Peduli

3.4K 314 24
                                    

Saat yang lain sibuk dengan kesenangannya masing-masing, kamu datang untuk menghilangkan ketakutanku.

••••

Waktu yang sudah ditetapkan untuk inagurasi oleh para ketua osis pun tiba. Kini para siswa-siswi kelas X dan para osis berkumpul di lapangan. Karena sebelum mereka berangkat, ketua OSIS dan guru pendamping memberikan arahan terlebih dahulu.

Semua tampak sangat antusias. Berbeda dengan Prilly. Gadis itu tidak menyukai pantai. Lebih mengasyikkan jika berkemah ke pegunungan daripada harus seharian bermain di pantai.

Dan hal lain yang membuat Prilly tidak seantusias yang lain karena perasaannya saat ini sedang kacau sekacau-kacaunya. Gadis itu mengingat kejadian kemarin.

Flashback On

"Kita harus bicara,"

Ucapan Ali saat di lapangan basket membuat Prilly dan Ali berada di rooftop sekolah saat ini.

"Lo mau ngapain bawa gue ke sini?," tanya Prilly.

"Menurut Lo?," tanya Ali balik. Cowok itu menyeringai lalu bergerak mendekatinya.

"Lo mau ngapain?," tanya Prilly waspada saat Ali semakin mendekatinya.

"Gue mau kasih tau letak kesalahan Lo," jawab Ali yang terus saja bergerak maju.

Prilly menelan ludah, salivanya terasa kering saat ini. Gadis itu terus saja mundur sampai tertahan tembok pembatas, selalu saja dia terlibat situasi seperti ini. Ali yang sudah berada 1 cm dihadapannya membuat dirinya menyipitkan mata karena takut akan tindakan Ali selanjutnya.

"Gue minta maaf karena ngga ngasih handuk sama minuman itu ke Lo, ini salah gue," teriak Prilly yang sudah tidak sanggup lagi saat melihat Ali mengangkat tangannya.

"Kapan Lo peka sama perasaan orang lain, kalau sama perasaan Lo aja Lo ngga pernah peka," ujar Ali. Ali menyelipkan rambut Prilly ke balik telinga gadis itu.

Prilly yang mendengar bisikan dan perlakuan lembut dari Ali membuka matanya. Gadis ini benar-benar shock dengan apa yang terjadi.

Ini diluar dugaannya. Ia pikir tadi, cowok ini akan memukulnya atau menyakitinya. Tapi salah, Ali malah melakukan hal yang manis. Dan suara itu, errr membuat Prilly dag-dig-dug serr. Seksih.

Mata mereka saling beradu. Prilly sangat menyukai mata hitam legam milik Ali, apalagi dengan tatapan yang lembut seperti saat ini.

"Mm maksud Lo apa?," tanya Prilly canggung karena posisi mereka yang sangat dekat.

"Ngga perlu dibahas, suatu saat juga Lo bakalan ngerti," ujar Ali lalu menegakkan kembali badannya untuk memberikan ruang pada Prilly. Dia tau bahwa gadis ini tidak nyaman.

Ali menunjukkan senyuman khas miliknya lalu membalikkan tubuhnya untuk pergi dari tempat ini.

"Untuk kesalahan Lo tadi ngga gratis, besok gue pikirin hukumannya," teriak Ali sebelum menghilang dari rooftop.

Prilly yang mendengarnya merasa kesal. "Baru juga dibuat baper udah dibuat kesel lagi," teriak Prilly.

"Dasar cowok gila. Aneh banget sih tuh cowok. Gampang banget berubahnya," kesal Prilly lagi.

IJIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang