberitahu hal gembira padanya.

Vinia menyetir mobilnya sendiri menuju kantor milik veno.
Ia tersenyum senyum di dalam mobilnya dan mendengarkan lagu yang vinia suka
Vinia memutarkan lagu
shaw mendes- stitches.

.
.
.

Vinia berjalan menuju ruang milik suaminya tersebut. Banyak sorotan mata memandangi vinia namun vinia hanya cuek dan bersenandung ria menuju ruangan veno.

Tanpa aba aba vinia membuka pintu ruangan veno.
"Ven --"
Vinia yang awalnya bersenandung ria sekarang wajahnya menjadi datar karena melihat pemandangan yang tak diinginkan di depan.

Vinia menghampiri perempuan tersebut dan menarik bajunya.

Plakk~
Tamparan cukup keras mendarat di pipi wanita tersebut. Vinia menampar wanita tersebut dengan keras. Vinia melihat veno dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

Veno menatap vinia dengan kabur karena dirinya dipenuhi dengan bau minuman alkohol. Yak sekarang veno mabuk .
Dan veno tak mengetahui apa yang sedang terjadi.

"KAU WANITA JA**NG, BERANINYA KAU MENCIUM SUAMIKU! "
Vinia meninggikan volume suaranya dan berali menampar sekali lagi wanita tersebut. Vinia yakini kalau wanita tersebut dalah karyawan kerja veno. Wanita tersebut hanya diam dan tersenyum miring.

My Husband Is A CEO [COMPLETED] ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang