Sebisa mungkin perasaan itu tersembunyi, dia tetap terlihat dari pancaran mata. Dan kita melupakan itu.
•••Pagi-pagi sekali Prilly sudah berada di depan kelas Amaya. Prilly masih ingat betul apa kesalahan Amaya hingga membuat Prilly rela menunggu di depan kelas sahabat nya itu.
Tetapi mungkin Prilly lupa, Ali teman satu kelas Amaya. Dan tanpa terencana, saat ini Ali sedang berdiri di hadapan Prilly.
"Ngapain Lo?," Entah setan apa yang merasuki Prilly, seenaknya saja Prilly melontarkan pertanyaan ketus itu.
"Harusnya itu kalimat gue. Ini kelas gue dan gue mau masuk kelas. Lo yang mau ngapain?,"
Skak. Omongan Ali benar. Ini memang kelasnya. Prilly bingung mau menjawab apa. Tapi bukan Prilly namanya kalau dia kehabisan kalimat.
"Gue nunggu Amaya, ini kan kelas Amaya juga. Dan ini tempat umum, suka-suka gue lah mau ada di mana," jawab Prilly.
"Lagian kalo Lo mau masuk yaudah masuk, ngapain berdiri di situ lama-lama," lanjut Prilly.
"Shuttt diem. Suara berisik Lo udah ngancurin mood gue sepagi ini," ujar Ali sambil menempelkan jari telunjuknya di bibir Prilly.
"Ih apaan sih Lo," kesal Prilly melepaskan tangan Ali.
Ali mendengus kesal lalu tanpa berbicara lagi, Ali memilih masuk ke dalam kelas.
Ali juga tidak mengerti mengapa dirinya bisa datang ke sekolah sepagi ini. Biasanya di antara mereka berempat, Ali lah yang paling terlambat. Bahkan pagi ini Ali tidak ke basecamp mereka terlebih dulu.
"Amit-amit. Kenapa dia lagi sih? Lagian gue nya juga bego banget. Ini kan kelas dia," kesal Prilly.
"Amaya mana sih, lama banget. Biasanya paling semangat ke sekolah," lanjutnya lagi.
Baru saja Prilly mengomel sendiri, di ujung koridor tampak seorang gadis tengah berjalan dengan santainya. Siapa lagi kalau bukan Amaya.
"Ini dia nih orangnya," ujar Prilly.
"Hai Acha, tumben pagi-pagi di depam kelas Amaya. Udah kayak satpam aja," ujar Amaya pura-pura tidak tau masalah.
"Hai Amaya," balas Prilly dengan menunjukkan senyum paksanya.
"Amaya masuk dulu ya Cha," ujar Amaya hendak melangkahkan kakinya ke dalam kelas.
"Eh, eh, eh.. kok tas Amaya ditarik?," Ujar Amaya karena Prilly menarik tas nya.
"Dasar sok polos. Lo kan yang ngasih nomor gue ke tuh cowok songong?," ujar Prilly.
"Hehehehe, peace. Habisnya Ali minta nya sweet banget. Makanya Amaya kasih," cengir Amaya.
"Mau sweet mau swaat, gue ngga peduli. Lo harus kena hukuman," kesal Prilly.
"Ampun dong cha.. Amaya kan sahabatnya Acha," ujar Amaya memelas.
"Ngga ada ya ampun-ampun," ujar Prilly berkacak pinggang.
"Eh Cha itu apaan," ujar Amaya menunjuk sesuatu di belakang Prilly.
Prilly menengok ke belakang dan tidak terdapat apa-apa di sana.
![](https://img.wattpad.com/cover/151570127-288-k786220.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
IJIME
ספרות חובביםAliando Calafiore. Cowok tukang bully di CTF school. Siapa yang tidak mengenal sosok Ali. Semuanya tunduk dan tergila-gila pada wajah sinis itu tapi tidak mengurangi ketampanannya sedikitpun. Prilly Anastasha Lamore. Cewek yg ga polos-polos ametlah...