Cemburu?

3.4K 284 6
                                    

Kata Dilan Cemburu
Itu Cuma Buat Orang yang sedang tidak percaya diri. Tapi kata gue, cemburu itu "Lo"

••••

Pagi ini Prilly masih setia dalam hangatnya gelungan selimut. Tadi malam dia tidak benar-benar tertidur. Matanya terpejam tapi hati dan pikirannya terus saja berperang akibat kejadian tadi malam.

"Sayang bangun, tumbenan kamu belum bangun jam segini," ujar Keva, mamah cantiknya Prilly.

"Sayang, ntar kamu telat loh," ujar Keva lagi sembari mengguncang pelan tubuh mungil Prilly.

Prilly menggeliat kecil lalu menyingkirkan selimut yang menutupi wajahnya lalu mengerjap-ngerjapkan matanya dengan lucu.

"Mah.. tadi malam sahabat mamah sama papah ngga jadi dateng kan?," Tanya Prilly. Gadis itu ingin menyakinkan bahwa tadi malam adalah mimpi.

"Kamu ngawur deh. Jadilah sayang. Kan kamu juga udah tunangan sama Ali. Nih cincinnya masih ada di tangan kamu," ujar Keva.

"Ya ampun mah, tolong bilang sama Acha kalo tadi malam itu cuma mimpi," mohon Prilly.

"Kamu nih ada-ada aja deh sayang. Udah daripada kebanyakan ngelantur, mendingan kamu mandi. Nanti kamu telat lagi." Bukannya meyakinkan, keva malah membuat Prilly jatuh sejatuh-jatuhnya.

Bukan pasal tunangan atau apa, tapi ciuman itu? Prilly menampar-nampar pelan bibirnya. Dia benar-benar merasa menjadi orang terbodoh.

Prilly mengingat kejadian tadi malam saat ciuman itu diakhiri Ali, Prilly malah menunjukkan sifat agresif nya seakan tak ingin menyudahi hal itu.

"Lo emang Agresif ya,?"

Kalimat Ali itu terngiang-ngiang di benaknya. Itu seperti kalimat penghinaan yang sayangnya tadi malam Prilly tidak sadar akan hal itu. Yang Prilly tau ciuman tadi malam Ali sangat memabukkan. Dan ini pertama kalinya bagi Prilly.

"Bego bego bego," kesal Prilly pada dirinya sendiri.

"Sial. Mau taro di mana coba muka gue?," Kicau Prilly lagi.

"Pokoknya satu hari ini gue ngga akan munculin diri di depan cowok songong itu," tekad Prilly.

"Acha," teriakan Keva terdengar dari bawah.

Prilly yang mendengar suara mamahnya langsung buru-buru mengambil handuk lalu ke kamar mandi. Dia harus buru-buru kalau tidak ingin terlambat.

Setelah siap mandi danml memakai seragamnya, Prilly buru-buru turun. Matanya tidak berhenti melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya.

Alih-alih melihat jam, Prilly malah melihat cincin di jari manis nya. Lagi-lagi Prilly dibuat kesal dengan cincin itu. Rasanya ingin sekali ia melepaskannya.

"Sayang ayo buruan sarapan," teriak Keva dari bawah.

"Iya mah," balas Prilly.

Prilly menuruni tangga dengan sedikit berlari. "Mah Acha langsung pergi aja. Acha udah telat soalnya," ujar Prilly terengah-engah.

IJIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang