Alfa Bryan Feldman.

2 1 0
                                    


-terkadang rasa sayang itu tak perlu di ungkapkan terlalu jelas. Rasa sayang juga bisa ada dalam kata-kata yang mungkin tidak begitu kita pedulikan. Namun saat kita memahami betul kata itu maka kita akan mengerti rasa sayang di dalamnya.-


Alfado Bryan Feldman, sosok yang dapat membuat wanita manapun akan luluh dengn ketampanannya. Alfado Bryan Feldman atau Alfa adalah most wanted di sekolahnya selain Paul Jurado Rivele dan Nathan Van Domino serta Felix Katzenstein salah satu sahabat Alfa.

Dan beruntungnya Adra karena ia merupakan sahabat kecil Alfa saat SD dan menjadi mantan Alfa saat SMP. Namun tak semua orang mengetahui hal itu. Hanya sahabat Adra yang mengetahuinya.

Kisah cinta mereka berlangsung selama 3 tahun dan mereka putus saat Alfa memgatakan akan melanjutkan pendidikannya di Amerika. Sehingga Alfa terpaksa memutuskan hubungannya dengan Adra. Sejak saat itu Adra sangat membenci Alfa. Namun Alfa tak pernah membenci Adta. Buktinya Alfa rela meninggalkan impiannya untuk ke Amerika dan mencari sekolah tempat Adra. Dan saat ini juga, sebenarnya Alfa bukan untuk menghindari mata pelajaran namun ia tak ingin mendengar Adra menerima Nathan sebagai pacarnya. Tetapi ternyata usaha Nathan kurang bagus.

Alfa kembali memerhatikan sosok Adra yang sudah lama ia tak dapat melihat gadis itu dengan jarak dekat.

"ngapain lo liatin gue?? Entar lo jatuh cint lagi sama gue!! Entar kita CLBK lagi!! " ucap Adra polos.

"sialan lo!! " kata Alfa yang bangkit berdiri meninggalkan Adra menuju pintu yang kemudian ia berusaha membukanya tapi tak berhasil.

"pintunya udah di kunci sama kak Erin. "sahut Adra.

"sialan tuh si Erin. "

"sini duduk aja dulu. Gue nggak gigit kok! " ucap Adra sambil menepuk tempat di sampingnya.
Alfa mamincingkan matanya pada Adra dan menatapnya dengan tajam. Sedangkan yang ditatap menatap Alfa dengan wajah polos.

Alfa kemudian duduk di samping Adra
Kedunya terdiam, sehingga suasana menjadi sangat canggung. Adra menatap fentilasi gudang yang memperlihatkan hari yang mulai gelap. Dan Alfa bingung dengan suasana yang canggung ini.

"Adra!! " ucap Alfa memecah keheningan.

"hmmm" gumam Adra menoleh pada Alfa.

"gue pengen lo nggak usah deketin Nathan!lo bakalan di bully sama Erin kalo sampe lo deketin Nathan lagi. " Alfa sama sekali tidak menatap Adra.

"gue nggak deketin kak Nathan kok! Serius! " Adra menyanggah ucapan Alfa sambil mengangkat jari telunjuk dan tengahnya sebagai tanda kebenaran perkataannya.

Alfa sedikit bingung menjelaskan hal itu pada Adra. Tapi ia tak ingin jika Adra harus tersiksa setiap hari,karena ia menyayangi gadis itu.

"lo nggak deketin Nathan tapi gerak-gerik lo itu nunjukin kalo lo itu suka sama Nathan! " sahut Alfa tegas.

"ketahuan deh... Tapi kok lo yang sensi sih." ucap Adra terkikik.

"terus Adra harus ngapain Fa?biar kak Nathan nggak gngguin Adra lagi? "

"Entar gue kasih tahu lo rencananya gimana! Gue minta nomor lo. Biar entar gue chat lo buat rencananya." saran Alfa.

Adra mengangguk setuju dan memberikan nomor handphonenya pada Alfa. Sedangkan Alfa sangat senang dengan kemajuan rencananya untuk mendapatkan Adra kembali.

"tapi Fa... Gue masih bingung sama lo. Kenapa kayak sensi gitu yahh kalau gue naksir Nathan." ucap Adra setelah memikirkan hal tersebut.

"gue bukannya sensi.gue cuma nggak mau lo itu kenapa-kenapa. Gue cuma mau lo itu baik-baik aja." jelas Alfa dengan setiap katanya ia tekankan.

Saat malam tiba, keduanya tidur di gudang sekolah. Dan saat tengah malam, mereka terbangun dengan suara satpam sekolah yang membuka pintu gudang dan mendapat Alfa dan Adra di dalamnya.

"kalian berdua kenapa ada di sini? " tanya pak satpam ke bingungan.

"eh... Itu.. Kami anu pak... Kami terkunci di sini." gelagap Alfa.

"oohh. Baiklah. Kalau begitu kalian segera pulang. " ucap satpam tersebut.

"baik pak. "pamit Alfa dan Adra.




GRADUATION?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang