Semakin kita menghindar,
Rasa itu semakin
Terlihat.••••
Lapangan basket kali ini tidak sehangat biasanya. Padahal ini hanya latihan biasa, tapi malah terkesan seperti pertandingan sungguhan.
Bukan, bukan. Bukan anggotanya. Melainkan Ali dan Rayn. Awalnya Rayn tidak mengerti apa maksud Ali. Tapi lama kelamaan rasa kesal Rayn timbul sehingga menyambut maksud Ali.
Pak Bondan dan teman-teman basket yang lain dibuat heran oleh tingkah kedua cowok itu kecuali Verrel dan Arbani yang sebelumnya tau masalah kedua sahabat mereka itu.
Priitttt
Pak Bondan meniup peluitnya dengan sangat keras. Pasalnya pak Bondan semakin tidak mengerti maksud permainan Ali dan Rayn.
"Kalian ini apa-apaan?,"
"Kita latihan bukan saingan. Kenapa kalian saling menjatuhkan? Seolah-olah kalian sedang memperebutkan sesuatu," kesal pak Bondan.
Verrel dan yang lain hanya bisa diam mendengarkan kemarahan pak Bondan. Sementara Ali dan Rayn masih saja berseteru lewat tatapan tajam mereka.
"Kalian ini pemain baru di tim kita. Tapi kenapa kalian sudah membuat ulah? Saya jadi ragu dengan permainan kalian," tegas pak Bondan lagi.
"Maaf pak. Ali sama Rayn ngga bermaksud menggagalkan latihan kita. Mereka cuma kurang fokus aja," ujar Arbani.
"Kurang fokus kamu bilang?," tanya pak Bondan tak percaya.
"Mereka terlalu fokus. Saking fokusnya mereka ngga tau kalau ada kalian dan saya di lapangan ini," gusar pak Bondan.
"Ali, Rayn. Kalian ada masalah apa?," tanya pak Bondan.
"Kita ngga ada masalah pak. Cuma lagi ngga sejalan aja," jelas Ali. Suaranya terdengar begitu dingin dan menusuk.
"Iya apa alasan kalian?," teriak Pak Bondan frustasi.
"Awwwww,"
Tiba-tiba teriakan seseorang terdengar ditengah-tengah kemarahan pak Bondan. Yang ada di lapangan basket itu menoleh ke asal suara dan berlari mendekati kerumunan itu.
Di sana terlihat Amaya yang tengah terbaring lemah di lantai. Semua yang ada di sana tampak panik. Amaya terjatuh saat membentuk formasi cheers.
Sementara itu Prilly yang tau kabar jatuhnya Amaya langsung buru-buru berlari ke lapangan basket tempat Amaya latihan cheers tadi.
Namun saat Prilly sampai, gadis itu sudah melihat Amaya yang sedang digendong ala bridal style oleh Ali dan diikuti oleh teman-temannya yang lain.
Prilly terdiam dan berdiri di tempatnya. Sementara Ali menatap remeh pada Prilly lalu meninggalkan gadis itu tanpa berkata sepatah katapun.
"Rayn," panggil Prilly saat melihat Rayn yang masih berdiri di tempat Amaya terjatuh tadi.
"Amaya. Gimana sama keadaannya?," tanya Prilly.

KAMU SEDANG MEMBACA
IJIME
Fiksi PenggemarAliando Calafiore. Cowok tukang bully di CTF school. Siapa yang tidak mengenal sosok Ali. Semuanya tunduk dan tergila-gila pada wajah sinis itu tapi tidak mengurangi ketampanannya sedikitpun. Prilly Anastasha Lamore. Cewek yg ga polos-polos ametlah...