Sky-19

735 95 3
                                    



Soonyoung sudah dipindah ke kamar rawat inap biasa.
Kondisinya berangsur-angsur membaik..walau begitu hatinya tidak baik-baik saja.

Masih memikirkan bayinya yang telah gugur.
Ini semua salahnya karena tidak bisa menjaga dengan baik,terutama Jisoo.

Ingin ia marah dan menghajar lelaki itu tapi ia tak sanggup.
Selain tak sanggup karena keadaannya masih lemah,juga disebabkan Jisoo yang masih terbaring koma saat ini.

Ada rasa kasihan dan iba juga.
Seokmin sudah pernah membawanya keruang rawat Jisoo,pertama kali yang ia temukan adalah suara tangis anak kecil yang diketahui bernama Jonathan.

"Itu anaknya Jisoo,baru berumur 4 tahun."
Kala itu,Jonathan terus memanggil Jisoo agar segera bangun.
Balita itu menangis merindukan kasih sayang Jisoo.

Soonyoung pun menangis dalam diam,merasa iba pada Jonathan.
Kali  ini pun Soonyoung tengah berada dalam kamar Jisoo,ditemani Jonathan yang berdiri disamping kursi rodanya.

Balita itu terus menggenggam jemari besar milik Jisoo.

"Soo-ya,cepatlah sadar. Kau tidak kasihan pada anakmu,ia merindukanmu dan selalu memanggil setiap saat."

Jonathan lelah menangis terus,balita itu berusaha naik ke atas ranjang Jisoo.
Ingin berbaring disana menemani ibunya.

"Mommy,Nathan tidul cini,ya."
Jonathan yang masih berusaha naik itu tiba-tiba diangkat oleh Soonyoung.
Membantu balita tersebut.

Dalam genggaman tangan Soonyoung,tangan Jisoo nampak lebih terasa dingin disertai kulit pucatnya.
Jonathan memeluk Jisoo secara menyamping,Soonyoung tergerak untuk mengusapi kepala Jonathan.

Puas menengok keadaan Jisoo,Soonyoung pun mendorong kursi rodanya sendiri untuk kembali pada kamarnya.
Diluar,ada Seungcheol yang duduk menunggu.

"Oh,Soonyoung-ssi. Sudah selesai menjenguk Jisoo?"

"Ya,kuharap Jisoo akan segera sadar. Aku ingin mengatakan sesuatu padanya."

Seungcheol mengangguk,ia pun sama berharapnya seperti Soonyoung.








Seokmin berlari kalang kabur saat mendengar kondisi salah satu pasiennya menurun drastis.
Ia dan juga beberapa dokter spesialis anak lainnya pun turun tangan.

Kejadian ini persis seperti yang Soonyoung alami.
Ikatan antara dokter dan si pasien begitu kuat dalam diri Seokmin,ia berlari sambil menangis.
Merapalkan segala doa keselamatan.

Pasalnya,pasien anak-anak itu masih berumur 2 setengah tahun.
Sangat kecil.
Ia memiliki kelainan pada jantung,yang menyebabkan ia mudah sakit. Selain itu,sistem imunnya pun kurang.

Segala upaya dicoba oleh semua tim dokter,baik itu menyuntikkan cairan maupun memompa jantung anak kecil tersebut.

Orangtua pasien menangis meraung diluar ruangan,terutama ibu si anak.
Seokmin mengecek denyut nadi pasiennya.

Tidak!
Ini buruk!
Nadinya berdenyut lemah.
Bahkan nafas anak itu pun terdengar putus-putus.
Bukan hanya Seokmin yang menangis pilu,semua dokter yang ada dalam ruangan itupun sama.







"Hhh~" Seokmin menghela nafas berat.
Kepalanya mendadak pening dan berdenyut sakit.
Pasien anak kecil itu tak dapat ditolong lagi,ia sudah meninggal.

Hatinya juga ikutan sakit melihat kondisi terakhir balita itu.

Seokmin berjalan lesu masuk kedalam kamar rawat Soonyoung.
Sedangkan Soonyoung sendiri melihat keadaan lesu suaminya pun bertanya.

Sky(Seoksoon Couple)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang