Natasya masih terbaring lemah di ruang uks. Beberapa hari belakangan dadanya sering sakit dan membuatnya sering tak sadarkan diri.
Dengan keadaan begini, natasya tidak berani melapor kepada kedua orangtuanya karena takut membuat mereka khawatir.
Sudah 2 minggu mama dan papa natasya berada di Prancis untuk urusan bisnis fasionnya.
Dan Natasya menyuruh agar semua asisten di rumah untuk tutup mulut akan keadaannya.
Natasya pov
Natasya mulai sadar, matanya perlahan membuka. Mencoba menyesuaikan cahaya ruangan dengan retina matanya.
Dari yang gelap perlahan mulai terang, dilihatnya seseorang yang sedang berdiri menatapnya sambil melambai lambaikan tangan untuk melihat reaksi Natasya.
"Sudah bangun?"tanya lelaki itu dengan ekspresi datar
"Pusing, see..sak"jawab natasya terbata bata.
"Jangan banyak bergerak, aku akan memanggil petugas UKS"ujarnya dan langsung meninggalkan Natasya.
Tak lama seseorang dengan pakaian perawat dan dokter datang menghampiri Natasya.
Mereka tersenyum hangat, seorang perawat memperbaiki oksigen yang sedang terpasang di area pernafasan Natasya.
Dan dokter langsung memeriksa keadaannya.
"Apakah masih sesak?"tanya dokter itu lembut.
Natasya hanya menjawabnya dengan anggukan.
Matanya celingukan mencari seseorang."Kenapa dia tidak kembali?"tanyanya dalam hati.
Sepertinya memang tidak ada tanda tanda orang itu kembali.Rasa penasaran semakin merasuk dalam hati natasya. Dia berpikir bahwa itu mimpi atau benar nyata.
--------------------------------------------
Bel istirahat kedua berbunyiSeperti perjanjian di jam istirahat pertama. Yoriko, Angela, dan Raina akan berkumpul di Uks untuk melihat keadaan Natasya.
Dan sekarang mereka sudah berkumpul, Raina membawa Roti dan air mineral yang siapa tau akan berguna untuk Natasya nanti.
Toktoktok
Suara ketukan membuyarkan lamunan Natasya"Silahkan masuk" jawab salah satu petugas UKS
Mereka bertiga masuk beriringan, sambil menampilkan senyum kehangatan milik masing masing gadis cantik ini.
"Hai Natasya, bagaimana keadaanmu?" Tanya Yoriko
"Ba..baik, sudah mendingan" jawab natasya di teruskan dengan senyuman.
"Kalian tau namaku?"sambungnya lagi."Tadi kita menemukan name tage milikmu. Ini ku kembalikan" jawab Angela.
"Ooh terimakasih"lanjut Natasya
"Kenalin namaku Raina sastra 1" kata raina memperkenalkan diri sambil memberi jabatan tangan.
"Aku Yoriko anak IPS 3" lanjut Yoriko
"Angela IPA 1"sambung angela"Iya hai semua, terimakasih sudah menjengukku"
"Iya sama sama. Awalnya kita lagi cari satu anggota kelompok kita yang bernama Natasya Ellisa dan ternyata Tuhan mengenalkan kita dengan cara seperti ini" jelas Yoriko, dilanjut dengan senyuman oleh angela dan Raina
"Kelompok makrab?"tanya Natasya.
Dibalas dengan anggukan oleh ketiga gadis itu.
"Tapi kelompok kita cuma berempat, soalnya anak yang satu lagi mengundurkan diri dari sekolah" jelas Raina dengan raut wajah kecewa
"Ooh gitu ya? Sepi dong?"jawab natasya.
"Ngga papa, nanti kita bakal cari cara biar jadi asyik. Makanya ayo cepet sembuh sya" kata Yoriko menyemangati.
"Iyaa pasti. Nanti aku rajin minum obat deh, biar cepet sembuh. Hehehe"
"Emang sakit apa sya?" Tanya Angela sedikit penasaran
"Emm ngga kok, kata dokter cuma kecapean sama darah rendah"
"Ooh, besok angel bawain buah merah ya, biar darah rendah kamu cepet sembuh"
"Boleh, terimakasih angel"
"Oyaa sya, udh makan? Ini aku bawain roti sama air mineral. Dimakan yaa, biar ngga lemes terus" sambung Raina sambil membukakan roti dan tutup air mineral.
"Aduh jadi ngerepotin yaa?"
"Engga kok sya, santai saling membantu kan?" Jawab Raina.
Mereka pun memakan bersama roti yang dibawa Raina karena ukurannya cukup besar jadi bisa dimakan bareng bareng deh.
.
.
.
gimana guys sama part yang satu ini?
Menurutku sii ada pesan tersirat disini.
Jadi mengajarkan bahwa berbuat baik itu ngga harus ke orang yang kita kenal.
Bahkan harus dilakukan kepada siapapun.
Harus saling menguatkanSalam persahabatan
KAMU SEDANG MEMBACA
somebody to love
Teen Fiction"Setiap yang diciptakan Tuhan memiliki takdir dan garis hidup yang berbeda. Namun itu adalah anugrah dari Tuhan yang tidak bisa diganggu gugat. Tapi Tuhan memberi kita pilihan dalam hidup, yang akan menentukan akan menjadi seperti apa kita hingga ma...