10

1 0 0
                                    

"Fa kita mau kemana sih? Aku capek mau pulang. " rengek Adra

"diam. " ketus Alfa.

"tapi aku capek Fa. "

Adra terus merengek pada Alfa tapi ia masih tetap diam. hal itu membuat Adra semakin kesal.

Mobil Alfa berhenti di sebuah lapangan yang cukup luas.
"Turun. "  ucap Alfa.

Adra sedikit heran dengan tempat yng ingin di perlihatkan oleh Alfa.
"apaan coba. Inikan cuma lapangan kosong doang. Padahal gue udah nyiapin diri. Gue pikir bakal ada adegan romantis gitu. " wajah Adra terlihat sangat kesal dan lesu.

"ini tuh tempat spesial buat aku. Di sini aku bakal mewujudkan impianku. " Alfa menjelaskan tanpa menoleh pada Adra dan ucapanny begitu meyakinkan.

"mewujudkan impian? " Adra sedikit bingung dengan ucapan Alfa yang satu itu.

"saat dewasa nanti kamu akan tahu. Dan kmu satu-satunya orang yang pertama mengetahuinya saat ini."

"maksud kamu? Kenapa harus nunggu saat dewasa nanti? " tanya Adra sekali lagi.

"karena aku harus mempersiapkannya terlebih dahulu." ucapnya tegas.

Adra hanya mengangguk. Padahal ia tidak mengerti sama sekali. Ia hanya malas untuk bertanya lagi karena ia yakin jawaban Alfa akan lebih membingungkan.

"ikut aku." Alfa menggenggam tangan Adra dan membawanya pada ujung lapangan.

"kita mu kemana? "

" nggak usah banyak nanya. "

"tapi Fa. Entar kamu macam-macam lagi. "

"gue nggak bakalan macam-macam kok Adra."

Tanpa banyak bicara lagi Adra mengikuti Alfa.

Dan begitu terkejutnya  ia saat melihat hal yang diperlihatkan Alfa.
"maksudnya apaan Fa? Kok lo bawa gue ke sini? "

"ini tuh kesukaan kamu kan. Dari kita pacaran dulu aku udah nyiapin semua ini." Alfa masih menatap Adra dengan wajah bahagia.

"tapi kenapa baru sekarang? "

"kamu nggak ingat dulu tuh kamu turun dari mobil terus ninggalin aku gitu aja. Aku mau nunjukin ini ke kamu. "

Lama Alfa menungguh jawaban Adra tapi ia tidak mendengarnya sama sekali. Ia pun segera menoleh,ia takut jika Adra meninggalkannya.

"Adra! Lo ngapain? " ucap Alfa terkejut melihat Adra yang sudah jongkok dan menutup wajahnya.

"kamu kok nggak bilang sih. Harusnya dulu itu kamu ngejar aku Fa. Hiks... Hiks.. Aku jahat ya Fa ninggalin kamu gitu aja. " Adra sedih mendengar pengkuan Alfa. Ternyata selama ini Alfa telah mempersiapkan sesuatu untuk dirinya.

"ini bukan salah kamu kok Adra mungkin saat itu bukan waktunya buat gue nunjukin hal ini. Dan Tuhan nyiapin waktu yang tepat untuk itu. "

"tapi Fa.. Hiks... Hikss.. Seandainya dulu aku liat ini. Aku... Hikss. " Adra sudah tidak kuat melanjutkan kata-katanya.

"kamu jangan sedih lagi. " Alfa memeluk Adra. rasanya kesedihan Adra saat itu juga masuk ke dalam hatinya. Dan ia ingin melepaskan bebannya bersama Adra saat ini.dan begitu juga dengan Adra,membalas pelukan Alfa. Karena hanya dekapan Alfa yang mampu menghapus kesedihannya selama ini.

"makasih Fa untuk semua ini pada hari ini"  bisik Adra pada Alfa. Dan Alfa mengangguk mengiyakan.

Sungguh hati Adra saat ini bahagia karena ia masih mendapat kejutan istimewa dari Alfa. Padahal selama ini Alfa begitu menjauh darinya.

"udah sore. Kita pulang. " ajak Alfa mengenggam tangan Adra.

Namun tangan yang ia genggam dilepaskan oleh pemiliknya yaitu Adra. Alfa begitu bingung dengan Adra. Begitu banyak pertanyaan yang timbul di otaknya.

"nih anak kenapa? Kok tiba-tiba diam gitu?" pikir Alfa.

"lo kenapa? Ngambek.? " tanya Alfa.

"aku masih mau di sini Fa. Aku nggak mau pulang. "

Alfa terkejut dengan semua ucapan Adra. Segitu indahnya kejutan Alfa hingga Adra tak ingin pulang. Padahal itu hanya taman bunga mawar berbagai warana yang sudah di pelihara Alfa sejak dulu hingga sekarang.

"entar kita mampir ke sini kalau ada waktu Adra. Sekarang kita pulang. " bujuk Alfa.

"kamu janji? " ucap Adra mengangkat jari kelingkingnya. Alfa pun menautkan kelingkingnya pada kelingking Adra.

"aku janji. Suatu saat kita nggak perlu naik mobil kesini. "

"maksud kamu?" tanya Adra.

"belum waktunya untuk kamu ketahui. " jawab Alfa.

GRADUATION?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang