12

1 0 0
                                    

Adra sama sekali tidak bisa fokus dengan semua hal yang sedang dijelaskan oleh gurunya. Pikiranny terus di penuhi dengan sikap Alfa yang begitu membingungkan.
Hingga bel pulang berbunyi, ia sangat bersyukur akhirnya ia bisa segera pulang dan merebahkan tubuhnya yang sudah sangat lelah.

"pulang." ucap Alfa di depan pintu kelas Adra.

Adra yanh masih sibuk membereskan bukunya seketika terkejut dengan suara Alfa yang terdengar tiba-tiba.
"tunggu. gue lagi beresin buku. "

"cepat. " ucapnya kembali datar dan dingin.

"aneh perasaan nih anak santai pas jam istirahat tadi deh. Kok tiba-tiba dia kayak muka tembok lagi. Nih anak sukanya berubah-rubah kayak bunglon aja. " gumam Adra dengan tatapan yang kesal saat masih membereskan bukunya.

Alfa masih memperhatikan gerak-gerik Adra sambil menyadarkan tubuhnya ke pintu dan menyilangkan kedua tangannya di depan dada bidangnya.

"ngapain natap kayak gitu. Suka sama aku? " Adra terlihat risi dengan tatapan itu ia pun asal cerocos.

"nggak. "

"terus ngapain liatnya gitu? "

"nggak"

"kok jawabnya cuma nggak doanh sih. Emangnya nggak ada jawaban yang lebih panjang."

"nggak. "

Adra semakin kesal dengan sikap Alfa yang tiba-tiba berubah sendirinya. Ia pun keluar dari kelas tanpa menghiraukan Alfa yang setia menunggunya.

"kemana? " Alfa mengernyitkan dahinya bingung dengan sikap Adra.

"pulanglah! Kemana lagi? " jawab Adra sarkatis dan segera meninggalkan Alfa.

"bareng. " Alfa segeta mencekal lengan Adra agar ia berhenti

"nggak" akhirnya Adra bisa seperti Alfa yang dingin.

"yudah. " Alfa segera melangkah meninggalkan Adra yang melongo melihat sikap Alfa.

"iiih.Alfa tungguin aku lagi pms nih. Bukannya di bujuk malah di tinggalin. Dasar mantan tidak tahu balas budi. " Adra memanggil nama Alfa sambil berlari mengejarnya di koridor sekolah.

"mantan? Adra sama Alfa pernah pacaran?"

"jadi Alfa itu mantan Adra? "

"waaah. sayang banget mereka udah jadi mantan."

"kok gue baru tahu mereka itu pernah pacaran. "

"kapan mereka pacaran"

Banyak pernyataan dan pertanyaan yang keluar dari mulut siswa siswi yang mendengar teriakan Adra di koridor sekolah.

Adra pun baru sadar bahwa bukan hanya dirinua dan Alfa yang berada di tempat itu ia pun segera menutup mulutnya dengan kedua tangannya dan berhenti sejenak mengulang apa yang sebelumnya ia katakan.

Saat mendengat teriakan Adra, Alfa cukup terkejut.ia berfikir bahwa apakah Adra tidk sadar akan apa yanh sudah ia ucapkan di depan umum. Tapi Alfa jiga senang mendengarkannya karena Adra berani teriak di depan umum mengatakan kata "mantan".

Namun Alfa bingung, ia tidak mendengar suara langkahan kaki Adra yang mengejarnya. Ia pun segera menoleh dan mendapatkan Adra yang sibuk bergelut dengan pikirannya.

GRADUATION?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang