8

1 0 0
                                    

Aku lebih takut menyampaikan rasa sukaku padamu dari pada menyimpannya dalam hati. Tapi aku juga takut jika kamu akan memilih yang lain karena tidak tahu isi hatiku.
-Alfa-

"Adra cepet sayang.nanti kamu terlambat!"  sahut mamanya. Namun tidak ada jawaban sama sekali. Beliau pun segera menuju kamar Adra untuk melihat keadaannya.


"ya ampun Adra!" teriak mamanya saat membuka pintu kamar anaknya.

"kamu masih tidur. Udah jam 7 Adra. Kamu udah telat. "

Seketika mata Adra terbuka lebar.
"apa ma? Udah jam 7?kenapa nggak bangunin dari tadi ma? " tanpa basa-basi lagi Adra segera melompat dari tempat tidur dan masuk ke dalam kamar mandi.

"nih anak. Padahalkan tadi udah teriak-teriak bangunin. Anak jaman sekarang. " mamanya hanya bisa menggelengkan kepalanya.

----#-----
Setelah siap Adra langsung pamit kepada kedua orang tuanya dan segera berangkat ke sekolah.

"pagi. " sapa seseorang di belakang Adra yang ia dengar orang tersebut sangat gembira dari nada menyapa.

"pagi" jawab Adra yang masih menutup pintu pagar tanpa melihat siapa yang menyapanya.

Ketika Adra telah selesai menutup pintu ia segera menoleh pada orang yng menyapanya tadi. Dan betapa terkejutnya ia saat melihat orang tersebut.

"loh kamu ngapain disini Fa. Bukannya udah jam 7?atau kamu nggak sekolah? " tanya Adra.

"nungguin kamu!" jawab Alfa datar.

" ya Tuhan. Perasaan tadi nih anak nyapa gue. Kok jadi datar lagi sih. Atau tadi itu Alfa lagi kesambet setan tante girang lagi. Kok serem yah. " Adra hanya bisa bergumam dalam hatinya.

"aku? " Adra menunjuk dirinya sendiri dengan penuh tanya.

Alfa hanya mengangguk mengiyakan.
Dan Adra hanya  ber-oh-ria melihatnya.
"kalau gitu.ayo kita berangkat nanti makin telat lagi. " ucap Adra.

Alfa pun segera menghidupkan mobilnya dan Adra segera masuk ke dalam mobil Alfa.

Selama di perjalanan Adra dan Alfa saling terdiam yang membuat suasana di dalam mobil sangat canggung.
Adra tak tahu harus ngomong apa begitupun Alfa yang tak tahu akan mengatakan apa.

Yah walaupunm Alfa emang nggak pernah ngomong lebih dari 3 kata sih. Adra juga canggung jika Adra bertanya dan hanya di balas singkat oleh Alfa,kan rasanya nggak enak gimana gitu.

Namun Adra sangat lega saat mereka sudah hampir sampai di sekolah.
Tapi ia sedikit bingung.
"kok sekolah masih sepi sih? " tanyanya sambil menoleh ke arah Alfa meminta penjelasan.

" masih jam 6." jawab Alfa santai.

"Apa? Kok bisa?" Adra sedikit terkejut dan tidak percaya.

"waah. Rasanya gue tadi di tipu mama. Awas aja ma nanti,anak mama ini bakalan ngambek 7 tahun. " Kesal Adra dalam hati.

"Mama.... Bisa-bisanya bohongin Adra. Padahal tadi Adra masih tidur nyenyak. Nggak sempat sarapan lagi. " kesal Adra tanpa ia sadari ia berteriak dalam mobil Alfa saking kesalnya.

Alfa terkikik melihat tingkah laku Adra yang begitu kekanak-kanakan. tanpa ia sadari tangannya mengusap kepala Adra agar ia bisa tenang.

"Fa aku di bohongin mama. Gue jadi kesel sama mama kalau gini caranya. Nggak terima... Nggak terima pokoknya. " entah mengapa air mata Adra menetes padahal hal yang dilakukan mamanya tidak salah.

Tak tega melihat Adra yang menangis Alfa segera memeluk Adra untuk menenangkannya. Ia sudah tahu sikap Adra dari kecil sampai besar. Adra tak bisa di bohongi seperti saat ini. Bukannya Adra menyalahkan mamanya karena ia sudah membangunkannya tapi ia kesal karena mamanya, ia sampai terburu-buru dan lupa melakukan segala hal.Adra tak ingin jika ia dibohongi dan membuat dirinya tergesa-gesa. Dan Alfa sangat tahu itu.

"udah Adra.nggak usah nangis lagi." ucap Adra.

"kamu belain mama?dari dulu sampai sekarang kamu belain mama terus. Nggak pernah ngerti perasaan aku. " celoteh Adra

"bukan gitu Adra tapi aku nggak pengen kamu sedih gini. Aku nggak suka liat kamu nangis gini." jelas Alfa.

"udah. Ayo kita ke kelas. Nggak enak di mobil terus entar ada yang nggak tahan lagi. " ucap Alfa sambil tersenyum.
Saat itu Alfa ingin keluar dari mobil tapi Adra segera menahan Alfa.

" Fa tadi kok kamu ngomongnya panjang kali lebar gitu sih. Bukannya kamu itu nggak pernah ngomong kayak gitu yah? "
Tanya Adra sedikit bingung.

Alfa hanya bisa tersenyum kikuk sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.

" aku ngomng gitu cuma buat orang spesial aja. Aku nggak pengen ngomong panjang lebar buat orang yang nggak aku tersendiriin dalam hati aku. " ucap Alfa yang keluar dari mobilnya.

Adra masih bingung dengan ucapan Alfa.
"spesial? " gumamnya.

"lo masih pengen di dalam mobil. Nggak mau masuk kelas? " ucap Alfa membuyarkan lamunan Adra.

"eh. Iya tungguin makanya. " jawab Adra.

"dari dulu gue masih nungguin lo Adra. Lo aja yang nggak pernah sadar. "  Alfa tak berani memyampaikan hal itu langsung pada Adra. Ia hanya bisa menyimpannya dalam hati.

GRADUATION?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang